Propellerads

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, July 19, 2012

Kesalahan Umum Wanita Saat Memilih Busana

Pernahkah kita melihat gaya para wanita lalu membatin "Hmm, sepertinya ada yang salah dengan penampilannya,". Yup, saltum alias salah kostum bukanlah hal yang sulit ditemukan. Tapi Anda yakin tak pernah mengalaminya?

Berikut beberapa kesalahan yang sering kali tak disadari para wanita.

Pamela Anderson1. Terlalu seksi
Dianggap seksi mungkin menyenangkan, namun memakai baju yang terlalu terbuka untuk mendapatkan predikat seksi bukanlah hal yang benar. Memakai gaun super mini berbelahan dada rendah tak akan membuat Anda jadi baik. Mungkin Anda memang menjadi pusat perhatian, tapi bukan decakan kagum yang akan terdengar.





(Thinkstock)2. Jeans salah model dan ukuran

Memilih jeans memang tak mudah. Model dan ukuran harus benar-benar sesuai dengan tubuh Anda. Jangan sampai ada “muffin top” (istilah untuk kelebihan lemak di sekitar perut dan pinggang akibat celana jeans salah ukuran) yang menganggu penampilan. Jangan ragu untuk konsultasi pada pramuniaga dan memintanya untuk menentukan model celana jeans yang sesuai dengan Anda.

3. Baju dalam yang tidak sesuai
Ini paling sering dialami para wanita. Pasti Anda pernah melihat garis celana jeans yang balapan dengan celana dalam, atau bentuk celana dalam yang terlihat di balik rok pensil. Pilihlah baju dalam yang sesuai dengan bentuk dan model busana. Jangan sampai karena asal memilih baju dalam, Anda justru terlihat konyol dan menggelikan.








4. Aksesori berlebihan
Baju Anda sudah memiliki aplikasi yang ramai di bagian dada, namun Anda tetap memakai kalung besar. Anda menggunakan anting ramai dan panjang, lalu menggunakan kalung tebal dengan aplikasi yang heboh. Jangan lakukan ini, karena penampilan Anda akan terlihat berlebihan. Pilihlah satu aksesori yang akan menjadi fokus utama. Biarkan aksesori itu menjadi pusat perhatian semua orang.








5. Sepatu kotor
Sepatu adalah salah satu hal yang selalu menarik perhatian dalam keseluruhan penampilan wanita. Bayangkan jika dari ujung rambut penampilan sudah sempurna, namun saat pandangan menuju ke kaki, ada bercak tanah di stiletto Anda, otomatis penilaian orang pasti berkurang. Ini serius, bersihkan sepatu Anda sekarang!


6. Sepatu tak nyaman

"Dia cantik dan keren sih, tapi jalannya seperti robot,". Tak mau mendengar anggapan tadi kan?. Jangan memaksakan diri membeli sepatu yang tak nyaman demi penampilan. Justru sepatu nyaman akan membuat Anda lebih percaya diri, sehingga terlihat makin menawan.





sumber

Film yang Paling Banyak Diadukan dalam 10 Tahun

Orlando Parfitt | Yahoo UK Movies Features

Jika dibandingkan dengan iklan atau acara TV, film lebih jarang mendapatkan masalah. Namun di Inggris, ketika masyarakat tak suka dengan apa yang mereka lihat di layar lebar, mereka mengadukan film-film tersebut pada Badan Klasifikasi Film Inggris (BBFC).

Tugas BBFC, yang sedang merayakan ulang tahun 100 tahunnya pada tahun ini, adalah untuk memberi rating pada setiap film, dari rating ‘U’ (Semua Umur) hingga ’18’ (Untuk Usia 18 Tahun ke atas). Ketika pengaduan masuk, seringkali konsumen menganggap bahwa rating yang diberikan adalah salah.

Anda mungkin mengira film-film tersebut adalah film yang penuh aksi kekerasan, atau film super horor yang sadis, namun kenyataannya tidak selalu film seperti itu yang diadukan. Kami diperbolehkan melihat laporan 10 tahunan terbaru milik BBFC untuk menemukan film apa saja yang paling banyak diadukan dalam satu dekade terakhir.


Film: ‘The Lovely Bones’ (2010)
Jumlah pengaduan: 24
Alasannya: Film adaptasi garapan Peter Jackson yang diambil dari sebuah novel yang berkisah tentang pembunuhan seorang gadis kecil ini dianggap “sangat mengejutkan dan menyedihkan” bagi banyak penonton, menurut BBFC. Para pengadu menganggap bahwa rating ‘12A’ (Untuk Usia 12 Tahun ke atas) terlalu rendah, dan BBFC mengakui bahwa film tersebut seharusnya diberi rating ‘15’ (Untuk Usia 15 Tahun ke atas). Itu merupakan film yang paling banyak diadukan pada 2010.

Film: ‘Shrek 2’ (2004)
Jumlah pengaduan: 32
Alasannya: Tampaknya semua pengaduan adalah tentang penggunaan kata ‘bloody’ (kata kasar di Inggris) dalam sebuah film dengan rating ‘U’. Siapa bilang kalimat makian sudah diterima?

Film: ‘Jo Bole So Nihall (2005)
Jumlah pengaduan: 41
Alasannya: Judul film India tersebut berarti “Siapapun yang mengatakan akan diberkati” – sebuah ucapan salam tradisional agam Sikh. Beberapa komunitas agama Sikh menganggap film tersebut menyinggung dan ketika film tersebut ditayangkan di India, ada serangan bom yang terjadi di sebuah bioskop di New Delhi. Namun BBFC menganggap bahwa judul film tersebut tidak dianggap sengaja menyinggung.

