Tuesday, May 20, 2014

JADILAH SHEILAGANK

Dini hari, masih seperti biasa aku menikmati kesendirianku. Di saat orang sibuk mencari pacar, aku masih sibuk memecahkan kerumitan pada pribadiku. Sempat terlintas dalam bayangku, hidup diantara begitu banyaknya manusia di bumi, aku hanya sibuk tentang siapakah aku ? Dalam benak ini seakan ingin melepaskan diri sejauh mungkin tanpa tahu arah hidup, keberuntungan datang disaat aku butuh semua itu. Kekagumanku dalam sosok penyelaras warna kehidupan membawaku mengerti arti semua ini. Sebagai seorang sahabat, kawan, dan saudara bagi mereka aku terlanjur hidup bersama tanpa ikatan bernama komunitas.

Masih tak jauh beda dalam beberapa tulisan dalam blog ini, aku tunjukkan kagumku itu dalam bingkai bernama Blog. Artikel artikel yang didasari dari sebuah pengalaman yang tersimpan dalam akal dan tertulis disini merupakan kisah panjang itu, jika berkenan aku akan mengenalkan diriku sendiri saat menjadi "seseorang di komunitas". Perjalanan yang telah kuawali semenjak duduk dibangku Sekolah Menengah Atas akan lebih tahu arti masa muda dengan egoku.

Saat muncul sebuah nama besar, aku mulai mencari dan mencari hingga terus mencari siapa mereka, kenapa mereka dan apa tujuan mereka. Tiga hal penting itu yang selalu membuat Ego mudaku berapi api ketika muncul nama SHEILA on 7 (klasik banget ya?) dalam benak. Karena dari mereka aku banyak tahu dan kenal ribuan warna berbentuk wadah komunitas "SHEILAGANK". Dalam wadah itu aku selalu berteriak dalam hati "kenapa aku suka Sheila on 7 dan bergabung ke Sheilagank?". Berkalai kali kudengar teriakan itu, berkali-kali juga aku bingung dengan jawabanku sendiri. Apakah aku salah masuk ke dalam wadah ini? pertanyaan yang muncul disaat titik jenuhku yang terasa dalam berhubungan dengan orang-orang dalam 1 wadah membuatku mencari jawaban dalam kisahku. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul ditengah tengah perjalananku selama beberapa tahun setelah bersama mereka.

Mungkin terlalu lama aku memendam titik jenuhku, hingga saat klimaks muncul secara total hingga akhirnya aku sadar, ada yang perlu kuubah dalam sistem kerja di komunitas. Memang sejak awal aku sangat antusias tuor berkeliling bersma kalian, aku relakan setiap waktu untuk menikmati egoku di masa itu. Perlahan namun pasti untaian kisah memang tak selalu mulus dari perkiraan awalku dulu. Aku harus meninggalkan untuk sesaat fokus pada kehidupanku atau bertahan dengan cara yang monoton. Mindsetku harus diubah setelah lama bersama mereka. Bahkan aku bisa mati kutu dengan keadaan itu.

0 komentar:

Post a Comment

kirim di sini