Propellerads

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label islami. Show all posts
Showing posts with label islami. Show all posts

Tuesday, July 29, 2014

Download buku buku

sumber : http://chirpstory.com/li/88943 
 Sumber: http://chirpstory.com/li/88674

   [BUKU] Krishna Kripalani & Gandhi (Mahatma) | All Men Are Brothers http://t.co/dIhdfbDjGD
    [BUKU] Mahatma Gandhi | The Bhagavad Gita According to Gandhi http://t.co/mBxzJzSPei
    [BUKU] Mahatma Gandhi | What is Hinduism? http://t.co/wwOaOzfFBU
    [BUKU] Gandhi An Autobiography: The Story of My Experiments With Truth http://t.co/XP3q2KR1Fx
    [BUKU] Sigmund Freud | Interpretation of Dreams http://t.co/oxnZvHCQVe
    [BUKU] Sigmund Freud | Future of an Illusion http://t.co/YPoZBoyy09
    [BUKU] Sigmund Freud | Dream Psychology: Psychoanalysis for Beginners http://t.co/g7ki9Q2nd4
    [BUKU] Sigmund Freud | Dream Psychology http://t.co/NixWWAE8Kj
    [BUKU] Sigmund Freud | Civilization and Its Discontents http://t.co/sMmgiTulNc
    [BUKU] Sigmund Freud | A Young Girl's Diary http://t.co/yzEVqr9mrP
    [BUKU] Albert Einstein & Sigmund Freud | Why War? http://t.co/bOcZaVicaH
    [BUKU] Albert Einstein | The world as I see it http://t.co/txMNqJwXhn
    [BUKU] Albert Einstein | The meaning of relativity (Princeton Science Library pub) http://t.co/JEZ1cE073F
    [BUKU] Albert Einstein | Relativity: the special and the general theory (Penguin Classics pub.) http://t.co/u4dHpriDlI
    Albert Einstein | Relativity [2 ed., Routledge Classics] http://t.co/1ej6ltPebT
    [BUKU] Albert Einstein | Relativity: the special and general theory http://t.co/IJab5iXOST
    [BUKU] Albert Einstein | Out of My Later Years: The Scientist, Philosopher, and Man Portrayed Through His Own Words http://t.co/1PQT53ofJ9
    [BUKU] Albert Einstein | Living Philosophies [1st AMS ed ed.] http://t.co/m7goGDdy1F
    [BUKU] Albert Einstein | Illuminated Geometry http://t.co/kOYN8xniqd
    [BUKU] Albert Einstein | Ideas and Opinions (djvu) http://t.co/b89UFc8SSX
    [BUKU] Albert Einstein & Leopold Infeld | Evolution of physics (djvu) http://t.co/t3LEa778hQ
    [BUKU] Albert Einstein Essays in Science (Epub) http://t.co/JX2Z5vvagx
    [BUKU] Saddleback Educational Publishing | Albert Einstein, Graphic Biography http://t.co/P9zTTJ14i4
    [BUKU] Anne E. Schraff | Albert Einstein #Biografi http://t.co/tDsVbkcUoC
    [BUKU] Jeremy Bernstein | Albert Einstein and the frontiers of physics http://t.co/qnlx2pjntQ
    [BUKU] Stephen Hawking A Stubbornly Persistent Illusion: The Essential Scientific Works of Albert Einstein http://t.co/koooo6PuFI
    [BUKU] Darwin Charles The Expression Of Emotion In Man And Animals (Gutenberg) http://t.co/lWLNWlTklc
    [BUKU] Darwin Charles Religious Belief http://t.co/68lqnH2nwF
    [BUKU] Charles Darwin | The Descent of Man and Selection in Relation to Sex http://t.co/CO8ZpwQeEG
    [BUKU] Charles Darwin | On The Origin of Species http://t.co/m5gQPZGSeh
    [BUKU] Charles Darwin | On the Movements and Habits of Climbing Plants http://t.co/ee6tRgYyRP
    [BUKU] Charles Darwin Geological Observations on South America http://t.co/kMyvPMnz3A
    [BUKU] Charles Darwin | Darwin Evolutionary writings http://t.co/HCGgAHI4Y5
    [BUKU] Charles Darwin's Natural Selection: Being the Second Part of his Big Species Book Written from 1856 to 1858 http://t.co/jUGg6Rvpdv
    [BUKU] Charles Darwin | Charles Darwin's 'The Life of Erasmus Darwin' http://t.co/e2EA9PdB1w
    [BUKU] Darwin Charles | Autobiography http://t.co/7Ye5hMfVzx
    [BUKU] Roscoe Pound The Formative Era of American Law http://t.co/oargIZpyhi
    [BUKU] Roscoe Pound Outlines of Lectures on Jurisprudence [3d ed. ed.] http://t.co/tSEbO2FQ3d
    [BUKU] Roscoe Pound Interpretations of Legal History http://t.co/aAJoxTLZ1A 
    [BUKU] Roscoe Pound An Introduction to the Philosophy of Law http://t.co/UC05uIFfFq
    [BUKU] John O'donohue Conamara Blues [1 ed.] http://t.co/xIsd6GLA7v
    [BUKU] Richard Dawkins Unweaving The Rainbow http://t.co/emPHHBDkq6
    [BUKU] Richard Dawkins | The Selfish Gene [3 ed.] http://t.co/2NuWyrZJ1U
    [BUKU] Richard Dawkins The Greatest Show on Earth (Epub) http://t.co/qYXOPWJUgM
    [BUKU] Richard Dawkins The Greatest Show on Earth: The Evidence for Evolution http://t.co/YG4huML7K1
    [BUKU] Richard Dawkins River Out of Eden: A Darwinian View of Life http://t.co/ZoIu4s5blH
    [BUKU] Niall Shanks, Richard Dawkins God, the Devil, and Darwin: A Critique of Intelligent Design Theory http://t.co/1sRjSjTrbl
    [BUKU] Richard Dawkins Climbing mount improbable [First Edition ed.] http://t.co/HluQGEO1Sk
    [BUKU] Richard Dawkins A Devil's Chaplain: Reflections on Hope, Lies, Science, and Love http://t.co/csif37NBKt
    [BUKU] Richard Dawkins | The God Delusion http://t.co/QEtWBnSrQl

Budaya
http://alangalangkumitir.wordpress.com/doT
http://www.javanologi.info/main/themes/images/pdf/
LITERATURE
http://ebooks.rahnuma.org/litrature.html
http://acehbooks.org

Islam
http://www.andyonline.net/2010/12/koleksi-link-download-e-book-arab-kitab.html
http://galerikitabkuning.blogspot.com/search/label/Books
http://galerikitabkuning.blogspot.com/search/label/Books
http://ebooks.rahnuma.org/religion.html
Fathul bari 1-8
Kajian
KALAMULLAH
Rindu sunnah
Free Ebook Islam 
http://islamicmobility.com/pdf/
http://www.missionislam.com/knowledge/book.html
http://ebooks-islam.fuwafuwa.info/
http://id.islamway.net/
SUFI
SALAFI
PEMIKIR ISLAM
RADIO ISLAM
AL-ghazali  

Filsafat
FILSAFAT 1
FILSAFAT


Campuran
Serba Sejarah 
manuskrip melayu

Sunday, September 2, 2012

Jadi 'Barbuk Terorisme', Ini Tanggapan Penulis Buku Perang Akhir Zaman

Di dalam sebuah berita yang dimuat kompas.com, Kamis (30/8/2012) kemarin termuat berita sebagai berikut:
Komputer beserta laptop adalah barang bukti yang disita dari kantor maupun rumah MK, terduga teroris, oleh Detasemen Khusus 88, Kamis (30/8/2012). Namun, selain bukti berupa peralatan elektronik, ada satu eksemplar buku yang turut disita.

"Kalau tidak salah judulnya Perang Akhir Zaman," ujar Kapolsek Arcamanik, Komisaris I Ketut Adi Purnama, saat ditemui di tengah penggeledahan.

Buku tersebut diamankan dari rumah MK yang terletak di Cluster Pawengan di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung. Adi sendiri tidak melihat jelas isi buku yang dibawa, dia juga tidak bersedia menyimpulkan ada kaitan dengan penangkapan MK.

Hal serupa juga diutarakan tetangga MK bernama Ade Jauhari yang diminta menjadi saksi sewaktu penggeledahan berlangsung. Selain satu unit CPU, laptop, dan puluhan keping CD, Ade melihat petugas membawa buku tebal meski dia tidak jelas membaca judulnya. Dia sempat beranggapan bahwa buku tersebut adalah buku mengenai pemrograman mengingat MK sendiri bekerja di perusahaan informatika.

Sewaktu dicari di internet, memang ada buku berjudul Perang Akhir Zaman yang ditulis oleh Abu Robbani Abdullah. Berdasarkan tebal buku yang mencapai 442 halaman, cocok dengan keterangan Adi terkait buku yang tebal. Resensi buku ini menjelaskan ramalan dunia di masa mendatang yang diklaim berdasarkan metode ilmiah.