Film: ‘9 Songs’ (2004)
Jumlah pengaduan: 48
Alasannya: Film ini drama seni atau porno? Banyak pendapat yang saling bertentangan dalam film garapan Michael Winterbottom yang dirilis pada 2004 tersebut. Film tersebut tidak disensor dan diberi rating ‘18’ dan BBFC mendapatkan banyak pengaduan, meskipun mereka menganggap bahwa hal tersebut “jelas merupakan bagian dari iklan yang terkoordinasi, dengan orang-orang yang hanya bereaksi pada apa yang mereka baca, dan bukan pada apa yang mereka lihat.” Kami telah memutuskan bahwa isi film tersebut “sangat berbeda dari film porno.”

Film: ‘Spider-Man’ (2002)
Jumlah pengaduan: 51
Alasannya: Salah satu pengaduan dibuat oleh seorang murid sekolah dasar – yang mengadukannya karena mereka TIDAK BISA menonton film tersebut. Film tersebut diberi rating ‘12’ dan tidak diberi rating ‘PG’ (bimbingan orangtua) yang membatasi.

Film: ‘Beowulf’ (2007)

Jumlah pengaduan: 53
Alasannya: Film animasi dengan rating ‘12A’ tersebut mendapatkan pengaduan paling banyak pada 2007. Beberapa orang menganggap bahwa kekerasan, horor, dan hal-hal berbau seksual tidak cocok untuk rating yang diberikan tersebut, dan yang paling banyak ditentang adalah penampilan telanjang Angelina Jolie (yang dibuat secara digital).

Film: ‘Terminator 3: Rise of the Machines’ (2003)
Jumlah pengaduan: 54
Alasannya: Lagi-lagi ini merupkan film ’12A’ yang kontroversial. BBFC menganggap bahwa mereka yang mengadu hanya mendasarkan pendapat mereka pada pengalaman menonton dua film pertama ‘Terminator’ (rating ‘18’ dan ‘15’). Padahal film tersebut kini hanya menampilkan kekerasan laiknya dalam film James Bond.

Film: ‘War of the Worlds’ (2005)
Jumlah pengaduan: 65
Alasannya: Film serangan alien garapan Spielberg tersebut merupakan korban dari histeria tabloid, menurut BBFC, karena kebanyakan pengaduan “menanggapi apa yang mereka baca di tabloid.” Film tersebut diputuskan cocok untuk remaja, namun tidak untuk anak kecil.

Film: ‘The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring’ (2001)
Jumlah pengaduan: 66
Alasannya: Banyak yang menganggap bahwa film dengan rating ‘PG’ tersebut terlalu menakutkan untuk remaja, meskipun BBFC menganggap bahwa pengaduan tersebut justru datang dari orang-orang yang tidak memiliki anak. BBFC juga mendapatkan surat dari para orangtua yang senang karena mereka dapat membawa anak mereka untuk menonton film tersebut.

Film: ‘Casino Royale’ (2006)
Jumlah pengaduan: 82
Alasannya: Banyak surat yang menanggapi penampilan pertama Daniel Craig sebagai Bond, dengan banyak surat yang mengadukan bahwa seharusnya film tersebut diberi rating ‘15’ karena terdapat kekerasan dan adegan-adegan telanjang. Laporan BBFC juga menyebut sebuah surat yang menentang pemakaian Craig sebagai 007 dan meminta karakter tersebut kembali diperankan oleh Sean Connery. “Casting adalah jelas bukan merupakan bidang yang dapat dikendalikan oleh kami,” balas BBFC.

Film: ‘Closer’ (2004)

Jumlah pengaduan: 93
Alasannya: Tidak mengejutkan film ini mendapatkan banyak pengaduan. Drama hubungan gelap garapan Mike Nichols – yang diberi rating ‘15’ – mendapatkan lebih dari 90 surat karena dialog dalam film yang vulgar.

Film: ‘The Dark Knight’ (2008)
Jumlah: 364
Alasannya: Menurut laporan BBFC film tersebut merupakan film yang paling banyak diadukan selama satu dekade – dan jauh lebih banyak diadukan dari film lainnya.  Film tersebut mendapatkan 42 persen dari seluruh surat yang ada pada 2008, sebagian besar adalah karena sebuah iklan di tabloid yang menyatakan bahwa film tersebut diberi rating ‘12A.’ Kami akhirnya bertanya pada mereka mengapa film ini sangat kontroversial.

BBFC mengatakan pada Yahoo! Movies, “Mungkin karena suasana gelap dalam film tersebut yang mengejutkan sebagian orang, terutama karena film ‘Batman’ versi sebelumnya yang secara relatif lebih  ceria. ‘The Dark Knight’ sangat berbeda jauh dari ‘Batman and Robin,’ dan serial pada era 1960-an.

Kami juga mempertimbangkan bahwa film tersebut merupakan kisah superhero yang fantastis dan bahwa Batman merupakan  tokoh yang terkenal, yang semua film sebelumnya dipasarkan dengan rating ‘12’ atau ’12A’, bahkan meskipun suasana gelap yang ditampilkan membuat kesal beberapa penonton.”

Mereka menambahkan, “Segera setelah sorotan media terhadap film ini berkurang, pengaduan secara signifikan juga berkurang walaupun film tetap diputar di seluruh penjuru negeri.”

BBFC juga mengatakan bahwa mereka menggelar sebuah konsultasi setahun kemudian dengan masyarakat sipil dan 69 persen menyetujui putusan mereka untuk memberikan rating ‘12A.’ (ik/mp)


Bagaimana dengan penonton film di Indonesia? Menurut Anda, adakah film-film yang pernah Anda tonton yang seharusnya diberi rating untuk 17 tahun ke atas?





sumber