Saat Anda sedang memiliki banyak aktivitas, sangat mudah untuk
mengurangi nutrisi tertentu dan memperbanyak nutrisi lainnya. Kabar
baiknya: "Tidak ada makanan atau komponen makanan yang harus Anda
hilangkan dari diet yang sehat," kata Rachel Begun, juru bicara Academy
of Nutrition and Dietetics. "Tapi Anda harus merencanakan sedikit."
Berikut adalah kesalahan wanita yang paling umum saat mengatur nutrisi
dan cara memperbaikinya.
Asupan natrium terlalu banyak
Asupan
harian yang direkomendasikan untuk natrium adalah 2.300 mg. Tapi jika
Anda berusia lebih dari 50 tahun, memiliki tekanan darah tinggi,
diabetes, penyakit ginjal atau berdarah Amerika-Afrika, asupan natrium
Anda sebaiknya tidak di atas 1.500 mg per hari. Sayangnya, banyak orang
rata-rata mengonsumsi sekitar 3.300 mg per hari, seperti yang dilaporkan
Centers for Disease Control (CDC). "Kebanyakan natrium harian kita
berasal dari makanan restoran dan makanan olahan, bukan garam di meja
Anda," kata Begun.
Cara mengatasinya: Konsumsi
lebih banyak makanan segar atau menyiapkan makanan lebih banyak di
rumah, sehingga dapat mengontrol berapa banyak garam yang Anda konsumsi.
Kurangi makanan kemasan. Perhatikan juga natrium dalam bumbu. Bahkan
kecap rendah natrium mengandung 533 mg per sendok makan. Bersantaplah di
restoran yang memasak untuk Anda setelah memesan (bukan siap saji),
sehingga Anda dapat meminta koki untuk mempersiapkan makanan tanpa garam
dan dapat mengurangi kecap di makanan.
Asupan gula terlalu tinggi
Menurut
American Heart Association, perempuan sebaiknya tidak mengonsumsi lebih
dari 6 sendok teh (24 gram) gula tambahan per hari. Tetapi kita
mengonsumsi sekitar 22 sendok teh per hari. "Satu sendok penuh gula
dalam kopi Anda bukanlah masalah terbesar," kata Angela Lemond, juru
bicara Academy of Nutrition and Dietetics. "Gula bersembunyi di
tempat-tempat yang tidak Anda sadari."
Cara mengatasinya:
Belajarlah untuk mengenali tambahan gula dalam komposisi bahan makanan.
Perhatikanlah gula Anda dalam minuman seperti sirup jagung dengan
kandungan fruktosa tinggi, air tebu, molase, madu, nektar dan sirup.
Perhatikan gula ditambahkan dalam saus dan minuman kemasan. Dan
berhati-hatilah terhadap makanan rendah lemak. Ketika perusahaan
menyingkirkan lemak, mereka sering menambahkan gula untuk meningkatkan
rasa, kata Lemond.
Kurang serat
"Serat
memperlambat tubuh Anda untuk mencerna makanan, sehingga tingkat energi
akan lebih stabil dan Anda merasa kenyang lebih lama, membantu manajemen
berat badan," kata Lemond. Serat juga dapat mengurangi risiko sembelit,
penyakit jantung, diabetes dan kanker usus besar. Wanita membutuhkan
sekitar 25 gram per hari, namun sebagian besar dari kita hanya
mengonsumsi 10-15 gram, seperti yang diungkapkan National Institutes of
Health (NIH).
Cara mengatasinya: Tambahlah
jumlah serat yang dari waktu ke waktu selama beberapa pekan agar serat
tersebut tidak membuat Anda kembung, dan minum lebih banyak air dapat
membantu memperlancar serat melalui saluran pencernaan. Mulailah hari
dengan sarapan sereal yang mengandung 5 gram serat atau lebih. Makan
berbagai kacang-kacangan, kulit buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Tidak cukup protein
Terlalu
sedikit protein tidak bisa menghilangkan rasa lapar, yang dapat
menyebabkan Anda ngemil secara ceroboh dan meningkatkan berat badan.
"Sepotong roti panggang untuk sarapan tidak akan menahan rasa lapar
seperti yang dilakukan telur kaya protein," kata Begun. Wanita
membutuhkan sekitar 46 g protein per hari, menurut CDC.
