Propellerads

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, December 27, 2015

Bertemu @eae18 di Tangerang

Sebelum menceritakan pertemuan itu, alangkah baiknya saya ceritakan dahulu mengapa saya follow beliau.

Kalau tak salah ingat, pertengahan tahun 2013, saya disarankan kawan untuk follow beliau. Teman saya, sebut saja peyeq, menganjurkan : "untuk perindah timeline twittermu coba follow dia, dia banyak cerita banyak tentang "kejujuran" di media". Saran itu saya turuti.

Lama menyimak twitnya, saya mencoba menanyakan facebook @eae18 (selanjutnya nanti saya tulis dengan panggilan "Om"), dan beliau memberikan alamat facebooknya. Maka januari 2014, kami resmi berteman di facebook, dan belum difollback di twitter.

Memang benar kata Peyeq, om @eae18 banyak menceritakan hal tak lazim media-media di Indonesia. Bahkan pernah beliau mengungkapkan sisi lain Media Indonesia pada tahun 2012, yang berujung mundurnya beliau di media tersebut.

Lama mengikuti di twitter, hal tak kusangka akhirnya beliau secara sengaja follback pada pertengahan tahun 2015. Kultwit beliau memang menyejukan. Bahkan ketika membaca :"menikahimu, cara membesuk cahayaMu". Air mata saya menetes seperti hujan di bulan januari.

Maklum, saya memang tak pernah berpacaran, bahkan disebut jomblo taat. Taat untuk tidak berpacaran, maksudku. ☺☺☺😀😀😀😀

Pernah suatu kali dia menulis sebuah twit : "Aku salat karena aku sesat". Maka saya memunculkan ide untuk membuat kaos, dan sempat tertulis disini.

Karena saya ingin belajar lebih, saya menginginkan bertemu secara langsung dengan Om @eae18. Bagi saya, bertemu secara nyata dengan orang di media sosial, cara bersilaturahmi yang baik. Maka saya utarakan niat tersebut pada bulan oktober 2015. Namun karena kondisi keuanganku tak cukup, saya mengurungkan niat ketemu.

Pertengahan bulan november, sayapun akhirnya menentukan tanggal pertemuan. Berkomunikasi melalui twitter makin intens dan saya utarakan ingin bertemu pada 21 desember 2015, di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang.

Bertemu di Alam Sutera

Maka berbekal tiket kereta api yang berangkat tanggal 19 Desember 2015, saya ke Jakarta. Niat sudah bulat. Bertemu kawan-kawan jakarta, dan menemui Om @eae18. Selama perjalanan 7 jam, Semarang-Jakarta, menggunakan kereta, saya menyempatkan menghubungi kawan-kawan maupun saudara untuk menginap. Beberapa kawan belum memberi jawaban, atas kesediaannya. Namun saya yakin bakal ada tempat untuk menginap. (Cerita perjalanan di kereta api tanggal 19 hingga 20 desember bakal saya ceritakan di blog ini dengan judul lain)

Senin, 21 desember. Saya menginap di Sunter. Tempat kakak sepupu saya, bernama nazal. Pada hari itu kebetulan mengajak menemui kliennya di sekitaran Bundaran HI. Kami bangun pagi, lalu bergegas, dan berangkat. Selama menemui klien, nazal yang kebetulan followers Om @eae18, juga punya keinginan bertemu beliau. Tak lupa saya mengontak Om @eae18 melalui Whatsapp, untuk bertemu di UIN, sekitar jam 2 siang.

Setelah selesai bertemu klien, kami mampir di rumah pakdhe di Sunter. Di rumah pakdhe bertemu saudara sepupuku lain, bernama wawan. Niat kami mampir untuk menanyakan pekerjaan. Eh gak disangka mas wawan juga ingin pergi ke tempat kerjanya di Alam Sutera, Tangerang. "Daripada kami bengong di kost, dan bakal bosan." usul Nazal. Dan mas wawanpun memberiku saran : "jarak antara Alam Sutera ke UIN Syarif Hidayatullah sekitar 1 jam. Ayo kalau mau ikut sekalian."

