Sumber gambar : jendela-tani.blogspot.co.id |
1. Sistem Windows
Sistem windows termasuk sistem pembuatan kompos yang sangat sederhana dan dapat dikatakan yang paling murah. Bahkan bahan baku kompos di tampung secara memanjang dengan tinggi tampungan 0,6 sampai dengan 1 meter dan lebar 2-5 meter sedangkan panjangnya dapat mencapai 40 sampai dengan 50 meter.
Sistem ini sangat memanfaatkan sirkulasi udara secara alami. Maksimalnya panjang, tinggi dan lebar tumpukan tergantung pada keadaan bahan baku kompos dan ruang-ruang pori agar udara dapat bersiklus pada seluruh bagian-bagian bahan baku. Idealnya pada tumpukan bahan baku dapat mengeluarkan panas dengan baik untuk mengimbangi pengeluaran panas yang dihasil dalam proses dekomposisi (penguraian) bahan-bahan tersebut.
Sistem ini telah banyak digunakan pada berbagai tempat dalam proses pembuatan pupuk kandang, lumpur selokan, sampah perkebunan dan lain sebagainya. Kekurangan sistem windows ini yaitu memerlukan areal yang cukup luas agar maksimal dalam mambuat tumpukan.
2. Sistem In Veseel
Sistem in vessel atau in veseel composting.Pada sistem ini dapat dipergunakan kontainer ukuran tertentu, wadah atau parit yang memanjang karena sistem ini dibatasi oleh ruang karena sistem ini menjaga agar tidak terdapat pencemaran bau bahan baku kompos. Sistem ini memiliki dua pintu yaitu pintu memasukan bahan baku dan pintu untuk mengeluarkan. Disamping itu siklus udara juga ditata dengan baik sehingga bau bahan baku kompos tidak terjadi pencamaran udara.
3. Sistem Aerated Static Pile
Pada dasarnya sistem pembuatan kompos yang satu ini hampir sama dengan sistem windows yang membedakan adalah pada sistem ini dipasangi pipa yang berlubang untuk siklus udara dari dalam bahan baku, hal seperti ini dapat anda lihat pada Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA). Dengan adanya pipa berlubang untuk jalur udara keluar maka bahan baku pembuatan kompos dapat ditumpuk lebih tinggi atau lebih dari satu meter.
Lihat juga : Teknologi Kompos
Lihat juga : Teknologi Kompos
0 komentar:
Post a Comment