Propellerads

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, December 18, 2013

sweeet memories

Malam ini tiba tiba ingatanku kembali pada masa lalu yang tak pernah ku sangka. Rindu saat bersamamu, menjalankan kegiatan yang selalu membuat moodku naik menjadi energy booster biasa kusebut.

Sudah lima tahun lebih aku ber"keluarga" bersamamu menikmati masa-masa dengan kecintaan dan visi yang sama. Kenangan yang tak mungkin kulupakan. Aku ingat pertama bersamamu, Kau jemput aku, saatku aku pura pura tidak tahu agar kamu mencariku. Padahal aku sudah tahu dimana kamu berada. Dengan cara ini aku tahu kamu ini tujuanku.

Saat bersamamu. Kadang aku lebih banyak bicara lantang jika dilupakan. Aku sering debat kusir karena 1 kesalahan. Aku sering membuat candaan gak penting . Aku juga selalu iseng hingga membuatmu marah. semua itu hanya untuk mencari perhatianmu.

aku mencoba menghindar darimu. Bukanlah keputusan yang mudah. Berkali kali aku coba kabur melupakanmu, meninggalkanmu untuk alasan masa depanku. Namun sejauh aku melangkah, aku selalu kembali bersamamu. Menikmati hari minggu yang penuh warna walaupun beberapa jam. Hingga pada titik keputusan yang membuatku tak mampu meninggalkanmu hanya ada pada pesan yang tersurat tertulis di facebookmu yang menyebut namaku. "Jangan pernah meninggalkan ku, dalam keadaan apapun ya.. aku masih butuh kamu, jagain aku ya." tegasmu. " iya... aku akan tetap bersamamu kapanpun, namun jika sibuk aku tak bersamamu.." ucapku  untuk sikapmu. 

Monday, December 16, 2013

Ketika Kita Berselisih Faham

Kita semua, Saudaraku, seaqidah. Selalu bersatu dalam tauhidillah dan tak sebuah macam makhluk pun yang mampu memisahkan kesatuan kita itu kecuali kekeruhan rokhani kita sendiri: ‘marodhun fii quluubina’.
Tapi mungkin kita tak sefaham. Tak sepengertian pemikiran. Tak sependapat. Tak seanutan. Saudaraku menganut ini dan aku menganut itu, sementara saudara kita yang lain barangkali suatu unikum tertentu dari kepribadiannya berdasarkan kodrat kelahiran dan mungkin latar belakang kebudayaannya. Kita kemudian saling bisa bermusyawarah, dan hasil musyawarah itu sebagian bisa kita putuskan menjadi suatu kesepakatan tunggal, tetapi sebagian yang lain mungkin harus kita biarkan berbeda-beda. Kita juga bisa saling menilai, saling mengkritik, bahkan saling menghakimi: tetapi yang terpenting harus kita ingat ialah tindak penghakiman itu selayaknyalah dilandasi oleh keinsyafan kita akan keterbatasan dan relativitas kemampuan kemakhlukan kita. Selebihnya keyakinan yang tak bisa ditawar-tawar bahwa Allah-lah yang Maha Kuasa dan Maha Mampu untuk menyelenggarakan penilaian yang sehakiki-hakikinya.
Demikianlah, Saudaraku, bahwa mungkin saja kita tak sefaham, hal itu tidaklah perlu dirisaukan benar. Pertama, kata Pak Guru: seribu kepala punya seribu pendapat. Ketika Allah berfirman wa ja’alnaakum syu’uuban wa qobaa-ila, lita’aarofuu…., kukira yang dimaksud, Insya Allah, bukan sekedar perbedaan bangsa-bangsa dan suku-suku saja, melainkan lengkap dengan nalaoginya, dan konotasinya. Yakni bahwa disamping bangsa-bangsa dan suku-suku selalu memiliki unikum-unikum tersendiri yang membedakan alam hidup mereka, cara berpikir mereka atau kebiasaan psikologis tertentu mereka; juga tentulah ada pengertian yang lebih meluas, ada syu’uub dan qobaa-il pemikiran yang mencerminkan tipologi internalisasi keagamaan yang berbeda-beda. Dan diantara yang berbeda-beda itu dianjurkan untuk ta’aarofu, saling kenal-mengenal, saling mengerti, saling memberi ruang, saling toleran, sepanjang tak sampai menyangkut perbedaan prinsipil tentang aqidah. Sebagian dari perbedaan itu bisa kita runding untuk membawa kita ke kondisi ‘sepengertian’, tapi sebagian yang lain mungkin tidak. Kemudian kalau toh tetap juga timbul keruwetan dari proporsi yang demikian, toh kita masing-masing tetap bisa berserah diri kepadaNya, kaanal-ilahu bi-kulli syai-in ‘aliimaa. Ini sebab kedua kenapa perbedaan-perbedaan faham diantara kita tak selalu harus kita risaukan. Berulangkali aku mengatakan kepada saudaraku bahwa kita memang harus berusaha agar perbedaan diantara kita bisa menjadi sperti yang dikehendaki Allah, yakni menjadi rahmat, bukan malapetaka.

