Cover Tribute to Efek Rumah Kaca (ripstore.asia) |
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Monday, July 18, 2016
Album #Tribute2ERK #NetlabelDay2016
Sunday, July 3, 2016
Monolog 'Anak Kabut'
"(cahaya biru berlapis kehijauan jatuh di atas permukaan kayu, semacam meja tulis, atau meja apapun. Di balik cahaya tersebut, tampak seorang perempuan tengah duduk termenung. Sesekali tarikan nafasnya yang berait itu terdengar. Wajah perempuan yang berada di balik cahaya itu seperti bayang-bayang. Saat itu malam begitu larut. Cahaya tersebut masih seperti itu ketika perempuan tersebut tengah berkata-kata).
Tatolah aku, kekasihku, dengan segenap cintamu. Janganlah ragu, gambarlah seekor naga mungil pada kedua belah payudaraku. Sungguh aku tidak suka gambar kupu-kupu atau bunga. Keduanya tidak melambangkan jiwa kita yang liar—keluar masuk nilai-nilai dari malam ke malam, dari pintu ke pintu diskotik. Disergap asap rokok. Irisan cahaya melambungkan jiwa kita pada impian Amerika atau impian apa saja.
Tatolah aku, kasihku, jangan ragu walau ayah dan ibuku tidak setuju. Dulu, ya, dulu. Tato memang simbol napi tapi sekarang lain maknanya. Ia sumber keindahan, semacam aksesoris, semacam tanda, postmodern di akhir abad 20. ya, memang, sejak 12000 tahun sebelum masehi orang sudah mengenal tato. Tapi adakah mereka seberani aku? Kasihku, jangan ragu, tatolah aku, aku tak mau kalah dengan ratu Alexandra yang hidup di abad 19 di Rusia.
Apa? Pencemaran darah, hepatitis B? Jangan takuti aku dengan hal demikian. Kasihku jangan ragu, tatolah tubuhku dengan segenap cintamu. Buatlah aku bahagia karenanya jangan pedulikan apa kata orang. Sungguh jiwa kita yang lapar dan liar ini perlu semacam perlambang, semacam pegangan nilai-nilai; setelah keasingan demi keasingan melontarkan kita pada sehampar dunia tak dikenal. Ya, betapa banyak tanda dan ayat dihadapanku, tapi aku salah menangkap makna*. Selalu kegelapan bersambung kegelapan yang kujelang; setelah kehidupan malam setelah nilai demi nilai berubah makna lebih cepat dari putaran jarum jam.
Tatolah tubuhku, jangan ragu dengan gambar yang permanent dengan model yang mutakhir. Aku tidak suka dengan tato temporer yang akan lenyap dalam waktu dekat, di masa tua nanti tidak punya kenangan yang bisa aku banggakan pada anak-cucuku. Sekali lagi aku minta padamu tatolah kedua belah payudaraku dengan gambar naga, naga cintamu yang jantan itu, yang menggairahkan itu dari malam ke malam membunuh kesepian yang menghadang di depan. Jangan ragu tatolah jiwaku yang lapar dan liar ini dengan jarum cintamu yang tajam dan runcing bertinta putih.
Hahahaha (perempuan itu tertawa. Cahaya sedikit demi sedikit benderang dengan warna netral). Ini pasti bukan sajak Saini KM. Saya berani bertaruhbahwa Saini KM tak akan berani menulis larik-larik puisi yang liar seperti ini:
‘tatolah jiwaku yang lapar dan liar ini dengan jarum cintamu yang tajam dan runcing bertinta putih’.
Friday, July 1, 2016
Lirik Tarintih Barasuara
Keras serapah dari semua yang kau tahu
“Apapun yang kan kamu cari adalah bisikanku”
Tak engkau ingat tajam hujam aksaramu
“Tak kau tahu tak kau mau sandarkan di bahuku?”