Judul yang beredar luas di toko buku ini mengulas peristiwa yang sudah terjadi, seperti penyerbuan Irak sebagai jalinan ramalan yang sudah dituliskan sebelumnya serta mengungkapkan beberapa hal yang diduga bakal terjadi pada masa mendatang.



MK diamankan Densus 88 dengan dugaan terlibat dengan jaringan terorisme meski belum disebutkan jaringan yang mana. Demikian isi berita tersebut.

Saya Abu Robbani Abdullah-penulis buku Perang Akhir Zaman- merasa sakit hati -yang timbul dari keimanan- karena Densus 88 telah menjadikan buku yang sarat dengan pembahasan keimanan kepada peristiwa-peristiwa akhir zaman menjadi salah satu barang bukti dalam kasus tersangka teroris MK bandung kemarin. Di mana akal dan perasaan keimanan mereka (Densus 88 dan aparat keamanan RI tersebut)?

Apa kaitannya antara isi buku tersebut  dengan kegiatan teror? Justru buku tersebut berisi –salah satu pembahasannya- adalah perilaku-perilaku jahat dan kejam para thaghut (penguasa tirani) dan para ansharnya (pembantunya) dan menelanjangi mereka  dihadapan Al-Qur`an dan Hadits serta fatwa para ulama umat yang tsiqoh (terpercaya); agar mereka bertaubat kepada Allah Swt sebelum Allah SWT membangkitkan Imam mahdi yang akan menghukum mereka dan memusnahkan mereka.

Menjadikan buku PAZ (Perang Akhir Zaman) sebagai alat bukti  adalah sangat aneh, sangat terasa aroma konspirasi jahat mereka (kaum freemasonry-zionis) agar apa yang ada dalam buku tersebut –menelanjangi kejahatan para taghut dan ansharnya- tidak boleh diketahui oleh ummat. Sehingga kebenaran yang hakiki tentang kejahatan thaghut tidak sampai kepada ummat.

Buku PAZ terbit dengan resmi, mempunyai ISBN, dengan penerbit & distributor handal terkenal Hanif dan Serambi, diterima juga  oleh toko-toko buku terkenal seperti Gramedia, Gunung agung, Wali Songo dan Toga Mas. Apakah para penerbit-penerbit terkenal tersebut dan Perpustakaan nasional telah bersepakat untuk menjadi teroris dengan menjual buku PAZ ditoko-toko mereka? Lalu bagaimana ia dijadikan oleh aparat sebagai alat bukti kejahatan; Bayangkan, betapa buruknya akal dan nurani mereka !


Berikut ini adalah resensi tentang isi buku PAZ


Buku PAZ (Perang Akhir Zaman) adalah satu dari sedikit buku yang akan menggemparkan publik Islam dan dunia di negeri-negeri ranah rumpun melayu saat ini. Karena buku ini akan membentangkan dan menyingkap sebagian besar taqdir Ilahi kepada umat manusia tentang kehendak Allah Swt. Kepada dunia. Tujuannya Agar manusia mau waspada untuk segera menyelamatkan iman dan milik mereka yang paling berharga, yaitu kehidupan mereka.

Buku ini akan menyingkap peristiwa akhir zaman yang paling mendebarkan, Perang Akhir Zaman, yang waktunya sudah akan tiba sebentar lagi. Dan sebagiannya sudah berlalu, yaitu Perang Dunia ke-1 dan ke-2., Kemudian Perang Iraq dengan Negara Salibis AS.yang baru berlalu satu dekade yang lalu. Perang ini berarti juga adalah mengisyaratkan  akan datangnya Al-Imam Al-Mahdi yang ditunggu-tunggu oleh umat yang beriman. Sudah sangat dekat sekali kedatangannya, bisa jadi pada dekade Hijriyah kini (1430H-1440H), Insya Allah. Ini bukanlah meramal, tetapi memprediksi secara ilmiyyah, berdasarkan  Isyarat-isyarat dari Al-Qur`anul karim, Hadits-hadits nabi saw yang Tsabit, atsar sahabat, Manuskrip-manuskrip kuno dan berita-berita rahasia dari kaum New World Order dan Pentagon yang bocor. Semuanya adalah suatu peringatan dan menjadi rahmat bagi orang-orang beriman yang masih hidup pada zaman ini.

Menurut Khabar Rasulullah saw yang sahih maka sang Imam yang saleh ini (Muhammad bin Abdullah) pasti akan memerangi pemimpin negara-negara tirani di semenanjung Arabia, Siapakah Negara-negara itu saat ini?!; Dia juga akan memerangi Parsia, siapakah Negara itu saat ini; Pemimpin akhir zaman ini juga akan memerangi Romawi sebagai suatu perang yang sangat dahsyat, paling besar dan paling monumental; Suatu perang yang sangat menentukan eksistensi ummat Islam pada saat itu. Apakah akan musnah selama-lamanya atau akan bengkit dan menang. Dan kemudian Al-Mahdi akan memerangi konstantinopel, bersama mujahidin, siapakah konstantinopel di masa kini? Dia juga akan memerangi Al-Masih Ad-Dajjal pemimpin New World Order. Siapakah new World Order itu?.

Buku PAZ juga akan menyingkap apakah bintang berekor yang sering disebut-sebut oleh nabi saw, sahabat dan manuskrip kuno itu adalah berupa Planet X/nemesis (planet Kematian) yang telah diprediksi secara ilmiyyah oleh para ilmuwan yang jujur abad ini  akan melewati/menumbuk bumi pada desember 2012??!. Buku ini juga akan menyingkap kejahatan Vaksin , Codex dan kejahatan lainnya dari kaum New World Order. Buku ini akan menyingkap rencana kaum satanic The New World Order untuk menjerumuskan dunia pada bencana Perang Dunia  III.Apakah Perang Dunia ke-3 itu akan terjadi??!! Buku PAZ juga akan menyingkap Kehancuran Negara Yahudi Amerika Serikat yang nubuwatnya telah ada dalam Injil dan manuskrip kuno. Buku akan menyingkap rahasia ancaman badai Solar Blast bagi umat manusia di bumi pada 2012 yang akan mengancam kematian 2/3 populasi penduduk bumi, apakah itu Solar Blast?I Buku ini juga akan mengungkap bahwa kehidupan dunia ini akan kembali ke zaman dulu , seribu tahun yang lalu. Tekhnologi dan kenikmatan hidup yang sangat maju ini akan dimusnahkan oleh sang Penciptanya, Allah Swt, Kalau terjadi maka Apa sebabnya?

Buku Perang Akhir zaman ini akan mengungkap kabar gembira tentang akan datangnya zaman keemasan Islam (Khilafah ala Minhaji Nubuwwah) yang sudah dinubuwatkan 1400 tahun yang lalu) dan akan dihancurkannya kerajaan-kerajaan dan pemerintahan tirani yang bercokol di dunia saat ini. Dan tahukan anda wahai kaum Muslimin bahwa para mujahidin dari Al-Qaida, Thaliban, Hamas, Moro dan Mujahidin yang eksis pada hari ini dan disebut-sebut sebagai terrorist sebenarnya adalah pasukan yang kelak akan menjadi pasukan utama dan penegak pilar-pilar  dan panji Al-mahdi dan tentara Khilafah ala minhaji Nubuwwah dan peradaban emas di masa mendatang. Maka anda harus mengenal kebenaran dari pernyataan kami ini. Anda harus mengenal pribadi-pribadi yang harum dari para mujahid & Da`I abad ini, termasuk yang paling terkenal dari mereka, Syaikh Usamah bin Laden. Anda harus menjadi bagian dari mereka.Dan andapun  harus tahu Mimpi yang baik dari Syaikh Usamah bin Ladin  –Rahimahullah- di usia 9 tahun. Harus!!! Agar semakin yakin  bahwa mereka bukanlah teroris sejati, tapi sejatinya teroris adalah the New World Order, Amerika Serikat  dan para sekutunya.

Bagaimanakah Aqidah Tauhid yang dimiliki oleh Imam Mahdi dan para Mujahidin dimasa mendatang sehingga mereka dapat menaklukkan seluruh biang kekufuran, Kemusyrikan, kemunafikan, bid`ah dan Taghut Tirani serta maksiat di muka bumi?

