Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia, seperti halnya makan, minum dan
bernafas. Sehingga apabila seseorang kekurangan waktu tidurnya, maka ia
harus mengganti waktu tidur yang hilang.
Namun apa mau dikata,
begadang atau tidak tidur hingga malam larut kerap menjadi gaya hidup
sebagian masyarakat di kota-kota besar. Berbagai alasan melatari mereka
untuk tetap melek di malam hari, di antaranya karena harus menyelesaikan
pekerjaan atau lembur kerja.
Tubuh pun dipaksa untuk bertahan
lebih lama untuk mendukung aktivitas yang belum tuntas. Bagi mereka yang
terpaksa harus begadang seperti ini, sebenarnya tak perlu khawatir
dengan kesehatan asalkan tetap menganut pola hidup sehat.
“Tidak
ada masalah dengan begadang, asalkan tetap bisa tidur berkualitas,
memerhatikan kebutuhan nutrisi, dan jangan lupa berolahraga,” jelas ahli
kesehatan, Sarah Handayani, SKM, Mkes.
Dosen Universitas
Muhammadiyah Prof Dr Hamka ini mengatakan, idealnya waktu tidur memang 8
jam sehari. Namun demikian, yang terpenting adalah bukan lamanya waktu
tidur, tapi bagaimana kualitas tidurnya.
“Banyak orang tidur
hanya 4-5 jam sehari tapi tetap sehat, lantaran tidurnya berkualitas.
Jadi memang dalam kasus begadang, kita tak bisa hanya melihat satu sisi
begadangnya saja. Tapi harus dilihat secara keseluruhan, bagaimana
olahraganya, waktu istirahat, dan pemenuhan nutrisinya,” kata Sarah.
Untuk
seseorang yang terpaksa harus lembur kerja di malam hari, cukuplah
mengganti jam tidur sampai kebutuhan tidurnya terpenuhi. “Misalnya Anda
terbiasa tidur pukul 21.00 dan terpaksa lembur sampai pukul 02.00.
Banyak orang mengalami itu dan hanya cukup membalasnya dengan menambah
jam tidur selama tiga jam. Setelah itu dia akan segar kembali dan bisa
beraktivitas lagi,” tambahnya.
Lalu apa perlu tambahan
multivitamin bagi orang yang terpaksa begadang? “Multivitamin sebenarnya
bagian dari kebutuhan nutrisi, apakah nutrisinya sudah cukup atau
tidak? Multivitamin bisa diminum jika memang diperlukan dan sesuai
kebutuhan saja,” katanya.
Kebutuhan nutrisi masing-masing orang
berbeda, tergantung usia dan juga jenis kelamin. Misalnya, orang yang
sedang hamil, kebutuhan kalsiumnya tentu lebih banyak dibanding orang
tidak hamil. Oleh karena itu, orang hamil harus menambah konsumsi
kalsium.
Yang terpenting, lanjut Sarah, bagi orang yang terpaksa
begadang harus memerhatikan kebutuhan nutrisi dan olahraga minimal
setengah jam sehari sesuai standardisasi Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). “Selain memperhatikan nutrisi, berolahraga, hindari merokok dan
minum alkohol. Jika itu dilakukan maka dia akan tetap sehat,” tandasnya.
Sarah
mengatakan, setiap orang mempunyai jam biologis tidur yang sangat
tergantung dari kebiasaan. Jika jam biologis terganggu, biasanya orang
akan tepar (jatuh). Namun hal itu masih diantisipasi dengan ‘membalas’
kekurangan waktu tidur dengan menambah jam tidur.
sumber