This is a static content section widget. It is a handy way to
show additional content at the widgetized page. The static
content section widget outputs the contents of a selected
static page. You can use as many instances of the static
content section widget you wish, to create the ideal page
structure.
5 Hal Tentang Uang yang Tidak Perlu Diketahui Anak
Anda sudah mengetahui alasan Anda harus berbicara tentang uang dengan
anak Anda.
Hal tersebut dapat mengajarkan anak-anak untuk
bertanggung jawab dengan pengeluaran dan tabungan mereka. Mereka dapat
belajar dari kesalahan Anda. Hal itu dapat membuat mereka sukses secara
finansial.
Di sisi lain, anak Anda tidak perlu tahu semua yang
Anda pikirkan, ketika menyangkut tentang keuangan. "Tidak diragukan lagi
bahwa membombardir anak-anak Anda dengan fakta, perasaan dan informasi
tentang uang sekaligus, atau terlalu dini, dapat menjadi berlebihan
untuk anak-anak," kata Jaclyn Weitzberg dari Money Minded, sebuah
perusahaan pendidikan keuangan bagi orangtua dan remaja.
Jadi
apa yang harus Anda simpan untuk diri sendiri? Di bawah ini, para ahli
berpendapat kapan harus diam dan kapan saat yang tepat untuk berbagi.
1.
Besar penghasilan Anda Saat pertama kali anak Anda
menanyakan tentang berapa penghasilan Anda, mungkin Anda akan terdiam
sejenak. Haruskah Anda mengatakannya? “Penting untuk memberi pendidikan
kepada anak Anda tentang perbedaan tingkat gaji dan pilihan karier yang
dapat Anda menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, namun saya tidak
yakin bahwa anak Anda perlu mengetahui seberapa banyak gaji Anda,” kata
Weitzberg.
Mengapa Anda harus tetap diam: Pertama, tidak ada
untungnya memberi informasi itu, kata Weitzberg, ditambah, itu semua
juga bergantung pada usia anak Anda, karena berapa pun jumlah yang Anda
sebutkan, dapat membuat anak Anda berpikir bahwa Anda kaya. “Sebelum
bekerja, anak-anak seringkali merasa kesulitan memahami jumlah uang
dalam kepala mereka,” ungkap Weitzberg.
“Seribu dolar terasa
sangat besar bagi mereka, jadi Anda dapat bayangkan bagaimana mereka
memikirkan uang sebesar 35 ribu atau 100 ribu dolar AS,” tambahnya. Dan,
saat anak-anak berpikir bahwa orangtuanya punya uang untuk
dibelanjakan, mereka cenderung meminta barang-barang yang lebih banyak
(dan lebih mahal).
Apa yang sebaiknya Anda katakan: Alih-alih
mengatakan, “Gaji ibu sebesar (jumlah uang) tiap bulan,” atau, “Itu
bukan urusanmu,” Betsy Brown Braun, penulis buku “Just Tell Me What to
Say: Sensible Tips and Scripts for Perplexed Parents,” menyarankan
tanggapan berikut: “Gaji ibu cukup untuk membayar semua tagihan,
membayar mobil, dan membayar...”
Hal tersebut memberikan anak
Anda cukup informasi untuk mengetahui apakah Anda mampu untuk merawatnya
dan Anda tidak perlu cemas, bila anak Anda membeberkan informasi
keuangan Anda ke teman sekelasnya. Hal tersebut juga merupakan
kesempatan yang baik untuk memberikan nilai-nilai sebagai sebuah
keluarga: Jelaskanlah hal-hal yang menurut Anda paling Anda suka seperti
kesehatan, makan masakan rumah dan menikmati makan malam bersama, serta
bagaimana fungsi uang untuk membiayai anak Anda.
