Tuesday, May 7, 2013

What happened semarang?


Judul yang terlintas ketika aku menaiki kendaraan umum. Judul ini adalah cerita beberapa hari saat aku ingin pulang. Judul ini adalah cerita yang terjadi bebrapa hari di kota SEMARANG ini.
Setelah memperingati hari jadinya ke 466 tahun (2mei), sebuah insiden yang sangat mengejutkan datang dari sebuah tweet dari seseorang di Semarang.
Tanggal 3 mei insiden yang terjadi karena “ Transportation erorr” yah kecelakaan ini terjadi setelah shalat jumat. Aku gak menyangka kenyataan ini terjadi. Kejadian yang merenggut nyawa bebrapa orang ini, adalah kenyataan pahit sistem transportasi. Bisa di bilang murni karna kesalahan kendaraan. Dan bisa dibilang murni kesalahan sopir. Tapi inilah yang terjadi. Harus kecelakaan ini bisa diminimalisir sebelumnya. Jika memang murni kendaraan, harusnya sang sopir mengantisipasinya dengan mengecek kendaraan itu. Namun jika murni sang sopir, mungkin lah ini, terjadi karena kecerobohannya. Namun apalah daya. Nasib memang berkata lain. Saat semua orang ingin bersenang-senang dalam hari jadinya. Ini harus terjadi.
Saat proses evakuasi berlangsung, beberapa saat kecelakaan terjadi kembali di sekitar tol jatingaleh. Yah insiden ini pula yang menjadikan sebuah hastag #prayforsemarang mulai mengudara. Di republik twitter ini. Bisa anda bayangkan bagaimana pukulan ini terjadi.
Tanggal 4 mei saat orang-orang harusnya “berkabung” atas kejadian kemarin. Aku melakukan perjalanan untuk pulang ke rumah. Terlihat Beberapa komunitas “kendaraan besar” berkumpul untuk merayakan ulang tahun semarang. Sayangnya mereka yang menginginkan safety riding “seakan lupa” karena tindakan yang mereka lakukan justru menganggu kami pengguna jalan. Bisa dikatakan bahwa tindakan ini juga dibantu oleh beberapa kompi polisi. Satu hal yang aku aneh lagi adalah tentang kepolisian. Yah mereka lebih menghargai orang kaya ketimbang orang menengah ke bawah. Saat itu yang aku tangkap pada saat itu adalah mereka rela berpanas-panas menunggu konvoi diluar pos (biasanya menunggu di dalam pos). Namun saat hari kerja kayak gini mereka sama sekali tak terlihat. Apakah begini  sistem mereka? Entahlah aku tidak tahu. Belum sampai ke terminal terboyo. Saat melintas di dekat mal paragon inisiden kecelakaan terjadi kembali. Sebuah motor tiba-tiba tergelincir di persimpangan lampu merah JL pemuda (unaki-paragon). Bukannya mengangkat motor untuk berdiri namun pengendaranya memaki sebuah mobil yang mungkin penyebab dia terjatuh.
Tanpa terasa perjalananku yang singkat itu sampai ke terboyo. Begitu sampai terboyo seperti biasa aku menunggu bus jurusan semrang jepara. Begitu bus sampai di dekat pom bensin kawasan industri terboyo. Aku sempat terkejut dengan (lagi2 kendaraan) sebuah trailer terpelosok di selokan itu. Penyebabnya tak lain karena struktur tanah itu,tak mampu menopang beban muatan trailer itu, dan menyebabkan tanah itu amblas.
Tanggal 5 mei saat aku istirahat. Aku dibangukan oleh ayahku pukul 10.00 pagi (biasanya hari minggu aku bangun siang). Bapak  membangunkanku dengan alasan untuk mengantarkan saudaranya untuk pulang ke semarang. Pukul 11.00 aku mengantarkan budheku pulang. Perjalanan ini terkesan biasa. Karna tak ada yang spesial. Hanya saja aku harus mengingat jalanan ke rumah kakak sepupuku. Stelah sampai disana aku minum sebentar pukul 12.30 aku pamit pulang. Nah disini ada hal yang menarik buat saya. Saat aku melihat sebuah truk mengangkut manusia (baca : supporter). Aku kurang tau saat itu main dimana mereka. Yang aku tau (mungkin) main di jatidiri. Karena memang aku bukan supporter bola. Maka aku tak terlalu tertarik. Sampai rumah aku langsung tidur. Dan mempersiapkan diri untuk kembali ke semarang. Saat bangun ternyata, waktu menujukkan pukul 5 sore. Pikiran aku saat itu adalah gak mungkin bisa sampai semarang sore ini. Belum lagi orang tuaku tidak ada di rumah. Maka aku putuskan tetap di rumah.
Setelah rutinitas, seperti biasa aku langsung ke kamar buat nonton tivi dan browsing. Setelah sekitar pukul 9 malam. Coba buka twitter dan….. aku melihat sebuah twit dari teman bahwa ada tawuran supporter. Ini adalah salah satu contoh dunia sepak bola INDONESIA. Dimana tawuran adalah klimaks sebuah akhir dari dukungan. Aku kurang tau jelas kenapa hal ini terjadi. Yang pasti inilah awal dari sebuah pemecah belah rukun kota.  
Senin 6 mei.
Senin pagi jam 10. Aku berangkat dari rumah (lagi-lagi naik bus). Sebuah fenomena yang menarik mataku adalah seorang polisi dan TNI, seperti mengawal kepulangan supporter. Dan aku salut karena ada kerja sama antara polisi dan TNI (tumben akur hehehe). Yang mau ikut terjun langsung mengawal supporter pulang ke semarang.


Semoga ini menjadi pelajaran buat semua supporter. Agar kejadian 5-6 mei ini adalah waktu untuk para supporter bersikap dewas dan berpikir dalam tentang setiap tindakan. JAYA PSIS ! JAYA SNEX! JAYA PANSER BIRU! dan TETAP SAFETY RIDING DIMANAPUN ANDA BERADA
JAYALAH KOTA SEMARANG!


Maaf tulisanku amburadul. Memang inilah fakta yang aku tulis.
Sekian                                                                              
DITULIS DI BALKON LANTAI 3 RUMAH HIJAU SAMPANGAN SEMARANG