Perjalanan roda dua dari Sunter, Jakarta utara hingga Alam Sutera, Tangerang Selatan kurang lebih dua jam. Kamipun menuju ke United Bike, Alam Sutera, tempat mas wawan akan melakukan pekerjaannya. Kebetulan mereka sering mengerjakan proyek pemasangan kaca dan aluminium di beberapa tempat di jabodetabek. Dan hari ini, dia untuk pemasangannya.

Di parkiran ini, kami menunggu barang yang akan dipasang. Sembari bercakap-cakap, saya pun mengontak Om @eae18, menanyakan memastikan tempat ketemuan. Antara UIN atau rumah beliau. Tak kusangka beliau malah menyarankan saya untuk ke rumahnya. Karena sudah dekat dengan tempat tinggal beliau.

Sekitar pukul 13.49 Om @eae18 menelpon saya melalui Whatsapp. Karena sinyal handphone jelek, suara agak kurang jelas. Aku cek chatting di Whatsapp, eh malah beliau mengatakan sudah diparkiran.

Sayapun beranjak dari taman dan mencari beliau di parkiran. Memastikan kami berada di tempat ini. Dari arah masuk parkiran kulihat seseorang mengendarai motor vixion merah, dengan jaket parasit hitam, dan menghampiriku. Sayapun bertemu, dan menyalami. "Kamu sama siapa disini?" sapaan pertama beliau. "Sama saudara dan teman" jawabku. "Mau mampir ke rumah?" tanya beliau lagi. "Sebentar saya pamit dulu sama saudara."

Saya dan nazal, mengikuti kendaraan yang dibawa Om @eae18 ke arah dekat tol. Kami lalu menuju jalanan pasar, dan menuju perkampungannya. Saat hampir sampai ke rumahnya, ada mobil berhenti di tengah jalan satu-satunya yang akan kami masuki. Om @eae18 masuk dan menemui sopir dan mengatakan sesuatu. Mobil tersebutpun maju dan minggir.

Pintu gerbang setinggi satu setengah meter, dibuka Om @eae18. Kami masuk ke rumah yang mempunyai halaman cukup untuk memarkirkan 4 mobil, dan beberapa motor. Rumah semi letter L, dan halaman yang melengkapi bentuk persegi. Kami menuju teras rumah yang terdapat meja dan kursi. Om @eae18 mempersilakan kami duduk. Kulihat halaman rumah terdapat hijaunya jenis dedaunan dari berbagai macam pohon yang sangat sejuk dipandang ketika sore tiba.

Om @eae18 mengawali obrolan : "kalian para jomblo kok yo betah ya?" . Kami diam sejenak. Berbagai alibi kuutarakan mengapa betah sendiri. Nazal menimpali dan bercerita. Cerita yang menurutku sangat ditutup rapat, terbuka saat itu. Saya sempat tercengang ketika dia bicara hal pribadi itu. Betah jomblo karena janji ibu dan keluarganya yang dibayar lunas.

Lalu bercerita saat pengambilan raport anaknya. Persis seperti status facebooknya tempo lalu. Kemarahan beliau, mengetahui seorang guru melakukan "Orba". Asyik bercerita, kami ditawari kopi. Dipanggillah Osa dan raffi. Osa, anak pertamanya yang saat itu memakai kaos chelsea keluar dan menyalami kami. Raffi anak kedua beliau juga keluar dan diminta ke warung untuk beli kopi. Sambil menunjukkan Osa, Om @eae18 bercerita : "di kelas cuma Osa, cowok yang remedial. Padahal pernah saya kirim ke pare untuk belajar bahasa inggris. Kok bisa bisanya remedial? Ada yang gak bener nih dengan gurunya." sayapun manggut-manggut. "Tadi, di ruang guru saya labrak tuh har gurunya. Saya gebrak meja gurunya. Dan saya minta pertanggungjawaban, mengapa anak saya bisa diremedial." ucapnya kesal. "Sekarang saya tes, ibu atau anak saya yang pintar berbahasa inggris. Biar seluruh guru diruangan ini tahu. Siapa yang pintar." lanjutnya.