Bukan Musyawarah, tapi Konsensus

Namun betapa susahnya hal itu kita capai, Saudaraku, kita telah mengalami bersama.
Kita ini bukan masyarakat musywarah, tapi masyarakat konsensus. Bukan masyarakat diskusi, tapi masyarakat kompromi. Tentu saja tidak sepenuhnya demikian, tapi itulah frekuensi terbesar dari praktek komunikasi sosial kita. Kalau kita bermusyawarah, kita telorkan kebijaksanaan — itu seringkali berarti ‘tahu sama tahu’ yang tak jarang disifati kemungkaran-kemungkaran tertentu. Kita suka damai, tapi itu acapkali berarti kita mengkompromikan, atau menganggap klop apa yang sesungguhnya bertentangan. Kita menyogok dengan sejumlah uang untuk kelancaran suatu urusan, dan kita sebut itu perdamaian. Kita putuskan sesuatu yang tak bijaksana untuk rakyat banyak dan kita sebut ketidakbijaksanaan itu sebagai kebijaksanaan. Kita bisa menganggap kekejaman-kekejaman tertentu sebagai tindakan luhur yang menegakkan hukum dan harkat kemanusiaan. Kita membiasakan diri untuk sedemikian luwes dan retoris untuk mendorong diri beranggapan, bahwa sesuatu hal itu ma’ruf, bukan mungkar. Dalam praktek urusan kenegaraan dan kemasyarakatan seringkali kita menjumpai kenyataan seperti itu.
Kita tak membiasakan diri untuk melihat dan memahami perbedaan dalam proporsi yang wajar. Sistim politik negeri kita jelas mendorong suatu keadaan untuk ‘tunggal’ seperti kehendak Pemerintah. Mafhumlah kita terhadap perilaku kaum establishment itu. Namun lebih menyedihkan hati jika dalam praktek kehidupan beragama kita juga menjumpai kecenderungan sikap otoriter yang secara sadar atau tak sadar cenderung memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Ummat sukar akan berangkat dewasa dalam iklim seperti itu. Tentulah Saudaraku tak usah memintaku untuk menyebut-nyebut contoh kongkrit itu, sebab kita sudah sama-sama mengetahui dan mengalami.
Aku meyakini sepenuhnya bahwa kecenderungan itu tidak muncul dari niatan sengaja untuk bersiakp otoriter. Paling jauh itu adalah ungkapan nnaluri manusia untuk senantiasa mempertahankan diri. Diri harus selalu dipertahankan, termasuk semua keyakinan dan pengertian-pengertian pikirannya, sebab seseorang tak bisa hidup jika tidak dengan keyakinan dan pengertian pikirannya sendiri. Namun persoalannya bahwa ia tak harus ‘menyuruh’ semua orang untuk berpendapat seperti ia, dan hendaknya ia yakin juga bahwa tanpa seorang pun yang lain yang sependapat dengannya: ia tetap syah untuk menghidupi keyakinan dan pengertiannya. Saudaraku mengalami, terkadang ada saudara kita merasa ‘gugur’ gara-gara orang lain tak sependapat dengannya, lantas ‘gugur diri’nya itu memanifestasi liwat kata-katanya bahwa yang gugur seakan-akan adalah kebenaran Islam. Ia hanya bisa hidup dengan mengidentifikasikan dirinya dengan kebenaran Islam, sehingga siapa saja yang tak sependapat dengan dia, maka ia anggap melanggar Islam. Ia memperlakukan seolah-olah agama Islam hanyalah sebuah benda mati bagaikan seonggok batu yang ‘verbal’ dan miskin. Ia tidak menyediakan ruang dan tenaga untuk membayangkan bahwa pribadi-pribadi manusia yang berbeda-beda, kondidi kehidupan yang berbeda-beda, jika ditumbuhkan dengan Islam, maka ia akan memunculkan mozaik kekayaan-kekayaan yang tiada batasnya, bagaikan percikan dari kekayaan Allah yang tak bisa diperkirakan. Ia juga tak bersiap, karena itu, untuk bersikap tawadldlu’, rendah hati, sadar akan keterbatasan kita bersama, di tengah mozaik yang hanya sedikit saja mampu kita lihat dan rumuskan itu.
Kukira, Saudaraku, hakekat dari kesemuanya itu ialah kesadaran kita bersama, bahwa hidup kita ialah bergerak mengidentifikasi diri dengan kebenaran Islam. Akan tetapi sosok tubuh kebenaran diri kita tidaklah identik dengan sosok tubuh kebenaran kita. Sebab kebenaran Islam sangat luas dan besar, seluas alam semesta yang Ia ciptakan, dan kita sekedarbergabung kepadanya. Ya, kita yang amat kecil ini, hanya bergabung kepadanya. Mengolah pribadi kemusliman tidaklah berarti membangkitkanegosentrisism dimana seseorang menyerap ‘seluruh Islam’ dan ia menganggap diri persis dengan kebenaran Islam itu sepenuhnya. Itu suatu takabbur. Padahal  kita tidak lebih berarti dari dzarrah: jika kita dilahirkan untuk menjadi khalifah dimuka bumi, maka kekhalifahan itu mustilah dengan penuh tawadldlu’; kesadaran akan kefaqiran dihadapan Allah.
Hal ini, Saudaraku, persis dengan kenyataan bahwa tak seorangpun mampu  menguasai Al Qur’an. Paling jauh ia hanya menguasai penguasaaanya sendiri  atas Al Qur’an. Cakrawala Al Qur’an tak akan selesai ditempuh, jalah lurusnya tak bakal habis dikembarai. Segala yang mampu diucapkan oleh pikiran dan hati kita dari dan tentang Al Qur’an, hanyalah sebatas relativitas pengetahuan dan pengalaman pribadi kita, dan Al Qur’an tak bisa engkau hitung berapa kali lipat kekayaannya dibanding kekecilan kita yang sering sombong ini. Maka tak ada pilihan lain kecuali tawadldlu’. Dan memang itu yang terbaik.