Maka carilah jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan besar ini dengan memiliki buku PAZ, atau menghadiri Launching dan bedah bukunya bersama penulisnya. Inilah buku yang paling panas dan paling hot di muka bumi sekarang dan tidak ada lagi buku yang serupa dengannya setelah ini, Buku ini –dengan rendah hati- kami persembahkan sebagai Karya paling monumental dari Hanif-Cicero, Buku ini adalah buku Eksklusif, The Islamic Hand Book For mapping The Global Future. What Ever! Insya Allah !.Buku  PAZ tersedia di toko-toko buku Gramedia, Gunung Agung, Toga Mas dan Wali Songo di seluruh Indonesia. Akhirnya:

  1. Saya menuntut aparat agar mereka menarik kembali ucapan mereka yg telah menjadikan buku PAZ sebagai alat bukti kejahatan.
  2. Memberi nasehat tulus kepada kaum Muslimin untuk tetap kritis dan berani dalam menegakkan kebenaran
  3. Membaca dengan baik isi buku PAZ agar dapat mengmbil pelajaran2 iman  darinya , dan juga keselamatan
  4. Menyatukan barisan kaum Muslimin untuk bersegera melaksanakan i`dad dalam rangka berjihad bersama Imam mahdi  dan Mujahidin, dan tidak mudah terprofokasi dan tertipu oleh makar dan konspirasi jahat mereka (kaum salibis-Zionis & Taghut) terhadap kaum mukminin
  5. Mendo`akan semua mujahidin dan muwahhidin serta da`i-da’i yang sedang diuji Allah agar mereka dapat tabah  dan kelak mendapatkan jalan keluar yang terbaik dari masalah mereka. Aamiin ya Robbal `alamin.


Jakarta, 31 Agustus 2012

Fitnah! Jika Menuduh Fatwa Syiah Sesat Jadi Pemicu Konflik di Sampang.

Sejumlah pihak menuding fatwa MUI Jawa Timur menjadi pemicu terjadinya konflik terhadap aliran sesat Syiah di Sampang.

Ormas Syiah, Ahlul Bait Indonesia (Syiah) misalnya, menuntut fatwa kesesatan Syiah dari MUI Jatim dicabut lantaran dianggap memelihara konflik.

Hal senada juga diungkapkan pengamat sosial politik, Bambang Budiono yang menyatakan fatwa MUI Jatim sebagai pemicu konflik.

Menanggapi tudingan tersebut, Ketua MUI Jawa Timur, KH. Abdusshomad Buchori dengan tegas membantahnya. Menurutnya fatwa kesesatan Syiah yang dikeluarkan MUI Jatim justru menyelamatkan bangsa Indonesia. “Tidak benar, fatwa MUI itu justru menyelamatkan Indonesia, menyelamatkan ‘aqidah dan syari’ah, karena Indonesia dihuni orang Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah). Sampang sebelum ada Tajul itu aman-aman saja, ketika ada Tajul tentu ada reaksi karena ajarannya beda,” ungkapnya saat dihubungi voa-islam.com, Kamis (30/8/2012).

Ia juga menegaskan bahwa menuding fatwa MUI Jatim sebagai pemicu konflik adalah fitnah. “Jadi fitnah itu semua, orang yang ngomong begitu suruh datang ke MUI!” tegasnya.

Akar masalah terjadinya konflik antara umat Islam dan aliran sesat Syiah di Sampang, Madura menurut KH. Abdusshomad Buchori disebabkan oleh Syiah itu sendiri yang merusak masyarakat.

“Karena dia itu salah di tengah-tengah masyarakat, bikin masalah lalu dimusuhi orang. Jadi sebenarnya kekerasan itu karena ada pancingan yang merusak terhadap kultur dan kondisi masyarakat. Jadi orang ngomong seperti tadi itu tidak mengerti tentang ilmu kemasyarakatan, tidak mengerti agama, tidak mengerti perkembangan dalam tatanan masyarakat,” jelasnya. [Ahmed Widad]

sumber 


Sepuluh Kriteria Sebuah Aliran Dianggap Sesat

Sejak berdirinya masa kepengurusan organisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor di tahun 2005, tercatat sudah ada 26 aliran sesat yang muncul di wilayah ini.

"Betapa cepatnya aliran sesat muncul di Kabupaten Bogor, setidaknya 2 kasus pertahunnya," ujar Romli Eko Wahyudi, Sekertaris MUI Kabupaten Bogor pada Republika Sabtu (1/9).

Eko mengatakan, akibat ulah orang-orang yang membuat aliran sesat itu ratusan warga Bogor telah berada dalam arus menyimpang dalam beragama. Menurutnya, ada 12 aliran sesat berskala besar yang paling menistakan agama Islam dalam praktek pelaksanaan agama mereka.

Ke-12 aliran ini dikatakan Eko memiliki pengikut hingga ratusan orang per aliran. Parahnya, Eko menyampaikan bahwa mereka memiliki basis anggota yang kuat.

Terlebih ia menyoroti keberadaan Ahmadiyah yang menurutnya sulit tersentuh. Padahal dalam pandangannya, aliran agama yang mengaku sebagai agama Islam tersebut sudah jelas keluar dari kaidah Islam sebenarnya.

"Anggotanya banyak, jadi seolah keberadaan mereka diterima, padahal sebenarnya jelas ajaran Ahmadiyah itu tidak sesuai dengan Islam," kata dia.

Dirinya menambahkan, keberadaan aliran sesat yang terus bermunculan tentunya menjadi bahan sorotan utama MUI khususnya di Bogor.

Dikatakan Eko, kemunculan aliran sesat dapat dideteksi sejak dini oleh masyarakat sekitar. Sehingga saat aliran sesat ini muncul ke permukaan, mereka tidak kadung memiliki anggota yang fanatik akibat sudah terlalu lama terdoktrin oleh pemimpinnya.

Oleh karena itu Eko menyampaikan, masyarakat sendiri dari tingkat RT hingga kecamatan sebetulnya dapat melakukan Controlling. Hasilnya, bersama-sama masyarakat dapat meredam kemunculan aliran sesat sebelum pengaruhnya semakin meluas.

Eko mengatakan, untuk menentukan sebuah aliran itu sesat atau tidak, MUI pusat melalui komisi fatwanya telah meramu 10 poin. Poin-poin kriteria aliran sesat ini dapat dijadikan acuan bagi warga untuk mendeteksi adanya kelompok-kelompok sesat di lingkungan tempat tinggalnya.

Dari keterangannya, 10 poin ini di antaranya adalah:
1.    Mengingkari rukun iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir, Qadla dan Qadar) dan         rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat 5 waktu, puasa, zakat, dan Haji).
2.    Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar`i (Alquran dan as-sunah).
3.    Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran.
4.    Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Alquran.
5.    Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.
6.    Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7.    Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8.    Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir.
9.    Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah.
10.    Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i.

Menurut Eko, ke 10 poin ini memberikan pedoman kepada siapapun dalam menjalankan praktek beragamanya. Bila merasa diri Islam namun melakukan satu bahkan semua poin tersebut hendaknya segeralah bertobat. Lanjutnya, untuk masyarakat yang melihat gelagat poin-poin ini diketemukan dalam sebuah komunitas di lingkungan tempat tinggalnya, segeralah melapor.

Eko menjelaskan, biasanya sebuah kelompok aliran sesat menyembunyikan identitas aslinya dalam sebuah kegiatan pengajian. Tak jarang, beberapa kasus aliran sesat juga disinyalir timbul dari sebuah kelompok yang sedang mendalami dunia persilatan dan ilmu pengobatan spiritual.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat agar melakukan pengawasan sejak dini dan berkolaborasi dengan MUI setempat.
"Bila diredam sejak awal, kemungkinan sebuah aliran sesat menjadi kebablasan bisa direm. Intinya dengan 10 poin tersebut dapat menjadi pedoman bagi seluruh umat Muslim, khususnya di Kabupaten Bogor," jelas Eko.
sumber

Sunday, August 26, 2012

Sejarawan Kristen: Kain Kafan Yesus Ternyata Palsu!



 
kain kafan yang dipakai Yesus ternya bukan kain kafan asli alias aspal


























Sejarawan gereja Antonio Lombatti menjelaskan bahwa kain kafan dari Turin, yang diklaim kain kafan yang dipakai Yesus ternya bukan kain kafan asli alias aspal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sang sejarahwan ini, kain kafan itu beredar pada abad pertengahan. Tapi sebagian besar sudah dihancurkan.
S

Kain kafan dari Turin itu hanya satu dari 40 temuan yang disebut sebagai kain pemakaman Yesus.  Gereja Katolik sendiri sampai sekarang tidak pernah mengkalim dan menyebut bahwa kain kafan itu asli. Dan hal ini sudah lama menjadi perdebatan di kalangan para sejarawan.

Menurut Lombatti, kain kafan Turin tampaknya berasal dari Turki sekitar 1.300 tahun setelah penyaliban Yesus. Kain ini memperlihatkan gambar pria berjenggot yang dinilai mirip dengan Yesus. Kain palsu ini dihormati selama berabad-abad sebagai kain pemakaman Kristus.

Ilmuwan yang berasal dari Università Popolare ini mengutip sejarawan Prancis abad 19. Pakar sejarah tersebut telah meneliti dokumen kuno abad pertengahan yang masih bisa dipertahankan.

"Kain kafan Turin hanya satu dari banyak kain kafan yang beredar di dunia Kristiani selama abad pertengahan. Ada minimal 40 temuan," ujar peneliti asal Parma, Italia ini.

