Sampah Organik
Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran dll. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng
Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
Pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis
Apapun contoh dari materi materi yang dapat didaur ulang di golongkan kedalam beberapa kelompok.
1. Botol Bekas wadah kecap, saos, sirup,
2. Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran,majalah, kardus
3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.
5. Plastik bekas wadah shampo, air mineral, jerigen, ember dll
6. Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
Namun bila dilihat kembali dalam segi proses masih banyak juga sampah sampah dan barang yang tidak berguna lain yang masih mempunyai nilai guna, antara lain :
Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, terkadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.
Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.
Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
Keuntungan Daur-Ulang Sampah Anorganik
Selain membantu penanganan sampah di perkotaan, upaya daur-ulang sampah anorganik yang dilakukan masyarakat di Indonesia memiliki beberapa fungsi dalam aspek lingkungan dan ekonomi yang seringkali diabaikan oleh berbagai pihak.
Besar.Pengelolaan sampah dapat dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam .salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan cara mendaur ulang sampah-sampah tersebut.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, Maanfaat lain yang dirasakan dalama mendaur ulang sampah antara lain :
1. Menghemat sumber daya alam
2. Menghemat Energi
3. Mengurangi uang belanja
4. Menghemat lahan TPA
5. Lingkungan asri
Sampah bisa didaur ulang serta dipilah untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomis. Peluang-peluang untuk mengolah sampah tersebut bisa dimulai dari tingkat rumah tangga. Sampah organik diolah menjadi produk kompos yang bisa diserap petani serta bisa dimanfaatkan oleh pengusaha tanaman hias.Di samping itu, sampah daur ulang juga bisa dimanfaatkan untuk industri kreatif seperti membuat tas dari sampah plastik dan kerajinan lainnya.