Propellerads

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, March 23, 2015

Album, Semangat, Materi Lagu dan Konsep Baru.

7 maret 2015 lalu, adalah bagian lanjutan dari tour promo lagu baru. Bertempat disalah satu cafe di semarang, konser yang bertajuk ulang tahun eplaza 9 tahun. Meskipun tiket cukup mahal buatku, namun kesempatan mendengar materi lagu baru di konser tetep aku jabanin. Mumpung setahun sekali belum tentu ada konser kembali di Semarang.

Harga tiket presale seharga 100.000, dan on the spot 150.000. Harga itu cukup memuaskan buatku, kendati harus menguras keuangan. Harga itu juga sebanding, jika dibandingkan dengan konser outdoor yang harus mengantri lama untuk dapat tiketnya maupun keamanan konser.

Well, konser ini adalah iringan tour panjang setelah semalamnya mereka tampil di java jazz festival tanggal 6 maret. Band pop tampil di acara jazz, juga bagian hal yang tak terduga bagi penikmat jazz. Bisa dibilang tahun ini acara musik jazz bukan lagi harus diisi oleh jazz, band pop juga bisa mengisi. Begitulah ungkapan duta ketika manggung di java jazz festival.

Sepulang dari jakarta, sheila on 7 memacu tour ke semarang. Kondisi mereka yang belum fit benar harus mereka relakan untuk segera tiba di semarang. Ternyata semarang adalah tujuan konsep pertama mereka yang dinanti-nantikan. Konsep itu adalah  #BeruntungnyaAkuSehariBersama_Sheilaon7 dan disingkat #BASB_SO7. Sebuah kuis yang diadakan oleh Sheila on 7 di twitter. Hadiahnya apalagi kalau bukan seharian sheila on 7. Asik kan. Tapi aku gak mau bicara tentang itu semuanya disini. Takut membuat iri diriku sendiri *emot mewek*.

Malam sekitar pukul 00.30an, sheila on 7 muncul. Dibuka dengan intro masuknya para personil sheila on 7, yang juga disambut teriakan para penonton.

Selamat datang, adalah lagu pertama yang menjadi pembuka konser ini mampu membius penonton untuk bernyanyi. Alunan dari senar gitar dan siulan khas di musik ini warna tersendiri bagi sheilagank yang menonton. Seberapa pantas, menjadi lagu yang memberikan semangat, untuk tetap berada setia mengikuti alunan musik selanjutnya. Di akhir lagu, Brian selalu memberikan ketukan drumnya yang energik. Semangatnya masih membara ditengah konser.
Satu langkah, menjadi lagu ketiga untuk tetap dinikmati. Musik yang bernada semangat ini kembali membius penonton. Lagu baru inipun yang sempat dibawakan di salah satu acara di Yogyakarta, sebelum musim yang baik keluar dari peredaran.
Buka mata buka telinga adalah urutan list mereka selanjutnya. Lagu ini yang berlirik tentang kepekaan  terhadap sekitar. Mampu membuat berjoget dengan intro mereka di lagu ini.
Pemuja rahasia, juga ikut berkontribusi di konser ini. Duta selalu mengajak kami, untuk mengikuti gerakan dengan awalan "kanan... Kanan... Kiri kiri..., semua bernyanyi..". Respon positifpun bak semangat tiada henti untuk bernyanyi di konser ini. Maklum pengalaman di jogja yang lalu sempat dihentikan juga di lagu ini. Semangat ini seolah menjadi irama bersama.
Dan yang ngehits tahun 1999 turut andil, menjadi bagian. Seperti biasanya di konser sebelum sebelumnya. Eross hanya memberikan intro, dan penonton diberi kesempatan untuk bernyanyi. Balutan medley dengan Itu Aku, menjadi hits selanjutnya. Baginya sering menikmati konser akan mengetahui kapan saatnya masuk ke lagu Itu Aku.

Yang Terlewatkan, merupakan lanjutan list di konser ini. Single kedua di album menentukan arah ini dikemas dengan cukup baik. Namun sayangnya sang pokalist, telat memberi vokal di lagu ini.

Intro lapang dada, harus dimainkan dengan menebak lagu. Awalan lirik mudah saja dan ambilkan bulan , menggoda penonton untuk ikuti permainan senar gitar eross dan suara khas duta.

Sebagai penutup konser, melompat lebih tinggi adalah bagian lagu yang tak boleh dipisahkan. Terkadang di tengah lagu ini, Duta menyiapkan diri ikut moushing (bener gak sih nulisnya). Hal ini sering aku jumpai juga di beberapa konser.

Thursday, March 12, 2015

Masa lalu untuk masa depan

Tak terpikirkan jika di usia 1/4 abad ini, masih saja merindukan cerita-cerita tak terduga. Cerita masa lalu seolah mengikuti peredaran bumi maupun matahari, yang terus memutar. Seperti halnya otak ini yang tak bisa diam,

Sunday, February 22, 2015

Lamongan dalam bingkai ekonomi

Tentu banyak yang ingin kita ketahui dalam sebuah kota. Entah catatan yang tersurat maupun tersirat. Bagiku setiap kota adalah kesejahteraan untuk warganya. Disadari atau tidak, 'sejahtera' nya sebuah kota akan mampu menampung sistem perekonomian. Lamongan adalah bukti sistem perekonomian yang masif.
Lihat saja warung tenda di setiap sudut di kota lain, yang ada di Indonesia. Banyak kita temui orang-orang dengan trade mark nama lamongan. Sebuah masakan khas yang sering kita jumpai itu memang menjadi tumpuan ekonomi keluarganya.

Thursday, January 15, 2015

Ceritakan Pada Mereka

Jika kita ingat banyak hal mungkin saja terlewatkan begitu saja. Namun, ada juga orang-orang yang mampu mengingat dan menuliskannya kembali. Sekedar untuk pengingat atau pemicu sebuah karya dalam tulisan. Hal ini bertujuan untuk menceritakan ulang apa yang telah dilaluinya, kepada orang lain.

Masih ingatkah karya Soe Hok Gie yang menulis diary, setelah meninggal tulisan itu akhirnya dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran. Bagaimana Gie hidup saat-saat masa sulit negri ini, dan dia ceritakan sedikit untuk memberikan wawasannya pada kita. Atau karya dari John Rossa yang berjudul Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto, yang meneliti sebuah tragedi 1965-1968 di Indonesia. 

Jika urutkan benang merahnya, 2 contoh buku itu adalah sama. Beliau-beliau ingin menceritakan pada mereka (kita), tentang apa yang dialami maupun apa yang diteliti.

Nah jika sebuah karya buku mampu diceritakan ulang, bagaimana dengan lainnya?