"Sebagian besar dihancurkan ketika Revolusi Prancis. Ada yang menunjukkan gambar Yesus, memiliki jejak tetesan darah, dan lainnya hanya kain putih," imbuhnya seperti dilansir dari Daily Mail, sebagaimana dikuti Vivanews.  

Kain kafan Turin ini terbuat dari kain linen dengan ukuran persegi 14x14 kaki. Bagian depan dan belakang menunjukkan gambar pria berjenggot terbaring telanjang setelah mengalami penyiksaan.

Detail gambar kain telah diungkap menggunakan negatif foto pada akhir abad 19. Semenjak itu, kain Turin menarik perhatian orang untuk berkunjung ke Gereja Katedral Pembaptis Yohanes di Turin.

Lombatti mengatakan kafan ini kemungkinan diberikan kepada ksatria Prancis, Geoffroy de Charny sebagai kenangan Perang Salib ke Smyrna, Turki pada 1346. Keluarga de Charny tercatat sebagai pemilik pertama kafan ini. Penelitian Lombatti diterbitkan bulan ini dalam jurnal ilmiah Studi Medievali.

sumber

Mengajak Teman Masuk Kristen Malah Menunjukkanku Pada Islam




Mengajak Teman Masuk Kristen Malah Menunjukkanku Pada Islam


Islam adalah doktrin yang paling logis yang tidak akan pernah ditemukan di agama lainnya
Namaku Rasheed. Aku berasalah dari Florida, Amerika. Usiaku 24 tahun. Aku masuk Islam pada Desember 2004, saat itu aku baru berumur 17 tahun. Saat ini ku bekerja sebagai tekhnisi lab mata.
Aku ingin bercerita tentang bagaimana aku masuk Islam, dan mungkin memberikan sedikit nasehat bagi mereka yang tengah mencari jalan hidupnya, InshaAllah.
Sama seperti anak gereja kecil lainnya, aku dibesarkan di Gereja Baptis daerah Selatan. Aku rajin mengunjungi gereja secara rutin, mempelajari injil dan melakukan pelayanan, jadi ku tahu kitabku. Aku tidaklah pintar, tetapi cukup mengetahui untuk seorang anak berusia 13 hingga 17 tahun ketika ku mempelajari agamaku.
Bagaimana Persepsiku Terhadap Islam
Sebelum memeluk Islam, aku sangat mengimani kepercayaan kristen akan trinitas, sebagaimana seorang Baptis dari Selatan, dan aku sangat teguh dengan kepercayaan ini. Aku tidak mengetahui banyak tentang Islam untuk memiliki pendapat. Ku pikir waktu itu semacam ketidakacuhan diri karena bagaimana media memberitakan tentang Islam. Sehingga ku tak ingin mengetahui Islam, ku takut akan apa yang mungkin aku pelajari. Jadi ku berpikir sebagaimana yang diberitakan oleh media pada dasarnya.
Mengetahui bahwa orang terdekat meninggalkan kepercayaan yang sangat aku cintai, sangat membuatku tersinggung.
Ku tidak tahu banyak tentang Islam, tetapi sebenarnya aku telah melakukan pekerjaan yang adil terhadap agama lain seperti budha, hindu dan hal itu kulakukan murni karena ketertarikan dan rasa ingin tahu terhadap budaya timur. Karena dibesarkan dengan kepercayaan kristen, mempelajari alkitab sehingga kita akan mendapatkan informasi dasar tentang Yahudi karena Perjanjian Lama tercantum dalam alkitab. Jadi, ku tahu sedikit mengenai Yahudi, hal-hal dasar tentang Hindu dan Budha, Taoisme meski tidak banyak, dan sedikit Shinto. Sehingga awalnya ku melihat dan mengetahui dasar-dasar agama-agama besar lainnya.
Ku tak pernah melakukan perjalanan untuk mencari kebenaran, karena dibesarkan di gereja secara teguh seperti yang kujalani, ku berpikir bahwa aku sudah menemukan kebenaran. Jadi yang sebenarnya terjadi adalah ada seorang teman sekolah yang ingin berpindah agama, saat itu kami adalah teman baik. Tetapi dibesarkan di lingkungan kristen, dan kemudian mengetahui bahwa seorang teman yang sama-sama bersekolah bersama meninggalkan agama yang kucintai, benar-benar membuatku terpukul mengapa ia memilih meninggalkan agama ini. Akhirnya aku menganggap hal itu secara pribadi seperti layaknya ku melakukan perang salib untuk membawanya kembali ke gereja, memberikannya kesaksian dan segala halnya, tapi tanpa mengetahui apapun tentang agama yang ia anut sekarang.
Aku melakukan usaha terbaikku, dan melalui apa yang harus kulakukan akhirnya yaitu meneliti Islam sendiri dan dengan bertanya padanya juga, sebagaimana nanti kita akan melakukan berbagai debat tentang doktrin-doktrin. Akhirnya kami banyak melakukan diskusi, dia banyak mengajariku berbagai hal tentang Islam, dan ku tak dapat berkata banyak karena ku tak mengetahui sebelumnya, semua hal tampak masuk akal bagiku, dan ku tak bisa berkata-kata. Ketika hal ini berlangsung, sebenarnya adalah misiku untuk membawanya keluar dari Islam, namun justru aku yang tertarik pada Islam, Alhamdulillah.
Yaa, aku tidak pergi mencari kebenaran seperti kebanyakan orang. Tetapi kukira Allah menunjukkanku pada Islam dengan cara-Nya, Alhamdulillah.
Hidup Setelah Islam
Ku bisa benar-benar jujur dan berkata bahwa hidupku belum sepenuhnya berubah karena bagaimana ku dibesarkan, seperti sering pergi ke gereja. Gaya hidupku tidak berubah banyak. Aku hanya menjalani ibadah-ibadah harian dan berhenti memakan babi.Ku tidak menikmati alkohol pada saat itu, sehingga ku tak perlu benar-benar meninggalkannya.
Mempercayai Tuhan dalam konsep trinitas aku selalu menerimanya karena itu yang kita percayai, tetapi au tidak memahaminya. Jadi jika kau tidak memahami akan sesuatu, bagaimana mungkin kau dapat mengatakan bahwa kau mempercayainya?
Aku dapat mengatakannya dengan percaya diri bahwa ku tak pernah benar-benar percaya pada Konsep Tuhan yang tiga. Ku percaya adanya Tuhan, tetapi yang berubah adalah kepercayaanku terhadap Yesus, semoga keberkahan selalu bersamanya, dalam hubungannya terhadap Tuhan dan juga terhadap kita. Itulah yang benar-benar berubah.
Jalan Hidup Yang Lengkap
Jangan khawatir dan letakkan kepercayaan kita pada Tuhan.
Dari lubuk hatiku yang harus kukatakan adalah lakukan saja, karena menurutku berbicara dengan alasan adalah satu-satunya cara dalam hidup yang harus orang ikuti. Ini adalah cara hidup yang paling lengkap yang tak akan ada di agama lainnya. Islam adalah ajaran yang paling logi, dan cara hidup yang dianjurkan sekaligus diperintahkan oleh Tuhan adalah cara hidup yang sempurna.
Saran saya hanya untuk memastikan bahwa apa yang Anda inginkan untuk diri Anda, lakukan saja. Jangan khawatir dan simpan kepercayaanmu pada Tuhan. Dan juga, jika Anda telah memiliki teman muslim dan saling berkomunikasi, mintalah padanya untuk mengajarkan Anda tentang Islam. Dan jangan malu untuk memintanya mengajak Anda ke mesjid yang biasa ia kunjungi dan berbicara dengan Imam atau dengan orang yang memiliki pengetahuan lebih tentang Islam dalam jemaah mereka.
Bagi Anda yang telah memutuskan untuk mengambil jalan ini, Selamat! Anda akan selalu ada dalam doa saya agar selalu diberi petunjuk dan kesuksesan di dalam hidup ini dan juga di akhirat kelak, kehidupan yang sesungguhnya.
Saran saya lainnya, waspadalah dari mana Anda mendapat informasi. Jangan terburu-buru bergabung dengan sebuah sekte yang menggembar-gemboran berbagai slogan dan hal lainnya. Pelajarilah informasi yang didapat, secara perlahan-lahan, ini adalah awal dari jalan kebenaran. Anda baru saja mulai. Anda tidak akan mendapat kebenaran yang utuh hanya dalam setahun. Gunakanlah waktu Anda. Pastikan untuk selalu memurnikan niat Anda, dan apapun yang kita lakukan hanya untuk Allah dan untuk beribadah pada-Nya.
Saudaraku seagama, dan semoga juga saudara-saudara muslimku yang baru, ku berharap apa yang kusampaikan dapat bermanfaat dalam cara apapun, IshaAllah, dan menginspirasi untuk memeluk Islam dan terus istiqomah dalam jalan ini.
Sebutlah ku dalam doa-doa kalian. 