Cepat Berburuk Sangka

Saudaraku, kita tak jarang mengalami betapa kita terjebak untuk bersikap mutlak-mutlakan ditengah perbedaan pendapat. Ini karena kita amat possesif terhadap pemilikan kita atas pengertian-pengertian kita sendiri. Bagai seorang perawan yang tak mau secuil pun lelaki pujaannya dijelek-jelekkan oleh orang lain. Kita begitu romatik, karena memang pada dasarnya kita begitu mencintai dan bahagia dengan Islam kita. Begitu rupa romantiknya sehingga dalam beberapa hal kita menjadi buta. Kita jadi cepat tersinggung, cepat mangkel, cepat berang dan naik pitam jika sedikit saja hal tentang ‘pacar’ kita itu disentuh orang. Secara rasional kita menjadi tidak objektif. Dan secara spiritual-psikologis kita menjadi tidak dewasa, tidak rendah hati. Keduanya bergabung dan menghasilakan suatu sikap yang tak menyiapkan untuk membuka diri dan menerima kemungkinan-kemungkinan kebenaran baru atas diri kita.
Dalam keaadaan begitu kita tanpa sadar, sering melangkahi peringatan Allah, ijtanibuu katsiiron minazh zhonni, inna ba’dhodh zhonni istmun, walaa tajassasuu walaa yaghtab ba’dhukum ba’dhoo. Kita sering cepat berburuk sangka, cepat cenderung mencari hanya kesalahan-kesalahan saudara kita yang lain. Bahkan ada prototype mentalitas kita yang kurang biasa berbeda dalam berhadapan ini, mendorong kita mengungkapkan perbedaan itu dengan cara ‘yaghtab ba’dhukum ba’dhoo’. Dengan begitu akan gampang terjerumus pula kita untuk tergolong dalam kata-kata Allah‘yashkor qoumun minqoumin’,  sedangkan bisa-bisa saja kaum yang dicerca itu yakuunuu khoiron minhum.
Lebih ‘lucu’ lagi, Saudaraku, didalam saling mencerca itu, masing-masing kita merasa benar, dan sungguh-sungguh dengan khusyu’ menyandarkan kebenaran masing-masing itu ke hadirat Allah, sehingga masing-masing merasa innalloha ma’anna. Tidakkah, Saudaraku, engkau pernah menangkap dan merasakan getaran keadaan yang seperti itu ditengah perselisihan faham diantara kita semua? Bahkan ada Saudara kita yang dalam keadaan itu lantas saling mengemukankan kata-kata seperti yang diungkapkan Al Qur’an: …i’maluu ‘alaa makaanatikum innii ‘aamil, wantadhiru inni muntazhirun…, atau …lanaa a’malunaa wa lakum a’maalukum, salamun ‘alaikum laa nabtaghil-jaahilin… atau fanistakbaruu fal-ladziina ‘inda robbika yusabbihuuna bil lili wan-nahaari wa hum laa yas-amuun…, bahkan …idz ja’alalladziina kafaruu fii qulubihimul-hamiyyata hamiyyatal-jaahiliyati fa-anzalallahu sakinatahu ‘alaa rosuulihi wa ‘alal mukminina wa alzamahum kalimatat-taqwa.
Tentu saja, Saudaraku, itu benar. Dan mungkin saja memang diantara beribu pikiran kita atau diantara sikap-sikap hidup kita terdapat unsur kekufuran tertentu (seperti juga silau mata kita yang berlebihan terhadap keduniawian dewasa ini bisa dianggap meng-ilah-kan yang selain Allah); akan tetapi, tentu akan lebih afdhol, apabila kita mengusahakan suatu keterbukaan dan kedewasaan komunikasi, justru untuk membuka kedok kemungkinan kekufuran pribadi kita masing-masing dan melenyapkannya. Saudaraku mungkin pernah mendengar aku beberapa kali mengalami berbagai perselisihan faham dengan berbagai kalangan Muslim dalampentas-pentas atau pembicaraan-pembicaraanku diberbagai tempat, dan aku gagal menemui keinginanku akan keterbukaan dan kedewasaan komunikasi seperti itu. Aku sering berkata kepada saudara-saudara kita: “Jika Saudaraku melaihat aku sesat, dan bersedia mengishlah membawaku kepada jalan yang benar, maka alangkah besar rasa syukurku”. Namun, aku justru sering menghadapi berbagai sikap tertutup seperti kuungkapkan diatas: sikap tertutup itu bukan karena Islam, tetapi karena faktor mentalitas, keterbatasan-keterbatasan psikologis. Sampai pada suatu saat aku berkata kepada diriku sendiri: Kalau saja aku ini seorang muallaf, maka dengan menghadapi sikap jumud seperti itu, tak mustahil aku terlempar kembali ke luar Islam. Namun, Alhamdulillah, justru karena itu maka Allah berkenan menganugerahiku tenaga untuk makin mencintai-Nya serta lebih dalam meyelami samudera nilai Islam yang demikian luas dan dalam.
Saudaraku tahu mungkin kemusliman kita ini belum apa-apa dan sungguh masih amat jauh dari yang dikehendaki Allah, karena itu betapa kita semua harus senantiasa siap terbuka atas nilai-nilai kebenaran Islam yang mungkin saja kemarin masih belum kita insyafi. Banyak hal kita ketahui, namun jauh lebih banyak lagi yang belum kita ketahui. Allah telah memaparkan segalanya, tapi barangkali mata kita masih cukup buta dan telinga kita masih agak tuli. Segala yang ‘kita kuasai’ itu pastilah sedzurroh saja dibanding realitas dan nilai yang sesungguhnya yang disediakan oleh Allah Yang Maha Kaya.
Kita semua adalah khalifah fil-ardh, tetapi engkau atau aku bukanlah satu-satunya khalifah. Dan aku kira tidak benarlah apabila kita mempunyai sikap seperti itu: seakan-akan kita adalah langsung mewakili Allah dimana setiap orang musti sependapat dengan kita, betatpun secara subjektif kita amat meyakini dan menganggap luhur keyakinan serta kebenaran pikiran kita sendiri itu. Saudaraku Insya Allah sudah membaca buku Dialog Sunnah Syi’ah: surat-emnyurat antara ‘Kyai Sunnah’ asy-Syaikh al-Bisri al-maliki dengan ‘Ulama Jumhur’ as-Sayyid Syarafuddin al-Musawi al-‘Amili itu amat memberi informasi berharga kepada kita tentang percaturan faham yang berbeda antara Sunnah yang mayoritas dan Syi’ah yang minoritas. Akan tetapi yang tak kalah bermaknanya dibanding informasi itu ialah bagamana cara dan watak mereka didalam berdialog. Bagaimana keterbukaan sikap pribadi mereka, seberapa kematangan dan kedewasaan yang menjadi ruh komunikasi antara mereka, betapa tawadhu’ dan rendah hati mereka, serta betapa besar gairah murni untuk sungguh-sungguh mencari kebenaran: tanpa sikap defensif dalam arti emosional, tanpa menonjolkan ‘gengsi’ atau ‘harga diri’ pada proporsi yang tak wajar, atau tanpa etos ‘mempertahankan pendapat secara membabi- buta’ seperti yang sering menjadi watak dari dialog-dialog moderen dewasa ini, yang acapakali terkotak pada dimensi ‘intelektual’ belaka. Semua perwatakan dialog itu tentu saja merupakan ‘dimensi tersembunyi’ dibalik formalitas informasi yang dipaparkan oleh buku tersebut.
Demikianlah, Saudaraku, kita yang masih faqir ini semoga dibimbing oleh Allah untuk menumbuhkan kekayaan-kekayaan seperti itu. Kita Kaum Muslimin Insya Allah akan menyongsong kemenangan, tetapi itu tak bisa tidak harus dimulai dari kesediaan kita semua untuk memerangi berbagaimarodhun didalam diri kita sendiri. In dholaltu fainnamaa adhillu ‘alaa nafsii, wa-inihtadaitu fabimaa yuuniya ilayya robbil innahu samii’un qorlib.
Menturo Jombang, Agustus 1983.

