Wednesday, May 20, 2015

Surat Terbuka untuk Sheila on 7

Dear Sheila on 7, band sejuta kopi. Kami tahu rekor 1 juta kopi yang pernah kalian torehkan dalam 3 album berturut-turut, adalah prestasi terbesar kalian di industri musik nasional saat itu.
Dear Sheila on 7, para Pejantan Tangguh yang menaklukkan ribuan penonton dalam setiap konser. Konser yang mampu menghipnotis penonton java jazz internasional, tanggal 6 maret 2015 lalu.
Dear Sheila on 7, yang pernah meredup ketika album The best of very best menuju album 507. Musikalitasmu bagus, namun media menutupi prestasi kalian, dengan isu hengkangnya dua personilmu. Lagu-lagu yang menurutku sangat dewasa, untuk menjadi soundtrack perjalanan kegagalan prestasi kalian 3 album yang memecahkan rekor itu.
Dari situ kami para Sheilagank bangkit, dengan mendirikan basecamp-basecamp sebagai basis massa kalian. Dimulai peresmian komunitas dari Sheilagank Purwokerto, lalu Sheilagank Pandawa Lima Solo, kemudian Sheilagank Jabodetabek, Sheilagank Pekalongan (pernah diresmikan lalu vakum sekian tahun), Sheilagank Yogyakarta, Sheilagank Semarang, Sheilagank 7 Jatim, Sheilagank Bali, Sheilagank Makassar, Sheilagank Paris Van Java Bandung, Sheilagank Tegal, Sheilagank Kudus, Sheilagank Malang, dan Sheilagank yang tercatat memori website. Saya pribadi bangga menjadi bagian Sheilagank yang telah diresmikan disalah satu kota yang saya sebut diatas. Yang saya sebutkan diatas merupakan bagian urutan peresmian. Basis yang menjadi kebanggaan untuk mendukung penuh komitmen bermusik kalian.

Saya termasuk generasi yang masih bertahan sejak diresmikan sheilagank salah satu kota hingga saat ini. Ada banyak hal yang saya ambil hikmah dalam mengelola komunitas, saat menjadi anggota hingga yang dituakan. Begitu besar kepedulian saya di komunitas hingga saya pernah dikecewakan oleh salah seorang anggota, namun hal itu tak mengurangi niat saya untuk menjaga komitmen yang telah diamanatkan pendiri komunitasku. Aku bangga, pernah menjadi panitia, ketika komunitas kami ulang tahun yang keempat. Bangga karena kalian hadir mengisi acara ulang tahun itu. Walaupun sederhana, kehadiran kalian jugalah yang telah membuat ulang tahun itu berwarna.
Dear Sheila on 7, dengan album terbaru MUSIM YANG BAIK. Yah musim yang baik adalah sebuah tanda darimu untuk kami, karena setelah album ini kontrak kalian di Mayor Label, telah menuju Indie musik. Bagaimana persiapan menuju indie musik? Itulah pertanyaan besar saya. Melihat kondisi -maaf- persiapan menuju indie belum terlihat hingga hari ini. Oh ya setelah konser ke 16 tahun di grand pasifik Sleman Yogyakarta lalu, kalian tak terlihat mengadakan peringatan Ulang tahun. Dugaanku persiapan album ke 8 inilah yang membuat kalian tidak mengadakan konser tersebut. Saya paham itu, mengingat butuh 3 tahun untuk merilis MUSIM YANG BAIK. Tahun inipun, saya belum mendengar kabar konser ulang tahun. Padahal kami masih mengenang konser 3 tahun lalu, yang mampu menguras isi dompet untuk sekedar menikmati bingkai konser besar kalian. Hampir seluruh Sheilagank yang ada di Indonesia, Malaysia, Brunei, ataupun Singapura, menyempatkan datang ke Yogyakarta untuk sekedar menonton konser kalian.
Dear Sheila on 7, yang memberi kabar baik di sosial media mengenai gathering nasional. Kabar itu merupakan oase untuk kami, mengingat berbagai macam polemik kami mengenai fungsional member itu sendiri.  Terus terang semenjak tahun 2012 setelah konser 16 tahun itu, saya tidak lagi mengaktifkan member. Mengingat fungsi itu buat saya tak berarti apa- apa. Member yang kami buat, hanya untuk pembelian online merchandise, sementara saya jarang membeli merchandise, maka saya sudahi setelah tahun itu. Saya lebih mementingkan menjadi anggota komunitas yang menjaga amanah dari pendiri tanpa member. Mungkin hal ini juga, yang dilakukan para angkatan saya (sejak komunitas mereka berdiri hingga tahun ini) di komunitas lain. Terus terang, hal ini pernah saya tanyakan kepada mereka. Dulu, harapan kami jika kami mempunyai member, akan ada keistimewaan lain selain membeli merchandise online dan bertemu langsung. Kurang jelasnya fungsi member, adalah moda utama saya menyudahi menjadi member resmi dari kalian ini. Bolehkah saya memberi saran, jika boleh, saat nanti gathering nasional, tolong berikanlah kami kejelasan AD/ART ketentuan member itu.
Masih berkutat pada Sheilagank, ada hal yang menarik ketika komunitas ini kami bangun. Kami bukan warga asli dari kota yang diresmikan, kami hadir untuk menyatukan visi misi kami. Kemudian kami gabung, setelah masa domisili kami habis, otomatis bakal meninggalkan domisili kami. Anggota lama hilang, anggota baru datang, namun kami sering menuai polemik, dengan pertanyaan "kok anggotanya tidak ada, kemana yang lain?". Pertanyaan itu, hingga sekarang kendala yang sering dihadapi. Menyatukan kembali kepingan itu, seperti mencari mutiara di lautan. Semboyan yang kami gunakan, walaupun sedikit inilah cara kami jaga eksistensi komunitas tersebut. Agar kami tetap ada. Walaupun pada akhirnya mereka yang telah lama pergi, akan kembali saat konser berlangsung di kota tersebut.

Sekian surat ini saya buat.
Atas nama pribadi @nahar_gostu.
Saya mohon maaf, jika hal ini kurang berkenan, bisa menghubungi www.facebook.com/nahar.addimawi . Salam.

Cek SG ini

Baca juga Klarifikasi surat terbuka

2 komentar:

  1. sebuah komunitas atau apapun namanya akan terjaga dan lestari jika terjadi simbiosis mutualisme...saling menguntungkan dikedua belah pihak.

    ReplyDelete

kirim di sini