Apakah Anda merasa sama sekali tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas
Anda? Berikut ini tips dari seorang perencana ternama.
Jika Anda
dapat merencanakan hari sempurna Anda, apa yang akan Anda lakukan?
Mungkin Anda akan mengambil kelas yoga, menghabiskan waktu satu jam
lebih lama bersama suami di atas tempat tidur, atau membaca buku yang
sudah lama Anda ingin selesaikan.
Kunci untuk membuat hari
impian Anda menjadi kenyataan adalah dengan mengubah pola pikir Anda
mengenai waktu.
Dr. Samantha Sutton, wakil presiden dan direktur
program dan seminar The Handel Group, sebuah kelompok pelatihan yang
membantu orang belajar untuk merencanakan kehidupan mengatakan, “Waktu
adalah sebuah medium yang kita jalani, dan kita perlu memperlakukannya
secara bertanggungjawab guna memanfaatkannya maksimal.”
Dr.
Sutton mengatakan, kita cenderung meremehkan berapa lama waktu yang kita
butuhkan untuk dapat menyelesaikan sebuah tugas. Atau kita berbohong
mengenai waktu, seperti ketika berkata pada teman kita bahwa kita dapat
bertemu dengan mereka pada jam kosong kita, pada pukul lima tepat, namun
kita malah tidak bisa meninggalkan kantor sampai pukul lima.
Dan
kita sering mengatakan “kita tidak punya waktu,” padahal kita
sebenarnya takut menghadapi tugas dan tidak memiliki jalan keluar untuk
menyelesaikannya. Untuk memenuhi segala hal yang penting bagi Anda, Anda
harus meninjau kembali hubungan Anda dengan menit-menit berharga yang
telah Anda lalui. Rahasiannya, kata Dr. Sutton, adalah dengan
memilikinya.
Mulailah dengan mengatakan kebenaran. Jika Anda
merasa belum tepat waktu, tampaknya Anda belum bisa jujur pada orang
lain dan diri Anda sendiri tentang berapa waktu yang Anda butuhkan dan
berapa waktu sebenarnya yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas.
“Anda mungkin tahu di dalam hati Anda, Anda tidak bisa menyelesaikan
sebuah laporan untuk atasan Anda dalam satu jam, tapi Anda malah
mengatakan bahwa tugas tersebut akan ada di atas meja atasan Anda tidak
lama lagi. Kita terbiasa berbohong mengenai waktu dan sebenarnya itu
membuat kita semakin tidak akrab berhubungan dengan waktu.”
Langkah
pertama adalah dengan memberikan waktu lebih banyak daripada yang Anda
perkirakan sebelumnya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Contohnya,
jika Anda pikir Anda butuh waktu satu jam untuk pulang ke rumah, maka
beri diri Anda waktu satu jam dua puluh menit. Memberi Anda sebuah
“tambahan waktu” dapat membantu melatih kembali otak Anda sehingga
memperkirakan waktu akan menjadi suatu hal yang alamiah.
Taati
jadwal. Hal ini tampaknya terdengar sederhana, namun secara harfiah
merencanakan waktu secara tepat dapat membuat Anda bisa mengendalikan
waktu. Tidak masalah jika Anda membuat kalender online atau menggunakan
jadwal harian kuno, tapi berlatihlah sesuai batasannya. Luangkan waktu
dari pukul 8.00 sampai pukul 9.00 pagi untuk membalas email, dan
berhenti tepat pada pukul 9.00 kemudian lanjutkan lakukan hal lain yang
ada dalam daftar Anda.
Mulailah dengan hal kecil, seperti
menjadwal kegiatan dalam selang waktu tiga jam, dua kali dalam sepekan.
Untuk beberapa jam, berlatihlah melakukan hal sama persis seperti
jadwal. “Merencanakan selama satu pekan dan menjalankannya sesuai jadwal
akan sangat sulit, karena kita tidak melatihnya sama sekali. Sama
seperti ketika Anda berlatih untuk marathon, Anda juga harus mengambil
langkah kecil ketika mengatur waktu Anda sehingga Anda tidak menempatkan
diri Anda dalam kegagalan,” kata Dr. Sutton.
Perkenalkan
konsekuensi. Anda terus-menerus lupa untuk menjemput anak dari tempat
penitipan, namun entah bagaimana Anda mampu tiba ke bandara satu jam
lebih awal untuk mengejar pesawat. Kenapa? Karena ada konsekuensi tegas
jika terlambat: Anda akan ketinggalan pesawat.
Pada situasi di
mana hukuman keras untuk keterlambatan tidak ada, beri diri Anda
ganjaran untuk menjadi tepat waktu, seperti membayar sejumlah denda
setiap menit keterlambatan Anda, dan mendonasikan dana tersebut untuk
amal setiap akhir bulan. “Sangat mengagumkan bagaimana Anda akan mulai
tepat waktu karena sebenarnya Anda akan merasakan dampak dari tindakan
Anda,” kata Dr. Sutton.
Luangkan waktu untuk selesaikan yang
tertunda. Ambil contoh ketika Anda belanja berlebihan dengan kartu
kredit, jadi Anda menunda membayar tagihan karena Anda tidak mau
memikirkannya. Namun, Anda akhirnya akan mengkhawatirkan hal tersebut
saat Anda berbelanja ataupun memasak makan malam. “Semakin lama Anda
menunda melakukan sesuatu, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas tersebut,” kata Dr. Sutton. “Itu karena otak kita
hanya memiliki kapasitas terbatas pada hal yang kita fokuskan, sehingga
sepanjang haru Anda akan mengkhawatirkan tagihan di kepala Anda, padahal
Anda bisa menghabiskan energi tersebut untuk sesuatu yang menyenangkan
seperti bermain dengan anak Anda.”
Untuk memberikan ruang kosong
bagi otak sehingga Anda bisa fokus lebih baik pada tugas Anda,
jadwalkanlah dua jam sepekan untuk mengerjakan tugas yang tertunda
tersebut. Saat Anda tiba-tiba teringat memiliki janji dengan dokter
hewan atau menjual baju di eBay, kirim sebuah pesan teks pengingat
kepada diri Anda sendiri untuk dilihat saat waktu luang tersebut. “Hal
ini mengurangi tingkat stres karena memikirkan penundaan yang Anda
lakukan karena Anda sudah tahu bahwa Anda bisa melakukan itu di lain
waktu. Hal ini dapat membantu Anda menjadi lebih produktif dan menikmati
momen tersebut,” kata Dr. Sutton.
Publikasikan. Jika Anda
mengatakan pada tetangga, Anda akan datang pada pukul 9.00 dan bukan
“akan datang pagi-pagi” untuk membantunya menjual barang bekasnya,
kemungkinan Anda akan tepat waktu. “Orang-orang di sekitar Anda dapat
menjadi pendukung paling besar bagi Anda dalam membantu Anda menguasai
waktu bahkan jika mereka tidak melakukan apapun,“ ujar Dr. Sutton.
“Mengatakan
pada orang lain tentang kapan atau berapa lama Anda akan melakukan
sesuatu membuat Anda akan lebih menepati batas waktu tersebut karena
Anda terbeban untuk bertanggungjawab atas janji tersebut.” Terkadang
sedikit tekanan dari teman-teman yang dewasa sebenarnya merupakan hal
yang baik.
sumber