Dedikasi besar puisi saya ini, adalah kegusaran pribadi saya dengan diri sendiri. Mungkin terinspirasi salah satu lagu Letto, hingga jadi seperti ini.
aku dan kamu
telah kutunggu tunggu dirimu
dalam setiap nafasku..
yang menyatu dalam hatiku.
kini dalam malam dan insomnia
aku teriakkan namamu dalam hatiku
Tiap hari engkau menuntunku
dalam barisan suratmu
yang masih tersembunyi
dalam mencari arti.
kamu lebih berharga dari sekedar nyawa
kamu lebih cinta kala aku selalu berduka
kamu hidup disaat matiku
yang terbawa dari hatiku
adakah sesal kurasa, ketika malam kuberdosa
masihkah ada rindu dalam barisan doa
SAMPANGAN SEMARANG 2 ramadlan 1435 H, 30 juni 2014 3.58
Next time akan saya tulis lagi beberapa lirik dari lettoband, yang membuat saya akhirnya menulis kata kata seperti diatas.
aku dan kamu
telah kutunggu tunggu dirimu
dalam setiap nafasku..
yang menyatu dalam hatiku.
kini dalam malam dan insomnia
aku teriakkan namamu dalam hatiku
Tiap hari engkau menuntunku
dalam barisan suratmu
yang masih tersembunyi
dalam mencari arti.
kamu lebih berharga dari sekedar nyawa
kamu lebih cinta kala aku selalu berduka
kamu hidup disaat matiku
yang terbawa dari hatiku
adakah sesal kurasa, ketika malam kuberdosa
masihkah ada rindu dalam barisan doa
SAMPANGAN SEMARANG 2 ramadlan 1435 H, 30 juni 2014 3.58
Next time akan saya tulis lagi beberapa lirik dari lettoband, yang membuat saya akhirnya menulis kata kata seperti diatas.
0 komentar:
Post a Comment
kirim di sini