Suriah: Kisah Sebuah Revolusi


TULISAN ini bukan ditujukan kepada orang Suriah yang mampu menceritakan bahkan lebih baik daripada tulisan ini. Tulisan ini ditujukan kepada saudara-saudaraku bangsa Arab (sumber asli tulisan) yang setelah lewat setahun revolusi masih ada yang bertanya: kenapa kalian berontak kepada pemerintah al Assad? Bagaimana revolusi tersebut terjadi?

Orang Suriah hendaknya tidak buang waktu membaca tulisan ini, kecuali untuk membacakannya kepada siapa pun yang bertanya. Adapun orang selain Suriah yang hendak membaca tulisan ini, maka hendaknya dibantu untuk memahami realitas revolusi Suriah sesungguhnya. Walaupun saya tidak bisa menjanjikan bahwa mereka akan paham sepenuhnya. Sebab, bagaimanapun tidak sama antara yang menyaksikan langsung dengan yang sekadar membaca.
Dunia menyebut Suriah sebuah republik. Padahal pemerintahan republik memilih presidennya lewat pemilihan umum yang mengganti presidennya secara berkala dalam beberapa tahun. Namun, kenapa presiden Suriah justru dilahirkan dari rahim istri presidennya? Lantas kenapa presiden Suriah tidak pernah berganti?
Partai Ba’ats yang sosialis merebut kekuasaan di Suriah lewat kudeta berdarah pada bulan Maret 1963. Tapi sejatinya kudeta tersebut bukanlah kudeta partai politik atas sebuah pemerintahan, selain upaya seseorang bernama Hafiz al Assad, yang dengan dukungan sekelompok bersenjata menggulingkan kekuasaan.
Di depan publik, Hafiz al Assad tampil sebagai bagian dari kelompok revolusi bersenjata. Tetapi sesungguhnya dialah aktor intelektual di balik kudeta tersebut.
Dalam beberapa tahun kemudian, al Assad berhasil menyingkirkan satu persatu rekan-rekan seperjuangannya. Terakhir, dia berhasil melibas kawan dekatnya, Shalah Jadid di akhir tahun 1970. Setelah itu, dia mengumumkan dirinya sebagai pemimpin dan presiden bagi Suriah (1971).
Tiga puluh tahun di bawah kekuasaan al Assad adalah masa sulit dalam sejarah Suriah. Setelah dia wafat pada medio 2000 silam, Bashar al Assad mewarisi kekuasaan bapaknya, tak ubahnya kekuasaan monarki. Namun karena usia Bashar waktu itu (35 tahun) belum cukup untuk menjadi presiden oleh konstitusi, maka hanya ada dua opsi: mencari calon presiden yang lain atau mengamandemen konstitusi.
Namun karena di di Suriah seluruhnya tidak ada pemuda yang layak untuk jabatan presiden selain Bashar, maka amandemen konstitusi menjadi pilihan yang paling ringan. Apalagi karena parlemen Suriah terdiri dari para pakar hukum terkemuka di dunia. Tidak heran jika amandemen tersebut cuma butuh waktu lima menit. Dan jadilah Bashar yang sebelumnya putra mahkota sebagai “raja baru Suriah”. (Menang lewat referendum yang sarat rekayasa dengan dukungan 97,3% suara [!])
II
SEJAK penggulingan kekuasaan oleh partai Ba’ats di tahun 1963, Suriah memberlakukan undang-undang darurat. Selama empat puluh delapan tahun, bangsa Suriah hidup di bawah tekanan dan penderitaan oleh undang-undang tersebut. Kehormatan dan kebebasan mereka terampas.
Seluruh negara jatuh ke dalam genggaman sekelompok orang yang mengendalikan kekuasaan: keluarga al Assad dan para kroninya. Lembaga-lembaga negara, pranata ekonomi, keamanan, militer . . . semua dipegang oleh lingkaran kelompok itu. Hanya ratusan manusia yang secara de facto memiliki negeri yang bernama Suriah beserta seluruh sumber daya yang ada di dalamnya.  Merekalah yang menguasai dan mengendalikan dua puluh juta manusia lainnya.
Seorang penulis pernah berniat menulis tentang kondisi saat itu. Dia tidak mendapatkan tajuk yang lebih tepat selain:Mazra’ah/Kebun al Assad. Ya, benar. Sebab Suriah di era tersebut telah berubah menjadi sekadar sebuah kebun. Manusia Suriah lebih rendah statusnya daripada seekor binatang. Semenjak setengah abad silam, setiap bayi yang lahir di Suriah menambah jumlah budak dan tawanan rezim. Bayi tersebut lahir dalam sebuah negeri yang diliputi horor, diskriminasi dan perampasan harkat serta martabat.
Sidang pembaca paham benar arti istilah “ketenteraman” dan “martabat” di negeri Saudara hidup. Tapi bangsa Suriah hanya bisa mendengarnya sebagai sebuah dongeng. Setiap anak di dunia diberi susu sejak kecilnya, kecuali di Suriah. Anak-anak di Suriah diberi “susu” horor dan penistaan.
Sejak ketika seorang anak di Suriah belajar untuk berbicara, dia akan diberitahu untuk tidak menanyakan atau menggugat apa pun. “Jangan sampai engkau sekalipun menunjuk kepada aparat keamanan atau menyebut intel. Jangan sekalipun engkau menyebut nama presiden, kecuali diawali dan diikuti dengan pujian.”
III
Di Suriah, terdapat patung-patung dan poster presiden yang jika hendak dibagikan kepada seluruh penduduk dunia akan cukup. Jika Anda berjalan-jalan di Suriah, Anda akan selalu menemukan patung di antara dua patung lainnya, poster di antara dua poster lainnya. Bangsa Suriah telah meringkas sejarah mereka pada profil presiden mereka.
Sebelum al Assad, bangsa Suriah bukanlah siapa-siapa. Suriah mengangkat al Assad ke semi-tuhan, dia dinobatkan sebagai pemimpin seumur hidup. Media dan perangkat pendidikan semuanya ditujukan untuk mengindoktrinasikan dusta besar: al Asadan/dua singa, bapak dan anaknya. Pemimpin terbesar, paling bijaksana sepanjang zaman. Mereka adalah karunia Tuhan kepada bangsa Suriah, khusus dan hanya buat bangsa Suriah.

Bangsa Suriah diperbolehkan menista Tuhan, tetapi tidak boleh menista “tuhan” palsu mereka. Itu terjadi sebelum segalanya terbuka dan tersingkap. Tapi setelah rahasia itu terbongkar, ternyata pengikut setia al Assad memang sujud kepada poster-posternya dan memaksa para tawanan untuk sujud kepadanya. Bahkan para tawanan itu disiksa dan dipaksa untuk mengucapkan persaksian: tiada tuhan selain Bashar(!). Maha Tinggi Allah dari segala sekutu. Dan semoga Allah menimpakan siksanya kepada Bashar, hamba-hambanya dan pengikutnya.
Teriakan awal pemuda yang menuntut revolusi terbatas pada tuntutan kebebasan “Hurriyyah, Hurriyyah”, dan “Bangsa Suriah tidak Boleh Direndahkan”. Bangsa Arab lainnya tidak memahami arti teriakan tersebut, sebab mereka belum pernah kehilangan kebebasan dan harga diri, seperti bangsa Suriah. Bahkan bangsa Palestina pun tidak.

Demi Allah, aku bersumpah, bahwa bangsa Palestina yang hidup di bawah penjajahan Zionisme Yahudi lebih bebas dan lebih memiliki harga diri daripada bangsa Suriah. Bangsa Suriah yang hidup di bawah penjajahan partai Ba’ats al Assad selama empat puluh tahun lamanya.
IV
Di Suriah, semua unsur intelijen adalah raja dan pemilik, sedangkan seluruh rakyat Suriah adalah budak dan gembalaan. Al Assad memberikan itu semua kepada intelijen setelah dia berhasil dengan kudetanya. Intelijen bisa melakukan apa saja terhadap rakyat Suriah, yang penting bahwa tidak ada yang berani meyentuh dan menggugat kekuasaan al Assad.

Sejak saat itu, perangkat intelijen dan keamanan punya nota perbudakan terhadap semua rakyat Suriah. Mereka bisa merampas kemerdekaan, kehormatan, bahkan nyawa siapa saja tanpa koreksi dan protes dari siapa pun. Tidak perduli orang tua, anak-anak, pria dan wanita, Arab dan Kurdi, Muslim dan Nasrani. Setiap penduduk Suriah berarti berstatus budak.

Andai aparat keamanan itu bersikap sebagaimana gembala kepada binatang gembalaannya, realitasnya tidak. Rakyat Suriah lebih rendah daripada binatang.

Di Suriah, aparat keamanan bisa menyerobot masuk ke rumah penduduk kapan saja, siang atau malam, dan membawa pergi siapa yang mereka inginkan. Anda tidak bisa menyanggah atau bertanya. Orang yang ditahan tidak tahu alasan dia ditahan, atau mungkin alasan dia dibunuh.