Obrolan pertama ini mengalir. Kami bahas sedikit tentang pendidikan. Bagaimana peran murid dan guru. Ketika guru menjadi digugu lan ditiru melakukan penggebirian terhadap murid jelas ini tindakan orba. Hanya karena tak suka dengan murid, guru menganulir nilai mata pelajaran saat UAS, jelas ini orba.

Raffi pulang. Om @eae18 pamit ke dalam untuk buat kopi. Saya dan Nazal mengomentari sekitar halaman rumah ini. Begitu juga, Kolam ikan yang kotor karena lumut, plastik, dan dedaunan.

Sambil berbisik Nazal memintaku membeli rokok. Sayapun bergegas ke warung. Sekembalinya dari warung. Kulihat ada dua anak seusia SMA berdiri didepan rumahnya. Sayapun masuk tanpa mengajak mereka. Karena tak tahu maksud mereka berdiri di depan gerbang itu.

Saya kembali ke kursi, dan duduk. Beberapa menit kemudian kopipun diantar ke meja kami. Kulihat dua anak tadi juga masuk dan menyalami kami. Om @eae18 membuka omongan tentang sekolah mereka. Dan bercerita kembali seperti yang saya tulis diatas mengenai pendidikan. Osa, kemudian dipanggil dan menyalami mereka. Itu cara menyapa tamu.

Mereka berdua adalah murid ekstrakurikuler jurnalistik di salah satu MAN di Tangerang. Kedatangannya juga seperti saya, silaturahmi. Itu kudengar dari percakapan mereka pada om @eae18. Keduanya sedikit gelisah, karena menunggu kawan lain yang belum datang. Adzan ashar terdengar sayup bersamaan angin yang sepoi-sepoi diantara obrolan kami.

Keduanya pamit untuk beli minum sembari menunggu kawan lain.

Kami saling mengutarakan banyak hal yang terjadi di twitter, dunia nyata jakarta, hingga beberapa tokoh-tokoh yang dia kenali secara dekat. Kami sangat terbuka bercerita. Kondisi dibalik layar para tokoh, dan lainnya.

Anak SMA tadi kembali dengan membawa lima cup es. Beberapa menit kemudian 2 teman dari anak SMA itu datang. Kami duduk bersama di terasnya. Saling menyalami dan bercerita. Lagi-lagi cerita bercerita tentang pendidikan. Keadaan sekolah dan tentang guru yang dibentak. Saya mendengarkan dengan seksama. Salah satu dari mereka menyampaikan bahwa guru itu, tidak kompeten dalam mengajar. Saat menerangkan, menurut mereka, seperti bergumam dan sulit dipahami.

Ditengah-tengah obrolan, kami kedatangan tamu lain. Seorang lelaki berpakai koko, sarung, peci dan tas kecil. Silaturahmi ini makin ramai. Kawan-kawan saling bercerita, mendengar, dan menjawab seperti diskusi.

Handphone om @eae18 berdering. Dan diangkat. Panggilan telepon dari sang istri minta dijemput. Kami lalu ditinggal om @eae18 untuk menunggu istrinya, disalah satu tempat pemberhentian bus.

Kami mengalir bercengkeraman. Sayangnya anak-anak SMA lebih memilih menghindar, untuk membicarakan hal lain. Mereka memilih di duduk halaman yang disulap jadi seperti bangku taman, di bawah pohon.

Lelaki yang berbaju koko lengkap itu baru tahu kalau bernama miftah. Kami bicara banyak hal : tanaman, peternakan, hingga pekerjaan. Nazal meninggalkan kartu namanya ke miftah.

Saat maghrib. Om @eae18 kembali bersama istrinya. Kami dikenalkan ke istri beliau. Sang istripun menyalami kami. Tak lupa om @eae18 membawa gorengan.

Sejenak om @eae18 masuk ke rumah. Setelah itu kembali bercengkrama. Satu persatu dari kami memohon izin untuk salat.