Saturday, December 14, 2013

Perang (me)dia atau (me)dia perang?



Twitter. Siapa yang tak mengenalnya. Berjuta juta akun hadir tiap detik dibumi ini. Beruntunglah pemilik twitter bisa berjasa buat setiap orang. Untuk membantu menghubungkan Sesamanya yang terpisah dengan ruang dan dimensi yang berbeda. 
Tapi taukah anda apa aja yang dilakukan orang2 di twitter? aku akan ceritakan sedikit tentang orang -orang di twitter. 

Perang Media 

jika kita ingat kembali hal hal yang sangat mencakup media pasti tak asing dengan kata kata ini. Lalu apa sih  yang dicari oleh orang orang di dunia maya? pertanyaan yang selalu menghantui jika tak dapat aku pelajari secara nyata.
Perang media adalah hal utama yang biasa kita lakukan di twitter, baik melalui http://chirpstory.com, atau aplikasi lain. Biasa membahas hal yang paling fundamental. Baik agama, sosial, maupun Politik. Beribu-ribu akun anonim akan lebih berceceran melakukan perang media yang biasa kita sebut TWITWAR.
Anehnya kita akan selalu ikut hanyut pada Perang media ini.

baik dan buruk kita di dalam twitter lebih baik kita utarakan dengan jujur. Jangan ada perang bernama TWITWAR. kita gak maukan jika diri kita diusik orang lain?

gunakan twitter dengan segala kebijakannya. jangan sampai diri kita menjadi masalah baru bagi orang lain..
Cheers...

Friday, December 13, 2013

mahasiswa Thailand #2




Masih ingat dengan INI
Setelah beberapa waktu lalu aku ceritakan tentang mahasiswa Thailand melalui blog ini, aku ingin menceritakan kembali alasan mereka datang ke Indonesia ini. cek ini yang sempat aku tulis di salah satu media. Mungkin tak pernah menyangka bagi setiap orang bahwa jadi mahasiswa di negeri orang itu adalah anugerah. Tak jarang ketika merantau di negeri orang ada banyak kendala kendala yang dihadapi.

Alasan Utama Mereka
Konflik selalu menyisakan duka mendalam buat semua orang tanpa terkecuali. Berbagai  konflik internal di negara Thailand menjadi alasan utama mereka merantau ke negeri yang "katanya" gemah ripah ini. Mereka sadar bahwasanya Indonesialah "negeri makmur" untuk dikunjungi dengan kesahajaan manusianya. Dengan kepadatan penduduk Muslim terbanyak di dunia. Membuat mereka semakin yakin jika Indonesia menjadi pantas untuk dikunjungi. inilah salah satu alasan mereka. alasan lainnya yaitu Bagaimana Indahnya negeri yang mempunyai banyak ulama. Dengan dibantu melalui sebuah "agen" organisasi besar Indonesia yang mempunyai cabang di Thailand. Membuat mereka sangat yakin untuk ke Indonesia. Melalui Organisasi besar itu mereka akhirnya mau datang ke Indonesia.
Di Indonesia mereka selalu bercerita pada kami tentang negerinya. Bagaimana umat Muslim di bantai oleh petinggi petinggi kaum mayoritas. Mereka sadar jika kembali kenegeranya kaum muslim seperti mereka akan habis dibantai non Muslim. Pemerintah Thailand menginginkan negaranya menjadi negara non muslim. berbagai cara pemerintah di Thailand menginginkan untuk Muslim harus dibumi hanguskan dari Thailand.
keinginan kuat inilah meyakinkan kami untuk membantu mereka selama di Indonesia. 


KONFLIK di Indonesia

Ujian memang berat buat kawan kami yang dari Thailand sangat ingin pulang ke negaranya. Namun kami selalu meyakinkan mereka untuk tetap bertahan dengan keadaan mereka. Konflik - Konflik yang pertama terjadi adalah Visa mereka yang telah habis masanya. "Agen" yang menjanjikan mereka untuk membantu segala sesuatunya selama di negeri ini seolah melupakan amanah yang menjadi kebutuhan pokok kawan Thailand. Akibat yang ditimbulkan dari kelalaian "agen" membuat mereka harus kena denda sebesar satu juta rupiah. Bisa dibayangkan bagaimana jika Kita datang ke negeri orang dengan bantuan "agen" yang sedianya membantu malah melupakan amanah utamanya.

Kecewa, marah dan pasti menghujat itulah hal yang merasakan beberapa waktu lalu. Bahkan akibat yang ditimbulkan ini 2 dari 48 kawan telah pulang ke negaranya akibat tidak "kerasan". Sebetunya kami bangga karena Universitas kami kedatangan mahasiswa asing. Artinya kami bisa bercerita dan bangga terhadap negeri kami. sayang hal yang ingin kami banggakan seolah membuat kami malu dengan tindakan "agen" mereka.  

musibah yang telah lalu itu membuat kami menelan pil pahit untuk bangga terhadap negeri kami sendiri. Pelayanan dari salah satu "agen" yang mengecewakan membuat mereka untuk hati hati.


