Ciri- ciri Paragraf Argumentasi
1. Ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya
2. Ada alasan, data, atau fakta yang mendukung
3. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
4. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
5. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
6. Pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan
7. Penutup berisi kesimpulan.
Contoh Paragraf Argumentasi
Akhir-akhir ini tempe sudah tidak lagi menjadi makanan orang-orang pinggiran atau kampung. Betapa tidak, seiring menjamurnya makanan-makanan instan dan modern yang mengandung berbagai bahan pengawet, tempe tetap menjadi makanan tradisional kebanggaan bangsa Indonesia. Terdapat banyak kandungan protein nabati yang tinggi di dalam tempe.Bahkan di Jakarta terdapat rumah makan yang menggunakan menu tempe untuk disajikan dalam berbagai makanan yang lezat. Karena kandungan gizi yang tinggi dan alamiah itulah tempe sudah mulai merambah pasar internasional. Tempe sudah menjadi makanan lokal yang mengglobal di tengah makanan yang hanya nikmat di lidah saja.
Kesimpulan
paragraf tersebut ialah tempe sudah menjadi makanan masyarakat luas yang mampu bersaing dengan makanan lezat lainnya. Dari contoh wacana di atas, dapat diketahui struktur wacana argumentatif adalah:
a) Pernyataan masalah
b) Alasan/data/fakta pendukung
c) Pembenaran berdasarkan data/fakta
Pola pengembangan argumentasi dapat dikemukakan dengan menggunakan hubungan sebab akibat. Ada tiga jenis hubungan sebab akibat :
1. Pola Hubungan Sebab - Akibat
Hubungan sebab akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui, lalu bergerak maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai akibat
Contoh:
Ruangan ini harus ditata sedemikian rupa dengan memerhatikan tata indah, tata sehat, tata bersih, dan tata nyaman. Dengan ventilasi yang baik, udara selalu berganti sehingga kesehatan penghuninya terjamin. Dinding di depan-belakang, samping kanan kiri dicat dengan warna bening dan dihias sesuai dengan keperluan pengajaran. Hal itu menjadikan ruangan tampak asri. Meja guru Anda ditata dan selalu dijaga kebersihannya yang akhirnya terlihat rapi dan bersih. Dengan penataan demikian itu, semua penghuni kerasan, suasana menjadi nyaman, damai, dan menyenangkan.
2. Pola Hubungan Akibat-Sebab
Hubungan akibat sebab merupakan suatu proses berpikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, lalu bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.
Contoh:
Semua warga sekolah merasa bangga dengan wajah-wajah nan ceria. Hampir setiap lomba taman dan keindahan selalu menyandang juara. Orang-orang yang lalu lalang di depan sekolah itu tak lupa melayangkan pandangannya. Tidak ada bunga layu di semua musim. Tidak ada ranting kering bertengger di pepohonan. Sudah selayaknya sekolah itu dipuji karena memang tampak indah, bersih, dan nyaman. Kedisiplinan menjaga keindahan taman telah dimiliki setiap warga sekolah. Mereka perlu dan harus demikianprinsip yang dipegang teguh.
3. Pola Hubungan Sebab �Akibat 1 �Akibat 2
Suatu sebab dapat pula menimbulkan serangkaian akibat. Akibatpertama adalah menjadi sebab timbulnya akibat kedua. Demikian seterusnya sehingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh:
(1) Krisis bahan bakar menambah parahnya inflasi. (2) Dalam waktusingkat, harga bahan bakar naik dua kali lipat. (3) Ongkos produksi punikut naik karena banyaknya pengguna bahan bakar. (4) Maka harga keperluan hidup pun mencekik leher.
0 komentar:
Post a Comment
kirim di sini