Kapan berkata
jujur: Tidak ada usia yang pasti untuk mengungkapkan berapa gaji Anda,
semuanya bergantung pada tingkat kedewasaan anak Anda dan keinginan
mereka untuk mengetahuinya, tutur Weitzberg. Sebelum berbagi cerita,
tanyakan pada diri Anda, “Mengapa ia ingin tahu?” “Setelah Anda menjawab
pertanyaan tersebut, gunakan keputusan terbaik Anda untuk memutuskan
apakah jumlah yang spesifik seperti rentang gaji atau bagaimana Anda
memulai karier dan sampai ke posisi Anda seperti ini yang paling pantas
untuk diberitahu,” kata Weitzberg.
2. Berapa utang yang
Anda miliki “Bicarakan utang Anda secara terbuka hingga anak
Anda mengerti apa arti utang itu, namun jumlah utang keluarga Anda
tidak perlu diutarakan,” kata Ken Damato, pendiri dan CEO DoughMain yang
merupakan situs pendidikan keuangan keluarga. Utang satu dolar dapat
membuat anak-anak khawatir, terutama pada usia yang masih sangat muda,
tambahnya.
Mengapa Anda harus tetap diam: Bahkan jika Anda tidak
memberikan jumlah yang sebenarnya, jika anak Anda sering mendengar Anda
berbicara tentang seberapa besar utang pinjaman murid Anda, berapa lama
Anda akan melunasi hipotek Anda atau seberapa berisiko Anda akan
kehilangan rumah / mobil / apapun, itu bisa membuatnya merasa tidak
aman. Anak-anak perlu merasa aman, dan orangtuanya akan mengurus mereka.
Apa
yang sebaiknya Anda katakan: Alih-alih berbicara tentang berapa banyak
utang keluarga Anda, Damato mengatakan bahwa lebih baik untuk
mengajarkan anak-anak tentang utang secara umum, dan cara-cara untuk
menghindari atau melunasinya. "Pertama, jelaskan apa itu utang dan
bagaimana orang-orang terjebak utang, seperti tidak melunasi kartu
kredit secara penuh," katanya.
"Lalu, jelaskan bahwa jika Anda
berutang, sangatlah penting untuk berusaha melunasinya segera, karena
jumlahnya akan semakin besar seiring dengan bunga yang masih harus
dibayar."
Kapan berkata jujur: Tidak akan ada waktu yang tepat
bagi para orangtua untuk mengungkapkan jumlah pasti utang mereka kepada
anak-anaknya, ungkap Damato, kecuali dalam kondisi mendesak dan penting
bagi para anak-anak (karena ketika mulai dewasa, anak-anak akan segera
menopang kebutuhan keuangan orangtuanya).
3. Apa yang
keluarga Anda tidak punya Ya, anak Anda akan menyadari jika
tetangga Anda memiliki kolam renang sedangkan Anda tidak, atau saat
sepupunya memakai sepatu super mahal dan anak Anda tidak memilikinya,
tapi tidak ada alasan bagi Anda untuk menunjukkan apa yang keluarga Anda
punya jika dibandingkan dengan orang lain.
Mengapa Anda harus
tetap diam: Jika keluarga Anda cukup beruntung untuk dapat membeli
banyak kemewahan, anak Anda mungkin berpikir bahwa keluarganya lebih
unggul dan mulai membual. Jika keluarga Anda bukan dari kalangan atas,
ia mungkin akan merasa malu, atau bahkan marah pada Anda, karena Anda
tidak kaya.
Terlepas dari apakah keluarga Anda kaya atau tidak,
perbandingan membuat anak merasa sangat penting untuk bersaing dengan
(atau mengalahkan) keluarga yang lebih kaya. Anak-anak yang memimliki
kebiasaan seperti itu cenderung memiliki masalah keuangan saat dewasa,
kata Weitzberg.