Adapun keluarganya, tahun-tahun berlalu dan mereka tidak tahu nasib keluarga mereka. Awalnya mereka berharap bahwa dia akan pulang, kemudian berharap bahwa mereka bisa mengunjunginya di penjara, kemudian berharap bisa melihatnya walau hanya sekejap, lantas berharap mendengar informasi tentangnya, informasi apa saja . . . . Harapan yang semakin lama semakin redup dimakan waktu, hingga akhirnya harapan itu cuma satu: hidupkah dia gerangan atau telah gugur.

Rakyat Suriah telah terbiasa kehilangan anak-anak mereka dan mereka diam. Mereka terlanjur lazim dengan keputusasaan terhadap keluarga mereka yang ditahan. Mereka sudah biasa mengubur keluarga mereka yang tewas atau meninggal sambil tutup mulut.

Apakah pembaca pernah mendengar penjara Tadmur, “Bastille” Suriah yang menyeramkan? Tanyakan kepada gurun pasir yang luas membentang di belakangnya, berapa ratus ribu nyawa yang lenyap di dalamnya? Manusia-manusia yang tak berdosa, bahkan manusia-manusia saleh dan jujur. Semoga Allah merahmati mereka semua.
V
Tiba-tiba dunia Arab meledak oleh revolusi. Musim semi telah tiba. Rakyat Tunis keluar ke jalan-jalan raya (17/12/2010), disusul rakyat Mesir (25/1/2011), kemudian rakyat Yaman (11/2/2011) dan Libya (17/2/2011).

Orang-orang bertanya, bukankah rakyat Suriah lebih pantas untuk protes? Sebab, kondisi mereka jauh lebih buruk dan pemerintahan mereka jauh lebih korup. Tetapi apakah mereka akan melakukan revolusi? Orang-orang bersilang pendapat. Tapi mayoritas berkata, tidak mungkin! Benar, rakyat Suriah lebih butuh kepada kebebasan, tapi mereka terlalu lemah untuk menuntut itu.  Sebab pemerintahan Suriah paling sadis dan represif di dunia saat ini.

Awal Februari, sejumlah tuntutan “malu-malu” di Damaskus dan Halab mendesak agar rakyat berdemo. Beberapa kesepakatan waktu telah dibuat, namun tidak mendapatkan respons yang memadai. Para aktivis frustrasi dan putus asa.

Manusia menginginkan dan Allah berkehendak, dan Allah memutuskan apa  yang Dia kehendaki. Allah mengatur kehendaknya di luar kemampuan dan perkiraan manusia. Tanggal 17 Februari, seorang polisi di pusat ibukota bertindak sewenang-wenang kepada seorang pedagang di pasar tua Hurayqah. Polisi itu memukul si pedagang.

Sontak, orang-orang dipasar berkumpul dan protes. Tanpa rencana dan koordinasi sebelumnya. Demonstrasi pertama selama setengah abad kurang dua tahun! Dalam waktu singkat, ribuan manusia bergerombol dan meneriakkan yel-yel: “Bangsa Suriah tidak Boleh Direndahkan”. Keadaan sangat riuh sampai-sampai menteri dalam negeri turun tangan langsung mengendalikan situasi. “Shabiha”, geng bersenjata piaraan rezim Bashar, dan aparat keamanan menerobos ke tengah demonstrasi dan berusaha merebut kendali. Mereka berteriak, “Allah, Suriah, Bashar.”

Padahal demonstrasi tersebut tidak berarti apa-apa dibanding dengan demonstrasi-demonstrasi pada bulan-bulan berikutnya. Hanya saja, demonstrasi tersebut merupakan peristiwa luar biasa dalam perspektif rakyat Suriah. Untuk pertama kalinya rakyat Suriah berkumpul dalam jumlah besar untuk melakukan protes terhadap salah satu simbol rezim. Baru kali itu mereka berbicara tentang harga diri dan identitas rakyat Suriah. Istilah yang telah lama hilang dalam perasaan kolektif mereka.

Film dokumentasi tentang demonstrasi tersebut di-upload ke Youtube dan informasinya segera menyebar bagaikan api yang membakar ilalang. Tidak sampai sepekan hingga film tersebut ditonton ratusan ribu manusia.
VI
Api telah terlanjur membakar. Pengamat tidak bisa menyaksikan apa yang sesungguhnya terjadi dari atas. Padahal, nyala api terus menjalar di bawah permukaan. Lima hari setelah peristiwa itu, sebuah demonstrasi kecil berkumpul di depan kedutaan besar Libya, memprotes kekerasan berdarah terhadap saudara-saudara kita, pendukung revolusi yang melawan diktator kejam Moammar Khadafi.

Demonstrasi itu tidak berlangsung lama, sebab pihak keamanan membubarkannya dengan keras. Dan ketika demonstrasi tersebut berulang keesokan harinya, para pendemo mulai dipukuli bahkan ditahan.

Beberapa hari jelang Februari berlalu, terjadilah peristiwa yang ditakdirkan menjadi salah satu terminal revolusi. Seorang anak di Dir’a mencoret di dinding slogan yang mereka contek dari Arab Spring di negeri Arab lainnya: “rakyat ingin menurunkan pemerintah”.

Pernahkan Pembaca budiman mendengar tentang Dir’a sebelum ini?  Dir’a adalah ibukota Hawran, negeri yang melahirkan ulama-ulama besar semacam Imam Nawawi dan Ibnu Katsir. Negeri ini pula yang memecahkan revolusi besar melawan pendudukan Prancis.

Peristiwa kecil itulah yang sesungguhnya melahirkan revolusi. Belasan anak yang usianya tidak lebih dari 15 tahun diseret dari rumah mereka masing-masing pada malam hari itu. Mereka digiring ke tahanan dan disiksa. Organ tubuh mereka dibakar dan kuku mereka dicabut. Tubuh mereka digebuk hingga remuk.

Para orang tua dari anak-anak itu datang memelas. Meraka memohon kepada pejabat keamanan politik agar anak-anak mereka dilepaskan. Namun, pejabat itu melontarkan jawaban menghina yang kelak tersebar ke seluruh Suriah, “Lupakan mereka, dan lahirkanlah anak-anak yang lain! Atau bawa kemari istri-istri kalian agar kami hamili bila kalian tidak mampu!”

Kesabaran tetap ada batasnya. Rakyat Suriah telah cukup bersabar hingga laut kesabaran itu telah kering. Dan bubuk mesiu yang terjilat api pasti akan meledak. Bubuk mesiu itu adalah emosi penduduk Dir’a, sedangkan apinya adalah jawaban pejabat pemerintah tadi. Meledaklah revolusi!
PARA orangtua dari anak-anak itu datang memelas. Meraka memohon kepada pejabat keamanan politik agar anak-anak mereka dilepaskan. Namun, pejabat itu melontarkan jawaban menghina yang kelak tersebar ke seluruh Suriah, “Lupakan mereka, dan lahirkanlah anak-anak yang lain! Atau bawa kemari istri-istri kalian agar kami hamili bila kalian tidak mampu!”

Kesabaran tetap ada batasnya. Rakyat Suriah telah cukup bersabar hingga laut kesabaran itu telah kering. Dan bubuk mesiu yang terjilat api pasti akan meledak. Bubuk mesiu itu adalah emosi penduduk Dir’a, sedangkan apinya adalah jawaban pejabat pemerintah tadi. Meledaklah revolusi!
VII
Tuntutan untuk melakukan demonstrasi pada hari Selasa (15/3/2011) tersebar lewat situs-situs jejaring sosial di internet. Pada hari H, demonstrasi kecil terjadi di Damaskus, Halab, Dir’a, dan Dirzur. Para demonstran berteriak, “Kemana engkau bangsa Suriah.”

Esok harinya, sekitar 100 pemuda dan pemudi berdemonstrasi di jantung kota Damaskus. Mereka berkumpul di depan kantor kementrian dalam negeri menuntut kebebasan, reformasi politik, dan agar tawanan politik dibebeskan dari penjara. Ratusan aparat keamanan bersenjata pentungan membubarkan demonstrasi dan menangkap sebagian aktivis. Beberapa perempuan dijambak rambutnya serta seret menuju mobil tahanan.

Jumat (18/3/2011) sejumlah demonstrasi terjadi di beberapa kota di Suriah. Dir’a menjadi kota yang paling panas. Khususnya setelah insiden penangkapan anak kecil yang disusul oleh pernyataan pejabat keamanan tadi. Sekam yang membara tinggal menunggu untuk disiram dengan bahan bakar. Dan pemerintah Suriahlah yang melakukannya.

Penguasa merespon demonstrasi dengan sejata berpeluru tajam. Empat syahid jatuh korban. Itulah bahan bakar yang membakar bara emosi rakyat.

