Jika kita ingat banyak hal mungkin saja terlewatkan begitu saja. Namun, ada juga orang-orang yang mampu mengingat dan menuliskannya kembali. Sekedar untuk pengingat atau pemicu sebuah karya dalam tulisan. Hal ini bertujuan untuk menceritakan ulang apa yang telah dilaluinya, kepada orang lain.
Masih ingatkah karya Soe Hok Gie yang menulis diary, setelah meninggal tulisan itu akhirnya dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran. Bagaimana Gie hidup saat-saat masa sulit negri ini, dan dia ceritakan sedikit untuk memberikan wawasannya pada kita. Atau karya dari John Rossa yang berjudul Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto, yang meneliti sebuah tragedi 1965-1968 di Indonesia.
Jika urutkan benang merahnya, 2 contoh buku itu adalah sama. Beliau-beliau ingin menceritakan pada mereka (kita), tentang apa yang dialami maupun apa yang diteliti.
Nah jika sebuah karya buku mampu diceritakan ulang, bagaimana dengan lainnya?
0 komentar:
Post a Comment