Om @eae18 mendekatiku dan mengatakan hal yang tak kuduga sama sekali. Baru pertama kali bertemu beliau mengatakan sisi lainku. Sebagai lelaki normal dan belum beristri, penyaluran hasratku ya di kamar mandi. Lalu beliau memberiku saran yang baik. Sangat hati-hati beliau mengutarakan hal itu.

Siswi-siswi SMA itu undur diri dan pamit pulang. Karena waktu memang memungkinkan mereka pulang larut.

Miftah sebenarnya juga mau pamit pulang. Takut tak ada angkutan umum menuju rumahnya. Kami lalu diajak makan ke warung makan padang, sembari mengantar miftah ke tempat pemberhentian bus. Saat makan wawan menelpon. Menanyakan kemana kami.

Selesai makan, kami menemui wawan ditempat yang disebutkan. Miftahpun kami tinggal di warung makan tersebut. Kami pamitan, karena arah yang dituju miftah seberang jalan.

Lalu kami menemui wawan. Kami diberi kabar tempat dia  menunggui kami. Dia mengatakan salah satu tempat dekat IKEA. Kami menjemput dan mengajak ke rumah om @eae18. Lampu-lampu di sekitar Alam Sutera Tangerang memancarkan keindahan sudut-sudut kota ini.

Kami kembali ke rumah om @eae18. Kami duduk kembali di bangku dan melanjutkan obrolan yang belum kami ketahui.

Hal-hal tentang agama : shalat, tasawuf, hingga batiniah. Dikupas sedikit demi sedikit. Kami sebagai tamu senang mendapat wawasan baru tentang agama.

Kami diberi wejangan sangat menarik malam itu. Ketaatan seorang anak ke ibunya. Beliau : "kalau kamu ingin sukses, muliakan ibumu." sambil mengutip kisah Uwais Alqarni, dan hadits nabi tentang ibu. "Kamu kalau ingin memuliakan ibu, caranya: kamu pulang temui ibumu, terus cuci kaki beliau, minum air yang kamu buat cuci kaki ibu. Insya Allah akan terkabul semua doamu, urusanmu." air mataku tiba-tiba menetes, mendengar uraiannya tentang ibu. Saya makin ingat ibu, yang kadang kubantah ucapannya. Saya akui, saya bukan lelaki yang belum bisa membalas kebaikan ibu.

Makin intens dan perlahan bercerita alasanku belum ingin menikah. Dan saya menganalogi pengalaman kawan sekitar, yang gagal di pernikahan. Cerita gagal pernikahan kuungkap. Juga hal lain di keseharian kami.

Jam di handphone kami menunjuk pukul 12.56. Dan pamit.

http://goo.gl/fb/sgy9v0

Belajar dari Sinestesia Efek Rumah Kaca

Jumat, 18 desember 2015, pukul 00.00 WIB, efek rumah kaca secara resmi merilis album ketiga. Album lanjutan selama 7 tahun vakum. Efek rumah kaca mengumumkan ke publik secara online, album yang mereka rilis. Melalui I-tunes, dezeer dan beberapa media penjualan musik digital online, musik mereka boleh diluncurkan saat itu juga.

Bagi saya yang yang tak bisa membeli Digital, pilihan lain adalah menunggu rilis albumnya. Album bentuk CD sebenarnya sudah disiapkan demajors.

Ada hal menarik ketika mendengar nama sinestesia. Menurut KBBI :
si·nes·te·sia /sinéstésia/ n Ling metafora berupa ungkapan yg bersangkutan dng indra yg dipakai untuk objek atau konsep tertentu, biasanya disangkutkan dng indra lain. bisa dilihat http://goo.gl/Gq4kf0

Bagi pendengar setia efek rumah kaca, pasti pernah dengar Sebelah Mata yang diciptakan Adrian Yunan, sang basis. Dalam liriknya, sang basis bercerita pengalaman beliau mengalami kebutaan yang dia alami karena retinus... (Saya lupa). Pada sebelah mata adrian mendefinisikan penyakitnya sebagai diabetes.