Sabtu keesokan harinya, warga Dir’a melayat dan mengiringi jenazah para syuhada. Syekh Ahmad al Shayashinah menyerukan kepada rakyat Suriah, “Sejak hari ini, wajib hukumnya bagi setiap rakyat Suriah yang mampu untuk keluar berdemonstrasi. Sikap berpangku tangan adalah khianat terhadap darah para syahid.”

Petugas keamanan meneror Syeikh Ahmad dan meminta dia menenangkan gerakan protes. Syeikh Ahmad menolak. Akibatnya dia dipukuli petugas.

Ahad (20/3/2011), rombongan manusia mengalir dari segala penjuru Hawran menuju Dir’a. Mereka berteriak, “Bangkitlah Hawran, bangkitlah Hawran!” Beberapa aparat mencoba menenangkan kumpulan manusia itu, namun nihil. Rakyat menuntut agar pejabat keamanan yang membalas dengan penghinaan itu dihukum mati. Untuk pertama kalinya selama beberapa dekade publik mengajukan tuntutan untuk menghukum mati seorang pejabat yang sewenang-wenang.  

Untuk pertama kalinya pula, massa berkumpul bukan untuk meneriakkan “Bashar sebagai pemimpin untuk selamanya,” atau “kami akan berkorban dengan darah dan nyawa.” Bukan. Teriakan yang menggoncang bumi Hawran saat itu adalah“Bashar barrah, barrah (keluar); Suriah hurrah, hurrah(merdeka).” Ketakutan terhadap rezim akhirnya menguap sudah. Dugaan banyak orang selama ini terhadap rakyat Suriah menjadi tidak terbukti.

Pada hari yang sama, Hasan Nashrullah berpidato, “Pemerintahan yang mirip Husni Mubarak yang diprotes rakyatnya, maka kami akan bersama rakyatnya. Akan tetapi jika pemerintahan itu menolak dan timbul masalah, maka persoalannya jadi lain. Kami akan berdiri bersama mereka, dan berkata, ‘Tuntaskan urusan kalian sendiri.”

Setelah pidato Hasan Nashrullah, demonstran Suriah di Dir’a membakar posternya dan protes, karena mereka juga menghadapi intimidasi dan penindasan. Nashrullah dan Hizbullata jatuh dari mata rakyat Suriah, dan hampir saja Iran yang bermain di belakangnya turut kolaps. Proyek raksasa yang dibiayai Iran selama sepertiga abad jatuh sudah.  
VIII
Sesungguhnya krisis Suriah bisa saja berhenti sampai di situ. Apa yang dituntut oleh para demonstran? Menurunkan pejabat keamanan dan mengajukannya ke pengadilan, mengganti gubernur yang korup dan melepaskan anak-anak yang ditawan bersama sejumlah tawanan politik. Di samping itu, membatalkan undang-undang darurat yang telah menghimpit kehidupan rakyat selama setengah abad.

Adapun menurunkan pemerintahan yang ada, masih merupakan mimpi di siang bolong. Kenapa rezim tidak berusaha memenuhi tuntutan yang ringan itu? Kalaupun rezim yang ada belum mau melaksanakan tuntutan rakyat, kenapa para demonstran harus dihadapi dengan senjata?

Segera saja gerakan revolusi mengarah ke mogok massal yang dimulai di Dir’a dengan berkumpul di masjid Jami’ al ‘Amri. Sebagaimana rakyat segera menangkap bahwa mogok massal dan berkumpul di tempat terbuka merupakan “dosa besar” di mata rezim Bashar.

Pagi itu (23/3/2011), ledakan memecah udara Dir’a. Tentara loyalis rezim memulai serangannya ke Jami’ al ‘Amri. Para pemuda tidak beranjak dari tempat berkumpul mereka. Tentara mulai menembak dengan rentetan senapan mesin dan melempar bom. Korban dari rakyat sipil mulai berjatuhan. Puluhan tewas sebagai syuhada serta ratusan lainnya luka berat. Dan ketika aliran manusia mengalir menuju Jami’ al ‘Amri, mereka dihadang dengan tembakan dan korban yang jatuh bertambah. Militer melarang ambulans menolong korban yang jatuh. Bahkan korban yang berhasil dibawa pergi dicegat oleh tentara di jalan dan dibawa ke mobil tahanan.

Informasi tentang demo besar-besaran dan sikap rezim segera tersebar ke distrik-distrik lain di Hawran. Rakyat keluar ke jalan-jalan dan protes. Dengan marah, mereka berjalan menuju Dir’a. Sebagaimana sebelumnya, militer mencegat mereka dengan timah panas.

Hari itu berakhir dengan 52 korban nyawa. Hawran tidak mungkin lagi mundur ke belakang. Dia telah memasuki titik yang tak mungkin dihentikan kecuali dengan runtuhnya rezim Bashar.
IX
Hari-hari berikutnya semakin memanas. Kendati pejabat-pejabat pemerintahan silih berganti muncul di layar televisi dengan pernyataan yang penuh kamuflase. Janji untuk menghukum pejabat yang melanggar, militer yang melampaui batas, dan upaya melakukan investigasi yang indipenden. Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bashar tampil di televisi dengan pidatonya yang membosankan. Beberapa orang ditampilkan mendukung Bashar. Rakyat telah terbiasa dengan drama dan teriakan rekayasa yang ditampilkan di media resmi pemerintah. Rakyat membalasnya dengan demonstrasi yang pecah di mana-mana.

Seorang pejabat, lewat konferensi pers yang disiarkan media menegaskan bahwa presiden telah melarang keras tentara menghadapi demonstrasi rakyat dengan senjata. Hari Jumat, dunia menjadi saksi betapa instruksi presiden itu dilaksanakan. Ketika ribuan demonstran yang berasal dari Kufr Syams dan Shinmin mendekati kantor keamanan militer, pintu dibuka dengan hujan peluru senjata mesin yang berhambur menyambar tubuh para domonstran. Puluhan nyawa melayang di tempat.

Senin (28/3/2011) rakyat Suriah telah membuka mata mereka. Rakyat telah sadar bahwa rezim yang ada memilih jalan kekerasan dan darah. Rezim siap membantai rakyatnya sendiri demi menghentikan arus demonstrasi.

Recep Tayyip Erdogan, perdana menteri Turki muncul di layar televisi, “Kita tidak mungkin berpangku tangan terhadap apa yang terjadi di Suriah.” Sejak itu, dia memang tidak pernah lagi berlepas tangan terhadap nasib saudara-saudaranya di Suriah.
X
Sejak awal rezim Suriah berupaya membunuh “janin” revolusi sebelum dia lahir dan tumbuh besar dan kuat. Lantaran itu, demo-demo pertama dihadapi dengan senjata, dan korban mulai berjatuhan di mana-mana. Strategi yang ditempuh tentara rezim umumnya adalah menggunakan penembak jitu yang bersembunyi di gedung-gedung tinggi kota. Kadang juga dengan tembakan senjata mesin oleh tentara yang berlindung.

Rezim Suriah rupanya belajar dari revolusi Tunisia dan Mesir. Rezim menyimpulkan bahwa sikap ragu-ragu pihak keamanan dan militerlah yang menjadikan gerakan revolusi tumbuh dan terus berkembang. Rezim tidak mau melakukan “kesalahan” yang sama. Maka sejak awal demonstrasi, rezim Suriah telah mengerahkan segala kekuatan yang dia miliki. Oleh karena itu, kita tidak pernah mendengar adanya penggunaan peluru karet atau gas air mata kecuali sangat sedikit.

Setiap hari terjadi demo, mogok missal; dan jawaban yang diberikan oleh rezim Bashar tidak berubah. Peluru panas dan senjata berat menghadapi demonstrasi damai rakyat. Pekan demi pekan, jumlah korban nyawa terus bertambah. Setiap pekan korban berjatuhan, 83 syahid, 63 syahid, 78 syahid, 55 syahid, bahkan Jumat (22/4/2011) 225 syahid, dan Jumat (29/4/2011) 336 syahid.
XI
Memasuki pekan keenam, rezim Bashar mengeluarkan kartunya yang terakhir. Tentara mulai menyerang distrik-distrik tertentu. Dimulai dengan pemutusan listrik dan air serta pasokan makanan. Namun demikian, rakyat tidak pernah menyerah. Setelah lewat beberapa waktu, tentara baru memasuki kota dengan menembak dan memburu warga satu persatu. Tidak puas dengan itu, bom mortir menyusul setelahnya. Namun itu semua tidak menyurutkan rakyat. Hingga saat ini dunia menyaksikan keteguhan dan ketabahan rakyat Suriah dengan revolusi mereka.

Rezim penguasa menghadapi perlawanan rakyat dengan militer. Pemukiman penduduk dihujani bom-bom dan rudal. Banyak korban yang jatuh akibat reruntuhan gedung. Mereka termasuk belasan ribu nyawa yang melayang sejak awal revolusi. Makanya, sebagian pengungsi tidak punya apapun selain baju yang melekat di badan.