Apa yang sebaiknya Anda katakan: Saat anak Anda
mulai bertanya mengapa orang lain memiliki sesuatu yang keluarga Anda
tidak miliki, Anda tidak harus mencari alasan, atau tersinggung. "Apa
yang harus orangtua katakan adalah, 'setiap keluarga memiliki cara
sendiri dalam melakukan sesuatu,'" kata Brown Braun. Kemudian, Anda
dapat menjelaskan: "Kita, sebagai sebuah keluarga, tidak memilih untuk
menghabiskan uang kita dengan cara seperti itu, kita lebih suka menabung
uang untuk berjalan-jalan, atau kita lebih suka menggunakan uang untuk
membeli makanan spesial untuk keluarga."
Menjaga obrolan tentang
rumah tangga Anda sendiri, dapat membantu anak untuk lebih berfokus
pada apa yang keluarga Anda lakukan, dan tidak terlalu peduli dengan apa
yang orang lain lakukan.
Kapan berkata jujur: Tidak perlu
membandingkan keluarga Anda dengan keluarga lainnya, cukuplah untuk
bersyukur atas apa yang keluarga Anda miliki.
4. Apa arti
investasi Orangtua yang memiliki anak kecil harus menahan
diskusi semacam itu. Memahami investasi dapat membingungkan bagi
beberapa orang dewasa, begitu pula untuk anak-anak, itu bisa sangat
sulit (atau tidak mungkin) untuk dipahami.
Mengapa Anda harus
tetap diam: Jika Anda mulai berbicara tentang saham, obligasi, dan reksa
dana, anak Anda mungkin akan kewalahan dan berpikir bahwa berurusan
dengan uang itu sangat sulit (dan membosankan).
Apa yang
sebaiknya Anda katakan: "Saat mendidik anak Anda mengenai keuangan,
penting untuk membangun pengetahuan keuangan dalam beberapa langkah,"
kata Weitzberg. Dia menyarankan agar orangtua mulai berbicara tentang
apa dan bagaimana uang itu diperoleh, kemudian beralih ke konsep
seperti tabungan dan penganggaran, lalu kredit dan hutang, dan baru
akhirnya berinvestasi.
Kapan berkata jujur: Kami memiliki
tahapan usia saat Anda harus mengajari anak-anak Anda di sini, dan kami
sarankan sebuah cara yang mudah untuk mulai memperkenalkan konsep pasar
saham pada usia remaja sekitar usia 13 tahun.
5.
Kerugian yang besar Meskipun kenyataannya akan selalu ada
pasang surut dalam keuangan Anda, para ahli mengatakan bahwa kerugian
yang terlalu banyak (atau besar) tidak boleh diceritakan pada anak-anak.
Mengapa
Anda harus tetap diam: Ingat, keamanan dan stabilitas sangat penting
untuk kesejahteraan anak, jadi jika anak Anda mendengar bahwa Anda
merugi $ 5.000 di pasar saham, atau Anda berkomentar seperti, "Yah,
tidak ada uang kuliah untukmu" setelah merugi. Hal tersebut dapat
menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan bagi anak, kata Damato.
Apa
yang sebaiknya Anda katakan: Saat Anda perlu memperketat pengeluaran
setelah mengalami kerugian, tidak perlu untuk memperingatkan anak Anda
dengan mengatakan berapa banyak Anda mengalami kerugian. Sebuah
penjelasan sederhana sebenarnya sudah cukup: "Kita sedang berusaha untuk
menabung sedikit lebih banyak uang hari ini, sehingga uang untuk makan
di luar dan pergi ke bioskop akan berkurang."
Kapan berkata
jujur: Saat yang tepat untuk orangtua memperingatkan anaknya bahwa Anda
mengalami kerugian finansial yang besar adalah saat anak Anda pada usia
kerja dan itu sangat penting baginya, ungkap Damato. "Misalnya, jika
anak akan harus mengambil pinjaman kuliah karena keuangan keluarga
sedang memburuk, maka akan lebih penting untuk membahas masalah itu
dengannya, dan kemudian berbicara tentang langkah-langkah selanjutnya
yang perlu diambil," jelasnya.