Ada cerita sebelum rilis album ini, beberapa materi lagu telah mereka siapkan. Saat proses perekaman satu per satu lagu, Cholil dkk, memberikan lagu-lagu tersebut untuk diperdengarkan Adrian, sang bassis. Secara tidak langsung, Adrian merespon lagu-lagu itu dengan warna. Putih salah satunya, terdiri dari 2 lirik : Ada dan Tiada, yang bercerita pengalaman hidup kawan-kawan di balik efek rumah kaca mampu didefinisikan dengan warna putih, sebagai simbol kedamaian, suci.

Maka wajar jika masing-masing berjudul "Merah", "Biru", "Jingga", "Hijau", "Putih", dan "Kuning", memang didedikasikan pada Adrian.

Pemilihan warna-warna tersebut menurut Cholil kepada Tribun News dilakukan oleh Adrian yang hingga saat ini belum dapat menemani mereka di atas panggung.

Friday, November 20, 2015

Rokok dan Marketing Akhir Tahun 2015

Rokok sebagaimana diketahui merupakan aset bangsa. Dari rokok, perekonomian Indonesia mampu ditopang. Contoh riil rokok mampu menopang perekonomian dapat dilihat dalam bungkusnya. Pada label cukai disebutkan bahwa SKM 2015 adalah Rp. 415/batang.

Dari sisi itulah rokok menyumbang pajak sekitar 35% per batangnya.

Lalu dalam bidang marketing, rokok justru saling bersaing. Para salesman, berlomba-lomba "membunuh" satu sama lain.

Bagaimana mereka bersaing?

Saya ambil contoh di sekitar sampangan Semarang, beberapa warung mempunyai trade mark sendiri. Nah dari situ mereka bermain. Aturan diterapkan. Rokok merk A, tak boleh masuk dalam warung yang punya trade mark rokok B. Begitu sebaliknya.

Akhir tahun, memang digunakan perhitungan tutup tahun. Lebih umum pabrik menggunakan kuartal per 3 bulan, per 6 bulan, atau per 4 bulan. Perhitungan itu digunakan untuk statistik penjualan yang berjalan dalam setahun.

Penjualan yang harusnya dipatok memenuhi target dalam setahun. Namun saat target tak terpenuhi, berbagai cara dipakai untuk mendongkrak dagangan. Promosi besar-besaran, jalan terakhirnya. Sales menerapkan aturan : hadiah berupa alat elektronik jika rokok merk lain tidak dijual di warung yang dikunjungi, setiap pembelian rokok di agen/pasar dilakukan pengecekan nota agar rokok merk lain terdeteksi pembeliannya.

Langkah itu mampu menarik minat warung untuk ikut. Namun perlu diingat bahwa cara itu mematikan dagangan rokok merek lain.

Cerdasnya pemilik warung ialah tetap menjual rokok merek lain dengan terselubung.

Thursday, November 19, 2015

Zen - Tak Harus Sama

*Cobalah tuk pahami arti
Perbedaan ini
Tak selalu kita harus sama
Menjalani semua ini
Kita memang berbeda

**Oh coba pikir sejenak
Tak harus sama
Jalani saja
Kita pasti bisa hadapi

Back to * dan **

Oh coba renungkan lagi
Tak harus sama
Jalani saja
Kita pasti bisa hadapi

Oh.....
Cara berpikir kita tak harus sama... 4x
Kita memang berbeda.
Cobalah tuk pahami arti
Perbedaan ini


Melalui akun facebook mas Helmy Prastowo Budi yang melintasi berandaku, beliau memberikan #freesongdelivery lagu lamanya saat di Zen. Mungkin bagi yang belum tahu ZEN, wajar karena band tersebut telah lama tak mengudara seperti pada umumnya.
Band ZEN itu merupakan alumni Dream Band TV7 tahun 2005.

Saya tak ingin larut ke dalam band tersebut, karena saat akan menuliskan makna dibalik lirik ini. Melalui kontak WA, saya menanyakan langsung pada empunya lagu ini. Helmy Prastowo Budi.

