Sudah hari Lebaran ya. eh bener gak?. Kok terasa seperti biasa ya?. bener kan?.
Ungkapan yang tersirat pada mulut. Bergumam sendiri dalam batin. Sebenarnya memang tak berarti lebih seperti tahun-tahun lalu. Rutinitas jadi satpampun harus aku jabanin. Mau gak mau. Hanya berbeda pada waktu saja.
Berbicara tentang Waktu, aku selalu ingat teori Einsten tentang paradoks kembar, dan teori relativitas beliau. Teori yang mengatakan bahwa Waktu selalu berjalan dalam kecepatan yang konstan. Melajunya sebuah waktu berjalan dengan ketetapan itu sendiri. Percaya maupun tidak, kita perlahan mengerti sebuah ungkapan dari teori sang Fisikawan tersebut.
Waktu memang kunci kehidupan. Kita berjalan di muka bumi ini selama bertahun - tahun, dan setiap harinya diberi waktu 24 jam. Jika kita tak mampu menyesuaikan waktu itu sendiri, maka waktu juga perlahan membunuh diri kita.
Bertahun tahun hidup stagnan, tanpa kenaikan maupun penurunan. Hidup terasa hambar jika melakukan aktivitas monoton sepanjang waktu.
0 komentar:
Post a Comment