Bertabur buih air mata yang terluka
Belati itu belati tebar pedih tebar perih
Berbunga bunga ketika lihatmu ada
Menari nari merintih redam sedih redam sedih
Keras serapah dari semua yang kau tahu
“Apapun yang kan kamu cari adalah bisikanku”
Tak engkau ingat tajam hujam aksaramu
Menari nari merintih redam sedih redam sedih
Terlambatkah sudah (2x), surga di telapak kakimu? (5x)
Simak juga HAGIA, BARASUARA http://bit.ly/28WhsiN
Sunday, June 12, 2016
HAGIA, BARASUARA
Cover album Taifun (barasuara.com) |
http://mrgostuquwh.blogspot.com/2016/06/hagia-barasuara.html
Simak juga http://bit.ly/1VSqdyA
Thursday, March 31, 2016
Alasanku Menyukai Lagu
Beruntung. Kata pertama yang kutulis dalam cerita di blog ini. Beruntung karena setiap lagu mampu membangkitkan mood saya. Bermilyaran lagu menguap di dunia. Jutaan band menuliskan lirik indah dalam lagu mereka. Hanya dalam tujuh nada. Beruntung karena pencipta nada do re mi fa shol la si, ternyata seorang muslim.
Kali pertama saya menyukai lagu bukan terletak pada nada. Karena sampai saat ini saya tak bisa membaca not balok. Tapi lirik yang easy listening-lah akhirnya membuat saya tak ragu.
Setiap hari lagu-lagu kudengar, kutelaah ulang lirik, dengan menulis ulang. Menggali kata per kata, apa makna tersirat. Kemudian menemukan makna didalam cerita lirik tersebut.
Pada blog sebelumnya sayapun menuliskan ulang lirik tersebut. Agar saya tahu maknanya. Seperti Tentang hidup , Selamat Datang, dll.
Baca juga
http://mrgostuquwh.blogspot.com/2012/11/menelaah-lirik.html
Saturday, March 19, 2016
Lirik Kasih Tak Memilih Letto
Melalui kabar burung alias twitter. Bahwa tanggal 14 maret lalu mereka sedang launching album maka saya pun mencoba menuliskan lirik single Kasih Tak Memilih milik Letto.
Kasih Tak Memilih - Letto
Rasa benci itu
yang tersimpan setiap waktu
berapa lama ku mau tuk menderita
Aku tak mengerti kata dari hati
Reffrain :
Sebelum terlambat
Coba tuk mengingat
Seperti kertas yang putih
Cinta kasih tak memilih
Cerita yang tlah hilang
Seharusnya tak mengapa
Hati yang bersih
Hati yang telah murni
Takkan tersakiti
Sebelum terlambat
Coba tuk mengingat
Seperti kertas yang putih
Cinta kasih tak memilih
Interlude
Back to reffrain 3x
Dapatkan single terbaru Letto “Kasih Tak Memilih” di link berikut ini:
itunes.apple: Kasih Tak Memilih
Thursday, November 19, 2015
Zen - Tak Harus Sama
Perbedaan ini
Tak selalu kita harus sama
Menjalani semua ini
Kita memang berbeda
**Oh coba pikir sejenak
Tak harus sama
Jalani saja
Kita pasti bisa hadapi
Back to * dan **
Oh coba renungkan lagi
Tak harus sama
Jalani saja
Kita pasti bisa hadapi
Oh.....
Cara berpikir kita tak harus sama... 4x
Kita memang berbeda.
Cobalah tuk pahami arti
Perbedaan ini
Melalui akun facebook mas Helmy Prastowo Budi yang melintasi berandaku, beliau memberikan #freesongdelivery lagu lamanya saat di Zen. Mungkin bagi yang belum tahu ZEN, wajar karena band tersebut telah lama tak mengudara seperti pada umumnya.
Band ZEN itu merupakan alumni Dream Band TV7 tahun 2005.
Saya tak ingin larut ke dalam band tersebut, karena saat akan menuliskan makna dibalik lirik ini. Melalui kontak WA, saya menanyakan langsung pada empunya lagu ini. Helmy Prastowo Budi.
Thursday, October 23, 2014
LETTO dan Lirik Dibaliknya
Jika memahami hal hal tersirat dalam kata kata mereka, kita akan menemukan persepsi lain. RELIGI. Hal yang aku temukan. Entah bagi pendengar lainnya.