Telah cukup lama benda mungil itu hadir ditengah-tengah kehidupanku. Separuh waktuku hampir kuhabiskan bersama benda itu. Benda yang sering disebut "paku kematian" oleh ilmu kedokteran, telah menggangguku. Sekitar sembilan tahunan lalu benda itu sengaja hadir dimulutku. Entah saat sebelum tidur, setelah makan, bersama dengan kawan, dan kegiatan membunuh waktu lainnya, benda ini jadi hal biasa.
ROKOK. yah... itulah "paku kematian" biasa disebut. Entah berapa ribu batang yang telah bersarang dalam dada ini. Entah berapa Juta kuhabiskan untuk membeli benda itu. -Jika bungkusnya aku kumpulkan mungkin bisa kubuat hiasan rumah kali ya? hehehe.- Dan belenggunya seperti benalu. Begitu menempel, susah dihilangkan.
Berawal ajakan kawan di SMP dahulu, aku mencoba 'paku kematian' itu. Beberapa kali mencoba menghisapnya, sampai tak terasa batang per-batang kurasakan. Bahkan sampai berkembang mampu menghabiskan 1-2 bungkus perharinya. Memang pengaruh lingkungan mengajak saya untuk "lebih jantan". Sudah menjadi hal luar biasa di lingkungan yang dibesarkan perumahan. Prinsipnya jika satu anak mencoba benda itu, lainnya akan mengikuti.
...........
cek Selanjutnya
ROKOK. yah... itulah "paku kematian" biasa disebut. Entah berapa ribu batang yang telah bersarang dalam dada ini. Entah berapa Juta kuhabiskan untuk membeli benda itu. -Jika bungkusnya aku kumpulkan mungkin bisa kubuat hiasan rumah kali ya? hehehe.- Dan belenggunya seperti benalu. Begitu menempel, susah dihilangkan.
Berawal ajakan kawan di SMP dahulu, aku mencoba 'paku kematian' itu. Beberapa kali mencoba menghisapnya, sampai tak terasa batang per-batang kurasakan. Bahkan sampai berkembang mampu menghabiskan 1-2 bungkus perharinya. Memang pengaruh lingkungan mengajak saya untuk "lebih jantan". Sudah menjadi hal luar biasa di lingkungan yang dibesarkan perumahan. Prinsipnya jika satu anak mencoba benda itu, lainnya akan mengikuti.
...........
cek Selanjutnya
0 komentar:
Post a Comment