Beberapa bulan setelah itu kami masih sering akrab dengan mereka walaupun mereka sedikit khawatir dengan negeri ini. Khawatir jika kejadian itu terulang kembali. Namun untuk meredam kekecewaan itu kami mencoba mengajaknya untuk menapaktilas kota kami. Dengan mengunjungi makam " kyai Sholeh darat dan nyatnyono".
Melalui acara itu kami mengenalkan budaya kami, untuk menghormati pendiri kota kami. Mereka juga tahu jika Ziarah kubur itu boleh. Karena merupakan juga menganut ahlul Sunnah. 

kekecewaan demi kecewaan yang terlalu berlarut-larut seolah tak membuat mereka nyaman dan menginginkan mereka pulang ke negerinya. satu persatu kawan Thailand memilih pulang kembali kenegerinya karena tidak "kerasan" di kota kami.

kebanggan kami bisa bertemu dan mengagumi mereka akhirnya pupus sudah dengan pulangnya mereka. siapa yang salah akibat ini?

Thursday, December 5, 2013

Di Balik SIDANG : Tak Lupa Bermunajat

LUTHFI Hasan Ishaaq, terdakwa kasus korupsi penambahan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian menyempatkan bermunajat sebelum menyampaikan pembelaannya.
Mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera itu menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/12). Agendanya membacakan pleidoi.
Luthfi hadir di Pengadilan Tipikor sekitar pukul 15.20. Dia tidak banyak berkomentar. Suami Darin Mumtamzah itu kemudian menjalankan ibadah. Luthfi yang mengenakan batik berwarna biru menjadi imam shalat Ashar. Terlihat anggota DPR Nasir Djamil dan beberapa orang lainnya menjadi makmumnya.
Usai mengucap salam, dia terlihat khusyuk bermunajat, walau tidak terlalu lama. ”Untuk pleidoi, nanti saja didengarkan di persidangan,” kata Luthfi. Ia tampak tenang dan menebar senyuman, tapi irit komentar.
Balikkan Tuduhan
Muhammad Assegaf, kuasa hukum Luthfi Hasan Ishaaq, mengatakan, tebal nota pembelaan sekitar 100 halaman. Dia berkeyakinan pleidoi itu akan membalik semua tuduhan terhadap kliennya. Luthfi tampaknya setuju dengan apa yang dikatakan Assegaf. Dia mengacungkan ibu jari, seolah mengamini apa yang dikatakan advokat asal Solo tersebut.
Persidangan ini juga mendapat perhatian dari elite PKS. Salah satunya anggota DPR Nasir Djamil. Nasir mengatakan, kedatangannya atas nama pribadi untuk memberikan dukungan moral kepada Luthfi. ”Saya datang atas nama pribadi. Untuk dukungan moral. Di grup BBM PKS kabarnya akan ada pengurus (lain) yang datang,” papar Nasir. (Budi Yuwono-59)

Korupsi di Banten Kejahatan Keluarga

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengeluarkan pernyataan tegas terkait dugaan korupsi yang terjadi di Provinsi Banten.
Abraham menyebut kasuskasus di provinsi yang dipimpin Gubernur Ratu Atut Chosiyah itu merupakan kejahatan keluarga. ”Di Banten itu kejahatan keluarga,” kata Abraham di sela-sela Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNKP) di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/12). Dia menjelaskan, KPK terus mendalami laporan dugaan korupsi di provinsi paling barat di Pulau Jawa itu.
KPK menerima banyak laporan. ”Kasus di Banten itu banyak,” ujarnya. Ia berjanji akan membongkar semuanya. ”Kami masih mendalami terus, karena kami ingin membongkar kasus di Banten secara utuh. Kasus di Banten bukan cuma di Tangerang Selatan, tapi juga di (Pemerintah) Provinsi Banten,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pengaduan dari masyarakat tidak hanya tentang pengadaan alat kesehatan, tetapi juga bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur. ”Itu yang akan kami telusuri agar bisa melihat secara utuh, karena antara satu proyek dan proyek lainnya mempunyai hubungan yang erat.”
Dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan di Pemprov Banten, KPK telah meminta keterangan beberapa anak buah Atut, di antaranya tiga pegawai Dinkes, yakni Ferga Andriana, Indra, dan Ridwan Arif. KPK juga telah menetapkan suami Airin, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang juga adik Atut, sebagai tersangka.
Tersangka lain adalah pegawai PT Mikindo Adiguna Pratama Dadang Prihatna dan Mamak Jamaksari selaku pejabat pembuat komitmen. Dalam rangka pencarian barang bukti, penyidik menggeledah RSUD Tangerang Selatan dan kantor Dinas Kesehatan Tangsel.
Saksi Akil
Selain disebut-sebut terkait kasus alkes dan sejumlah proyek lain, Ratu Atut dan Airin diduga juga terlibat kasus dugaan suap terkait Pilkada Lebak yang menjerat mantan ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Kemarin, kedua wanita itu dipanggil KPK sebagai saksi kasus suap Pilkada Lebak.
Mereka menjadi saksi untuk dua tersangka, Akil Mochtar dan pengacara Susi Tur Andayani, perantara Akil dengan pihak beperkara di MK. Namun, Atut dan Airin tidak datang. Keduanya memilih menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Jawa-Bali di salah satu hotel di Kota Serang, Banten. Airin melayangkan surat konfirmasi, sedangkan Atut tidak.
”Airin Rachmi sudah mengirim surat ke penyidik,” ujar Kepala Biro Humas KPK Johan Budi. Ini merupakan panggilan pertama untuk Airin dalam kasus Pilkada Lebak yang juga menjerat suaminya, Tubagus Chaeri Wardana.
Adapun Atut pernah diperiksa penyidik. Atut dan Airin mengaku sudah izin ke KPK. ”Saya sudah sampaikan bahwa saya harus menerima tamu. Apalagi dari tujuh provinsi kumpul semua,” ucap Atut. (J13,dtc- 25,59)