Beranda facebook helmy


Lagu yang masuk ke emailku.

Lirik yang ditulis beliau tahun 2008 dan direkam di Home studio. Dan diaransemen oleh ZEN ini bercerita banyak hal. 
Jika ditelaah lebih dalam, beliau mencoba memberi pemahaman sebuah perbedaan. Sikap dan cara berpikir, harus dipahami lebih. Memang setiap orang berbeda. Tiap individu, mempunyai cara menjalani hidup dengan berbeda. Dari situ tiap individu mampu berpikir dewasa.

Pada bait 2 dan 3, disebut dua kali bahwa kita harus Jalani saja//Kita pasti bisa hadapi//.

Jika ingin mendapat #freesongdelivery bisa tulis email di kolom komentar. 

Thanks mas Helmy untuk #freesongdelivery yang kesekian kalinya. 

Monday, November 16, 2015

Frau - Sepasang Kekasih Bercinta di Luar Angkasa

Di rentang waktu yang berjejal dan memburai, kau berikan,
Sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan
Di gigir yang curam dan dunia yang tertinggal, gelap membeku
Sungguh, peta melesap dan udara yang terbakar jauh

*) Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa

Seperti takkan pernah pulang (yang menghilang) kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu
menarilah di jauh permukaan

Di rentang waktu yang berjejal dan memburai, kau berikan,
Sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan

*)
Seperti takkan pernah pulang (yang menghilang) kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu
menarilah di jauh permukaan

Jalan pulang yang menghilang, tertulis dan menghilang,
karena kita, sebab kita, telah bercinta di luar angkasa

Monday, November 9, 2015

Dibalik Lirik "Selamat Datang" Sheila on 7

Lirik Selamat Datang 


ini lagumu yang kutuliskan
untuk temani dimanapun kau
tetap semangat jadi dewasa
seperti yang kamu impikan
jangan mengeluh jadilah tangguh
seperti yang kau impikan
dimanapun kau berada
ho…o bahagialah
dimanapun kau berada
ho…o selamat datang
tuhan tak akan meninggalkanmu
atas yakinmu sejauh ini
jangan mengeluh jadilah tangguh
seperti yang kamu impikan
dimanapun kau berada
ho…o bahagialah
dimanapun kau berada
ho…o selamat datang
For all the good times
And all the bad times
I'll follow you with this song
I'll follow you

Foto by @abdee507 

Bagi yang punya album ini. Pasti tak asing dengan lirik di atas. Lagu pembuka di album Musim yang baik ini, mempunyai banyak makna. Diusia yang menginjak 20 tahun menunjukkan Semakin dewasanya Sheila on 7. Melalui lirik Selamat Datang ini, Duta memberi contoh pada dua sisi. Sisi dia sebagai bapak untuk anak-anaknya, dan anak dari bapaknya.

Dia memberikan optimistik kepada anaknya melalui lirik "jangan mengeluh jadilah tangguh, seperti yang kau impikan" yang didapat dari sosok ayahnya. Komunikasi yang baik dari dua generasi ini menunjukkan sifat asli penulis lirik. Yang saya ketahui, Duta memanglah bijak ketika memutuskan. Dan wajar jika nanti mengharapkan sang anak, kelak menirunya.

Lirik sesudahnya ialah apa yang diharap oleh sang ayah. "Dimanapun kau berada, berbahagialah. Dimanapun kau berada, selamat datang" merupakan wujud doa sang ayah padanya.

Ada hal yang lebih menarik dalam lirik " Selamat Datang" ini. Seperti : Tuhan tak akan meninggalkanmu//atas yakinmu sejauh ini// lirik ini kalau boleh, kawan telisik dalam Alquran atau Alkitab (cek kitab masing masing ya?, hehehe), bakal menemukan banyak hal tersurat di dalamnya. Dugaanku, Duta memang sengaja menyisipkan ayat-ayat tersebut secara sengaja. Ringan namun mengenai. Dan kebetulan lagu ini, easy listening.


Demikian uraian singkatku.
@nahar_gostu