Cara mengatasinya:
Cobalah konsumsi telur atau Greek yoghut nonlemak atau rendah lemak,
yang mengandung sekitar dua kali protein yoghurt biasa, untuk sarapan.
Cobalah camilan keju cottage yang rendah lemak, keju rendah lemak
dioleskan pada biskuit gandum, mentega kacang pada apel atau pisang.
Taburkan kacang atau biji di atas salad dan sup, makan lebih banyak
kacang-kacangan, produk kedelai dan sayuran seperti kale (salah satu
jenis kubis) dan Swiss chard saat makan siang atau makan malam.
Berlebihan daging merah dan olahan
Daging
merupakan sumber protein yang sangat baik, dengan sekitar 21 g per
porsinya. Namun menurut American Cancer Society, penelitian telah
menunjukkan hubungan antara makan daging, sosis dan pepperoni dengan
kanker usus besar. "Ukuran porsi protein hanya 3 ons," kata Lemond.
Itulah ukuran setumpuk kartu di telapak tangan Anda.
Cara mengatasinya:
Gunakan daging sebagai penambah rasa makanan utama Anda. Suwiran
daging atau sosis berguna untuk membumbui hidangan. Irisan daging pada
salad, membuat tumis sayuran dengan menambahkan daging merah atau
daging olahan dan kacang pengganti daging dalam masakan chili. Pilih
daging sapi 95% ramping dan potongan ramping, yang biasanya mengandung
kata "round," seperti dalam top round, atau "loin," seperti dalam
tenderloin.
Kurang cukup air
"Tidak minum
cukup cairan dapat memicu rasa lapar jika Anda merasa sedikit
dehidrasi," kata Lemond. Meski kebutuhan Anda bervariasi setiap hari
berdasarkan pada seberapa aktifnya Anda, seberapa panas dan lembap, dan
berapa banyak kandungan air dalam makanan yang Anda makan, berikut
adalah rekomendasi umum: enam sampai delapan gelas per hari.
Cara mengatasinya:
Sebelum Anda mengemil, minumlah segelas air dan periksa kembali
bagaimana perasaan Anda dalam beberapa menit setelahnya. Tambahlah
kenikmatan asupan air Anda dengan menambahkan buah berry, daun mint,
jeruk atau irisan mentimun. Atau tambahkan jus buah dalam air soda, atau
mencoba teh herbal panas atau dingin. Buah-buahan dan sayuran
mengandung sekitar 85 persen air, dan mengonsumsinya dapat
menyeimbangkan asupan cairan harian Anda.
Berlebihan karbohidrat
Sebanyak
45-65 persen total kalori harian harus berasal dari karbohidrat,
menurut CDC. "Masalahnya adalah kita berlebihan mengonsumsinya," kata
Lemond. Bukan hanya karbohidrat dalam nasi, pasta dan roti, tetapi juga
dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Cara mengatasinya:
Fokus pada karbohidrat yang banyak memiliki vitamin, mineral dan serat.
Batasi asupan makanan olahan, seperti roti putih dan kue-kue, karena
telah kehilangan serat. Memilih makanan lebih utuh seperti gandum,
kacang-kacangan, lentil dan buah serta sayuran segar, beku atau
kalengan. Ganti nasi putih dengan nasi merah, roti putih dengan roti
gandum, biskuit dan pasta, atau menggunakan daun selada atau tortilla
untuk membungkus sandwich.
Anda melewatkan waktu makan
"Ini
mungkin kesalahan nutrisi terbesar," kata Begun. "Ada bukti konsisten
bahwa orang yang melewatkan waktu makan, khususnya sarapan, lebih
cenderung mengalami kelebihan berat badan. Anda perlu kalori untuk
membakar kalori."
Cara mengatasinya: Makan dalam
waktu satu jam setelah bangun dan sepanjang hari. Jika Anda tidak
menikmati sarapan, kunyahlah sesuatu yang sederhana, seperti pisang
atau yogurt rendah lemak. Jika Anda akan berpergian sepanjang hari,
"Bawalah makanan ringan yang mengandung sedikit protein, sedikit serat
dan sedikit lemak sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama," kata
Begun. Pilihan yang baik meliputi yoghurt, keju rendah lemak, sayuran
atau almond.
sumber