Pengacara Klaim Luthfi Pengusaha Sukses

JAKARTA - Terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq menganggap jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan segala cara untuk memperkuat tuduhan.
Muhammad Assegaf, penasihat hukum Luthfi, juga menyebut kliennya adalah pengusaha sukses sebelum menjadi anggota DPR. Assegaf menuding jaksa memanipulasi kasus kliennya.
Bekas kuasa hukum mantan Presiden Soeharto itu membantah Luthfi ditangkap tangan karena telah menerima suap. Menurutnya, dari berbagai keterangan saksi yang dihadirkan di pengadilan terungkap, uang Rp 1 miliar yang diduga berasal dari PT Indoguna Utama itu belum sampai dan tidak sampai ke tangan Luthfi.
Karena itu, kata dia, kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan kliennya. ”Kasus ini berawal dari peristiwa operasi tangkap tangan di Hotel Le Meridien dan diamankannya uang Rp 1 miliar dari mobil Fathanah. Uang itu sudah dipakai Rp 20 juta oleh Fathanah.
Tetapi sejumlah saksi mengatakan uang itu merupakan pembayaran DP (uang muka) mobil,” kata Assegaf saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (4/12). Dia mengatakan, penetapan Luthfi sebagai tersangka setelah sehari penangkapan Fathanah dipaksakan.
Padahal, tersangka tidak ada kaitannya dalam perkara itu. ”Dengan berat hati kami harus katakan, jaksa penuntut umum memanipulasi semuanya atau tidak jujur. Semua itu dilakukan agar terdakwa dihukum. Dengan berat hati kami katakana, jaksa menghalalkan segala cara,” ujarnya.
Sedekah Partai
Dia menegaskan, tuduhan jaksa penuntut umum tidak berdasar, terutama soal pencucian uang. ”Pencucian uang yang dituduhkan oleh JPU juga tidak berasalan. Perlu diketahui, terdakwa adalah pengusaha sukses sebelum menjadi anggota DPR. LHI adalah pemegang saham mayoritas PT Sirat Inti Buana,” kata Assegaf.
Dia menjelaskan, perusahaan Luthfi memiliki omzet yang tidak sedikit, sekitar Rp 75 miliar. ”Tidak benar bila dikatakan PT Sirat Inti Buana fiktif,” papar Assegaf. Menurut dia, selain pengusaha sukses, Luthfi juga ustadz sukses. Assegaf menyebut, ada murid Luthfi yang sukses dan menghibahkan uang Rp 1 miliar kepada kliennya. ”Salah satu muridnya adalah Setyadi, pengusaha ban.
Dia hibahkan Rp 1 miliar yang digunakan untuk membeli mobil untuk PKS,” ujar Assegaf. Dalam tradisi di PKS, lanjut dia, banyak orang atau donatur yang menyumbang untuk kegiatan operasional partai.
Donatur itu memberikannya kepada kader partai secara personal. Dengan tradisi semacam itu, menurut Assegaf, sejatinya aset mobil dari donatur adalah milik partai untuk operasional. ”Jadi saat jaksa minta bukti, hal itu tidak beralasan, karena mana ada orang bersedekah menggunakan bukti?” papar Assegaf. (D3-59)
sumber

Tuesday, December 3, 2013

WEBSITE baru activorm

Indonesia kaya akan sumber daya manusianya. Namun berkat kegigihan anak anak bangsa ini sebuah program akhirnya bisa dapat di realisasikan sebuah mimpinya. Kali ini datang dari internet. Teknologi ini disiapkan.
Lagi, teknologi anak Indonesia tak mampu diragukan kembali. Teknologi yang sangat berguna untuk memudahkan perkembangan hidup manusia. Melalui sebuah program lomba, ACTIVORM dapat menyatukan anak anak indonesia yang mau mengenal teknologi internet. Pertumbuhan yang sangat signifikan di media sosial juga menjadi alasan utama ACTIVORM berani membuat gebrakan terbaru mereka. sebuah cara yang memang harus dilakukan untuk generasi generasi muda lainnya. Ditambah  perkembangan sosial media yang mudah redup karena diakuisisi oleh perusahaan, ACTIVORM hadir untuk memberikan wacana baru untuk semua orang.

ACTIVORM adalah sebuah platform online dan situs web yang menyediakan sistem untuk mengintegrasikan dan mengoptimalkan interaksi antara merek / pedagang dan pelanggan / penggemar melalui jejaring sosial ( Facebook , Twitter , Youtube , dll). Melalui program inilah kita dapat berinteraksi sosial dalam sebuah layar handphone dalam berkomunikasi dengan sahabat dan keluarga kita di dunia maya. ACTIVORM juga mempunyai beberapa cara untuk membantu kawan kawan yang ingin berkecimpung dalam dunia internet dengan  membuka lowongan pekerjaan yang sesuai kriteria seperti di sini. Bagi yang ingin ikut terjun bisa mengkliknya di sini.
Berbeda dengan web web lainnya di ACTIVORM  kita dapat lebih mudah untuk memasarkan dengan mudah dan cepat.

apa yang dapat kita dapatkan dari ACTIVORM ? berikut ini adalah keunggulan keunggulan dari ACTIVORM :
1. untuk menginformasikan keinginan atau keinginan mereka dengan mengklik item favorit mereka dan kemudian menemukan merek atau pedagang yang mampu memenuhi keinginan mereka.
2. menyediakan sistem gratis dan premium untuk merek / pedagang untuk membuat kampanye online / proyek , untuk menganalisis pengguna Activorm melalui real-time laporan & analisis dan menggambar pemenang  secara otomatis di setiap proyek.
3. membantu klien untuk mengaktifkan jaringan sosial mereka . ACTIVORM dikembangkan dari pengalaman kami bahwa setiap merek atau pedagang perlu meningkatkan aktivasi jaringan sosial mereka untuk mendapatkan lebih banyak eksposur dan untuk membangun interaksi yang lebih dekat dengan fans.
4. kita juga dapat menerima terus-menerus kiat GRATIS untuk isi pemasaran online dari tim kami dengan berlangganan buletin ACTIVORM

