Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum termasuk sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokan kedalam tumbuhan karena kemiripannya dan ada juga yang mengelompokkannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di Indonesia.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio, Spermatophyta yang terbagi atas Gymnospermae dan Angiospermae. Angiospermae terbagi lagi atas Monocotyledonea dan Dicotyledone.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri/, sumber bahan sandang, dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.
Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio, Spermatophyta yang terbagi atas dua takson :
a. Gumnospermae
b. Angiospermae
Adapun ciri-ciri bangsa tumbuhan berbiji (spermathophyta) adalah :
a) Menghasilkan biji
b) Didalam biji terdapat embrio
c) Mengalami penyerbukan
d) Organ tubuhnya sudah sempurna (sudah memiliki akar, batang, dan daun secara lengkap)
e) Sporofitnya merupakan tanaman utama, sedang gametofitnya mengalami reproduksi
f) Kandungan lembaganya ajan berubah menjadi biji
A. Gymnospermae
Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka
1. Akar :
a) Tunggang
b) Berkambium
c) Terdapat trakeid, yaitu fasis (berkas pembuluh pengangkut) yang belum berfungsi secara sempurna
d) Berkaliptra dengan batas antara ujung akar dengan kaliptra tidak jelas
2. Batang
a) Memiliki kambium
b) Terdapat trakeid
c) Batngbtua maupun muda tidak memiliki floeterma (sarung tepung), yaitu endodermis yng menghasilkan zat tepung
3. Daun
a) Tidak terlalu lebar
b) Tebal
c) Kaku
d) Seperti jarum
4. Biji
a) Bakal biji tidak terlindungi oleh bakal buah
b) Terjadi pebuahan tunggal
Klasifikasi gymnospermae (berbiji terbuka)
1. Kelas pteridospermae
2. Kelas Gycadinae
3. Kelas Bennettinae
4. Kelas Cordaltinae
5. Kelas Ginkyoinae
6. Kelas Coniferinae
7. Kelas Gnetinae
Klasifikasi angyospermae (berbiji tertutup)
1. Kelas Monocotyledoneae (monokotil)
2. Kelas Dycotyledoneae (dikotil)
Ciri Monocotyledoneae
1. Pada setiap bijinya terdapat kotiledon
2. Akarny tersusun dalam sistem akar serabut
3. Akar dan atang tidak berkambium
4. Pertumbuhan akar dan batang tidak dapat melebar
5. Susunan tulang daun sejajar / melengkung
6. Jumlah mahkota dan kelopak bunga
Ciri Dicotyledonae
1. Setiap biji memiliki dua buah kotiledon
2. Akarnya tersusun dalam sistem akar tunggang
3. Batang dan akarnya berkambium
4. Akar dan batangnya dapat tumbuh melebar
5. Susunan tulang daun menjari
6. Jumlah mahkota dan kelopak bunga pada umumnya berkelipatan empat atau lima dan berbelah dua
7. Ujung akar dan batang tidak mempunyai pelindung
8. Tudung akar (kalipptra) tidak memiliki kaliptrogen