Tentara memperlakukan pemukiman penduduk seperti tentara pendudukan, bahkan lebih kejam dari itu. Mereka menjarah rumah-rumah penduduk dan menyembelih manusia seperti menyembelih binatang. Ribuan wanita, bahkan anak-anak di bawah umur mereka permalukan. Adapun penangkapan dan penyiksaan, terlalu panjang dan mengerikan untuk diceritakan.
XII
Ketika rezim memutuskan untuk membendung revolusi dengan peluru, sesungguhnya rezim telah melakukan dua kesalahan besar. Pertama, yang eksesnya segera yaitu jatuhkan korban dari rakyat sipil yang menjadi bahan akar bagi tumbuhnya perlawanan baru. Setiap korban akan melahirkan kemarahan yang lebih banyak. Sehingga semakin banyak korban yang jatuh, semakin banyak rakyat yang bergabung ke barisan revolusi.

Kedua, ekses yang sejak hari pertama hingga kini terus menimpa kubu rezim pemerintahan Suriah. Yaitu dilema dan frustrasi yang menjebak aparat tentara dan keamanan. Ketika mereka mendapat instruksi dari atasan untuk menembak dan membunuh warga yang tidak bersenjata sama sekali. Setiap personil tentara hanya punya dua pilihan. Dia memilih untuk taat pada perintah itu, dan itu berarti dia membunuh hati nurani dan kemanusiaan dalam dirinya sendiri. Atau dia menolak untuk melaksanakan perintah itu, dan dia terancam untuk dibunuh atas perintah atasannya.

Dilema dan frustrasi ini semakin hari semakin menjalar dalam tubuh tentara rezim. Kondisi psikologis yang sangat mempengaruhi kekuatan mereka. Tidak heran bila hampir setiap waktu kita mendengar informasi adanya tentara yang desersi. Mereka adalah tentara yang memilih suara hatinya dan menyadari dirinya sebagai bagian dari rakyat.

Salah satu yel yang sering diteriakkan oleh demonstran selama ialah “Rakyat dan tentara adalah tangan yang satu”. Puluhan ribu tentara desersi dan bergabung dengan revolusi saat ini menyebar di seluruh Suriah dan merupakan salah satu kekuatan yang terus berkembang dalam tubuh revolusi.
XIII
Pembaca pernah mendengar tentang kemanan pemerintah yang menertibkan gelombang protes rakyat dengan semprotan air, gas air mata, dan peluru karet. Tapi pembaca mungkin belum pernah mendengar pemerintah yang menghadang demonstrasi rakyat dengan senapan mesin, sniper yang menjadikan anak-anak dan wanita sebagai target.

Pembaca budiman mungkin tidak pernah mendengar ada penguasa yang mencegah kendaraan ambulance untuk masuk ke daerah jatuhnya korban untuk membantu, atau militer yang menyerbu rumah sakit-rumah sakit dan menawan para perawat dan dokter serta menjadikan mobil ambulance itu sebagai mobil tawanan, atau membunuh pasien serta membiarkan mereka terdampar di jalan sampai menemui ajalnya.

Saudara mungkin tidak pernah membaca ada pasukan pemerintah yang sengaja menyimpan pasien luka di kulkas jenazah hingga dia wafat. Atau penyiksaan terhadap anak-anak dengan mematahkan lehernya dan organ tubuhnya yang lain, atau tawanan yang dikupas kulitnya serta dicabut matanya.

Anda bisa jadi belum pernah membaca pemerintah yang menjawab tuntutan rakyat dengan menginstruksikan kepada aparatnya untuk menyerbu pemukiman penduduk  kemudian menyiksa dan membunuh mereka satu persatu. Atau menghadapi domonstrasi rakyat dengan tank dan persenjataan berat.

Semua yang kami kemukakan itu adalah realitas rezim Suriah saat ini. Itulah tindakan yang telah dilakukannya terhadap rakyat dan perlawanan bangsa Suriah. Dan itu masih terus berlangsung hingga saat tulisan ini dibuat.
XIV
Ketika revolusi mulai pecah, hampir semua yang rakyat Suriah duga bahwa rezim akan lakukan telah menjadi kenyataan. Pasukan keamanan dan perangkat intelijen paling kejam, ratusan ribu loyalis partai Ba’ats, pemuda partai dan Shabiha (gang bayaran piaraan rezim), tentara dengan segala perlengkapan perangnya; semua itu telah dikerahkan rezim untuk menghentikan perlawanan rakyat. Rakyat Suriah telah mempersiapkan diri. Mereka siap menghadapi sebuah rezim yang mereka kenal dengan baik. Rezim yang selama hampir setengah abad menindas rakyat.

Akan tetapi rakyat Suriah tidak pernah menyangka bahwaHizbullata (bukan: Hizbullah) Libanon akan turut campur tangan dengan membela rezim dan mengirim milisinya untuk memerangi rakyat Suriah. Rakyat Suriah tidak mengira bahwa milisi Syiah Iraq akan mengirim pasukannya demi mempertahankan rezim sektarian Bashar, dengan membantai rakyat Suriah. Revolusi rakyat tidak pernah menduga bahwa Iran akan secara terbuka membela mati-matian rezim diktator Bashar dengan mengirim suplai bantuan logistik, persenjataan, dan garda nasional untuk memerangi rakyat Suriah. Namun itu semua adalah nyata.

Revolusi tidak pernah mengira bahwa Rusia akan berdiri si samping rezim Suriah dengan bantuan senjata dan teknologi, dan dukungan politik di percaturan politik dunia. Tapi itulah kenyataanya.

Rakyat Suriah hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri setelah Allah. Mereka mengira bahwa dunia akan berpihak kepada mereka dan mencegah rezim melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri, karena revolusi damai yang mereka lakukan, tapi ternyata rakyat Suriah keliru. Rakyat Suriah mengira bahwa Turki dan negara-negara tetangga yang lain tidak akan menonton begitu saja dan akan mencegah rezim Bashar untuk semakin tenggelam dalam pembantaian rakyat. Tetapi perkiraan itu salah. Revolusi menyangka bahwa Amerika dan negara-negara Barat pada akhirnya akan memberi bantuan, dalam bentuk apa pun itu. Namun persangkaan itu meleset.

Rakyat Suriah menduga bahwa bangsa Arab dan kaum Muslim akan mengguncang dunia dengan revolusi dan banjir demonstrasi menentang tindakan rezim, bila dia mengulangi tindakannya yang tidak manusiawi. Namun, itu semua tinggal dugaan kosong.
XV
Belasan ribu korban nyawa telah berjatuhan, puluhan ribu yang hilang, di atas itu adalah orang-orang yang ditawan rezim, lebih seratus ribu orang yang mengungsi ke negara-negara tetangga, dan jumlah yang lebih besar lagi terlantar di dalam Suriah sendiri. (Laporan Syrian Network for Human Rights [27/6/2012] menyebut korban tewas 14.863 rakyat sipil termasuk wanita dan anak-anak dan 1.277 militer).

Namun, pejuang Suriah bertekad bahwa mereka akan terus melanjutkan revolusi dengan izin dan pertolongan Allah, dan tidak akan berhenti hingga rezim Bashar jatuh.

Demikianlah kisah revolusi rakyat Suriah. Setiap kisah harus ada akhirnya, dan rakyat kami telah bertekad bahwa akhir revolusi harus mereka tuliskan sendiri sebagaimana mereka telah menuliskan awalnya.

Suatu hari nanti, anak cucu Saudara akan membaca sejarah bahwa bangsa Suriah pernah melakukan revolusi melawan “tukang pukul” yang aniaya dan arogan, serta mengira dirinya akan bertahan selama-lamanya. Mereka akan membaca bahwa thagut tersebut telah melepas anjing-anjing dan piaraannya untuk meneror dan menyiksa rakyat. Namun para pahlawan telah menyiapkan diri mereka untuk kemungkinan yang paling terburuk. Maka mereka tidak goyah dan tidak surut.

Pahlawan-pahlawan itu justru berkata kepada thagut, “Bapakmu telah mencuri negeri kami dan memperbudak bapak-bapak kami. Mereka hidup terhina dan mereka diam. Kemudian kami lahir sebagai budak dan juga hidup terhina. Beberapa waktu kami telah diam. Hingga ketika anak-anak kami mulai bergerak dalam rahim istri-istri kami dan mereka hampir saja lahir ke dunia, kami memutuskan bahwa perbudakan ini tidak boleh diwariskan dari kakek ke anak hingga ke cucu. Maka kami bersumpah, bahwa anak-anak kami tidak akan lahir ke dunia kecuali kami, rakyat Suriah, telah merebut kemerdekaan.”

Kemudian anak cucu Saudara akan membaca akhir dari kisah revolusi. Para pahlawan itu telah memenuhi janji mereka, anak mereka tidak lahir kecuali mereka telah merdeka.*/Diadaptasi dari Mujahid Ma’mun Diraniyah, Suriyah: Qisshah al Tsawrah, laporan disampaikan pada konferensi al Hamlah al Islamiyah li Nushrah Suriyah, Turki.