Proses panjang ini telah disiapkan oleh ACTIVORM  dengan cara melaunchingkan web mereka melalui program Private Beta Testing terlebih dahulu. Banyak orang yang akan bertanya apa sih Private Beta Test ­? Private Beta Test adalah program uji coba sebuah produk dalam web untuk mengetahui sisi kelemahan produk tersebut. Dengan melihat produk –produk terdahulunya yang sudah banyak diakuisisi oleh perusahaan lain ACTIVORM akan mengetahui kelemahan kelemahan web lain. Dan inilah  tujuan ACTIVORM ingin menjadikan webnya lebih baik dari web – web lainnya.
Mampukah ACTIVORM bersaing dan lebih baik dengan website lainnya? Kita tunggu jawaban itu saat launching pada tanggal 10 Desember 2013.  Program yang disiapkan dengan mengadakan lomba seperti yang saya lakukan ini,  memang mengundang tanda tanya besar dalam benak setiap orang. Akan menjadi seperti apakah ACTIVORM?. Untuk itu mari kita lihat sekilas tampilan web ACTIVORM di gambar ini atau dengan mengklik kata ini


penampakannya bisa liat di sini 
atau lihat pada youtube mereka di sini


Konser, penyatu segalanya

Tanggal 28 juni 2013 lalu merupakan moment terbaik untuk sebuah komunitas besar kami di Semarang. Sebuah konser Sheila On 7 yang di selenggarakan oleh salah satu fakultas Universitas Diponegoro mengantarkan kami untuk berkumpul jadi satu keastuan dan komitmen dan berikut ini adalah foto-foto mereka dalam persiapan konser maupun setelah menemui artisnya.



eksis ditengah tengah konser 












menemui sheila on 7 pada 3 dini hari












keceriaan kebersamaan dan komitmen untuk menjadi yang terbaik adalah momen disetiap akhir cerita

Foto ini diikutsertakan dalam kontes Ekspresi Blogger Nusantara 2013 by SlameTux

Sunday, December 1, 2013

Awal bulan, di akhir tahun

Desember. bulan terakhir dalam kalender masehi. mungkin buat sebagian orang bulan ini, adalah waktunya menutup "dosa" yang penah dilakukan selama satu tahun. well aku tak membahas "dosa-dosa"ku...
awal bulan ini aku cuma ingin bercerita tentang hal indah. keinginanku menjadi penulis sedikit tersendat karena naskah lomba yang aku ajukan trnyata tak lolos. mungkin buatku adalah mencoba kembali dengan mengirimkan naskah ke tempat lain yang sudah aku siapkan dengan sedikt polesan dari kegagalanku dilomba kemarin. harapan satu untuk semua adalah kepastianku. naskah yang kemarin kuangkat adalah sebuah komunitas besar yang tak mungkin banyak orang melihat sisi baik maupun buruk komunitas. 

Thursday, November 28, 2013

AirDroid, Android Remote App

AirDroid adalah aplikasi gratis yang digunakan untuk melakukan fungsi remote termasuk fasilitas pemindahan media file dari perangkat Android Anda tanpa koneksi USB. Syarat yang diperlukan adalah ponsel Android Anda sama-sama terhubungan dengan WIFI network bersama komputer atau laptop yang lain.

Android Anda tanpa koneksi USB. Syarat yang diperlukan adalah ponsel Android Anda sama-sama terhubungan dengan WIFI network bersama komputer atau laptop yang lain.Android
AirDroid - mboir
AirDroid Screen - mboir
Dengan cara seperti ini maka Anda dapat menguasai komputer atau laptop lain hanya dengan menggunakan ponsel Android Anda. Penggunaannya juga cukup mudah karena App ini sangat simple dan bekerja khusus untuk melakukan remote PC via Android.
Download: AirDroid App 
Status: 
Freeware
sumber

Tuesday, November 26, 2013

Sheila on 7 Tak Ada Matinya

Ada yang bilang musik adalah harga diri. Ada yang bilang musik adalah anugrah menciptakan intuisi. Semua itu penilaian pribadi seseorang dalam musik secara pribadi. Tak lepas dari itu musik juga warna dalam kehidupan.
Sheila on 7 contohnya, musik mereka mengandung banyak arti bagi pendengar setianya. Berbagai event musik pernah mengundang mereka. Ngomongin soal sheila on 7 tak pernah lepas dari berbagai macam karyanya. Walaupun mereka jarang banget main secara onair, musik mereka masih bisa didengar di berbagai event seperti Tribute to Sheila on 7 yang pernah dilakukan oleh mereka yang setia terhadap karya Sheila on 7
Malam hari tanggal 20 November 2013 contohnya. Sebuah undangan dari komunitas lain mengantarku mengikuti ini. Walaupun sebenarnya aku tak pernah bisa bermain musik, namun untuk karya Sheila on 7 aku cukup kenal. info dari facebook yang ditag disheilagank semarang yang mengantarkanku ini untuk sekedar silaturahmi. Karena memang ketua kami menginginkan salah satu dari kami hadir, tetapi kebanyakan dari anggotanya sibuk maka dipilihlah aku.
Bertempat di salah satu kafe di Semarang acara Tribute to Sheila on 7 diselenggarakan meriah. Band-band indie yang hadir mampu memberikan kontribusi ini.

Mencoba bermain web

banyak yang ingin kuketahui membuatku semakin banyak harus belajar. memulai dari yang kecil adalah alasan utama untuk sukses, terlepas dari itu juga membutuhkan kerja keras untuk setiap tindakan. 
disini aku memulai semua, dengan harapan baik untuk pelajaran baik. dari google aku dapat info ini. mungkin inlah alasan baikku belajar mencari uang. >> klik disini

Wednesday, November 6, 2013

SIANG INI



Siang yang terik kala ini. Aku ingin meluapkan siang ini dengan tidur sebenarnya. Yah kebiasaan yang wajib setelah kuliah dengan suasana begitu menyengat. Namun kebiasaan ini pudar saat chargerku ketinggalan di rumah. Dan aku harus pulang hari in juga. Memang tak ada kaitannya dengan kebiasaan siang ini, tapi dengan charger laptop aku biasa mengganti kebiasaan wajib yang ku lakukan. Tapi dengan charger laptop bisa kugunakan membunuh kebiasaan siangku. Kebiasaan untuk melakukan suatu karya yang dapat dilihat dan di baca orang.
Perjalanan siang ini sebenarnya membosankan buatku, karena teriknya sangat membakar tubuh mungilku ini. Memang aku tak suka siang, makanya sering aku buat aku tidur untuk membunuh waktu. Ada hal yang menarik saat aku berjalan menuju rumah. Hal yang tak biasa di siang ini. Dua kejadian cukup membuatku harus waspada. Walaupun aku sering di jalan tak tak pernah takut akan kematian. Tapi kejadian ini membuat aku sering takut di jalanan sendiri.
Dua kejadian unik itu adalah human error, kejadian yang dibuat oleh kesalahan manusia di jalanan. Dua kejadian kecelakaan, kala aku melangkahkan roda ke rumah. Yang pertama kala aku memilh jalan arteri di sekitar pelabuhan. Jalan arteri ini yang buatku harus selalu waspada. Bukan karena jalan itu  jalan pintas untuk cepat kerumagh, namun lebih karena jalanan yang berlobang dan kendaraan berat yang selalu melintas dan jalur utama pantura Semarang. Satu kejadian unik kala melintas tepat di fly over tanjung mas.
Padatnya kendaraan membuat jenuh, saat ada truk bermuatan peti kemas yang berada jalur utama ini penyebab kepadatan kendaraan. Truk bermuatan peti kemas yang berada di jalan harus disingkirkan oleh polisi dengan bantuan alat berat karena peti kemas yang diangkut ternyata berada di jalur utama ini. Atas saran polisi untuk mengurai kepadatan, mereka mengalihkan jalur ke jalur lain. Inilah salah satu penyebab padat kendaraan. Kalau dalam ilmu insinyur, penyebab ini lebih disebabkan ketidaksiapan sang supir, karena peti kemas yang diangkut bisa terlepas dari muatannya.

Kejadian lain adalah kendaraan yang harusnya jadi primadona orang banyak, harus terkapar karena terbalik. Mobil bermerk TERIOS, melaju terlalu kencang dan harus terbalik. Bukan tanpa sebab mobil ini terbalik namun lagi lagi lebih karena human error. alasan yang simpel jika dikatakan  human error. KETIDAKSIAGAAN SANG SOPIR mengendarai mobil penyebab mobil in terbalik. Mobil tebalik di antara jalan lintas Demak-kudus. Tepat seratus meteran jembatan timbang demak kejadian ini terjadi. 

Saturday, October 26, 2013

mahasiswa muslim tanpa korupsi

Korupsi? Solusi? Matikan Saja Mereka!!!

Mohon dipasang sebagai photo profile di FB & Twitter rekan masing-masing.



Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh

Ngeri ketika liat korupsi merajalela di negri ini. sebuah negara yang katanya “mayoritas” islam namun tak selamanya menjalankan syariat islam. Korupsi merajalela. Itulah kata yang pas ketika kita melihat keegoisan pemerintah kita ini. mulai dari hal kecil yang kita lakukan hampir semuanya beraroma korupsi. Contoh kecil yang biasa kita lakukan seperti, korupsi waktu, nilep kembalian belanja orangtua, dll

Contoh kecil yang harusnya bisa membuat kita belajar, namun justru kita malah asyik dengan hal itu.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dalam tafsirnya dengan mengemukakan beberapa hadits tentang ancaman neraka.
عَنْ أَبِى مَالِكٍ الأَشْجَعِىِّ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَعْظَمُ الْغُلُولِ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ذِرَاعٌ مِنَ الأَرْضِ تَجِدُونَ الرِّجْلَيْنِ جَارَيْنِ فِى الأَرْضِ أَوْ فِى الدَّارِ فَيَقْتَطِعُ أَحَدُهُمَا مِنْ حَظِّ صَاحِبِهِ ذِرَاعاً فَإِذَا اقْتَطَعَهُ طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ».
Dari Abi Malik Al-Asyja’i dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Ghulul (pengkhianatan/ korupsi) yang paling besar di sisi Allah adalah korupsi sehasta tanah, kalian temukan dua lelaki bertetangga dalam hal tanah atau rumah, lalu salah seorang dari keduanya mengambil sehasta tanah dari bagian pemiliknya. Jika ia mengambilnya maka akan dikalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari Qiyamat. (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihut Targhiib wt Tarhiib II/ 380 nomor 1869)

Hadits-hadits lain yang berhubungan dengan korupsi sangat jelas:
940 حَدِيثُ سَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنِ اقْتَطَعَ شِبْرًا مِنَ الْأَرْضِ ظُلْمًا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ
Diriwayatkan dari Said bin Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara dhalim, maka Allah akan mengalungkan di lehernya pada Hari Kiamat nanti dengan setebal tujuh lapis bumi. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw pernah bersabda:
(( مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَل ، فَكَتَمَنَا مِخْيَطاً فَمَا فَوْقَهُ ، كَانَ غُلُولاً يَأتِي به يَومَ القِيَامَةِ ))
Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami, kemudian ia menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka perbuatan itu ghulul (korupsi) harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari Kiamat. (HR. Muslim)

Ironis memang ketika sebuah negri yang memang mayoritas masyarakatnya muslim malah justru asyik dengan korupsi. Tak pernah habis pikir saat pemerintah gencar – gencarnya mematikan korupsi. Malah akar akar korupsi mulai tumbuh dari diri kita.

Dalam web – web islam banyak sekali di jelaskan apa hukum korupsi. mulai dari http://www.nu.or.id/ , 
§  www.piss-ktb.com atau  www.islam-institute.com atau   www.aswajanu.com atau  www.cyberdakwah.com.


Berita pada http://www.nu.or.id edisi Kamis, 03/10/2013 17:30 telah jelas bahwa penegak hukum sekelas Mahkamah Konstitusi (MK) tertangkap basah sedang melakukan suap. Ironis. Ketika MK yang dielu-elukan anti korupsi malah justru terjerat “tangan setan”.


Solusi yang paling ampuh ingin coba diterapkan namun sia – sia. Ada yang meminta “gantung” di monas, Potong jari, namun semua yang mengucap itu justru diam seribu bahasa. Dan sungguh ironis malah mereka yang terjerat korupsi. Alangkah baiknya pelaku korupsi. Tembak mati!! Solusi yang pas untuk mereka. HAM bertindak? Apa peduli kita terhadap HAM? Justru HAM membela koruptor. Sudah banyak bukti korupsi, sudah banyak solusi yang disampaikan untuk menjerat mereka namun sia – sia. Solusi terbaik ya memang “TEMBAK MATI KORUPTOR”.