Propellerads

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label Pupuk. Show all posts
Showing posts with label Pupuk. Show all posts

Friday, August 19, 2016

3 Sistem Pembuatan Kompos

Pada proses pembuatan kompos terdapat 3 sistem yang umum digunakan. Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing jadi tidak masalah mana sistem yang menghasilkan kompos terbaik.

3 Sistem Pembuatan Kompos
Sumber gambar : jendela-tani.blogspot.co.id
1.    Sistem Windows
Sistem  windows termasuk sistem pembuatan kompos yang sangat sederhana dan dapat dikatakan yang paling murah. Bahkan bahan baku kompos di tampung secara memanjang dengan tinggi tampungan 0,6 sampai dengan 1 meter dan lebar 2-5 meter sedangkan panjangnya dapat mencapai 40 sampai dengan 50 meter.
Sistem ini sangat memanfaatkan sirkulasi udara secara alami. Maksimalnya panjang, tinggi dan lebar tumpukan tergantung pada  keadaan bahan baku kompos dan ruang-ruang pori agar udara dapat bersiklus pada seluruh bagian-bagian bahan baku. Idealnya pada tumpukan bahan baku dapat mengeluarkan panas dengan baik untuk mengimbangi pengeluaran panas yang dihasil dalam proses dekomposisi (penguraian) bahan-bahan tersebut.
Sistem ini telah banyak digunakan pada berbagai tempat dalam proses pembuatan pupuk kandang, lumpur selokan, sampah perkebunan dan lain sebagainya. Kekurangan sistem windows ini yaitu memerlukan areal yang cukup luas agar maksimal dalam mambuat tumpukan.
2.    Sistem In Veseel
Sistem in vessel atau in veseel composting.Pada sistem ini dapat dipergunakan kontainer ukuran tertentu, wadah atau parit yang memanjang karena sistem ini dibatasi oleh ruang karena sistem ini menjaga agar tidak terdapat pencemaran bau bahan baku kompos. Sistem ini memiliki dua pintu yaitu pintu memasukan bahan baku dan pintu untuk mengeluarkan. Disamping itu siklus udara juga ditata dengan baik sehingga bau bahan baku kompos tidak terjadi pencamaran udara.
3.    Sistem Aerated Static Pile
Pada dasarnya sistem pembuatan kompos yang satu ini hampir sama dengan sistem windows yang membedakan adalah pada sistem ini dipasangi pipa yang berlubang untuk siklus udara dari dalam bahan baku, hal seperti ini dapat anda lihat pada Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA). Dengan adanya pipa berlubang untuk jalur udara keluar maka bahan baku pembuatan kompos dapat ditumpuk lebih tinggi atau lebih dari satu meter.

Lihat juga : Teknologi Kompos

Thursday, August 18, 2016

Teknologi Kompos

Teknologi kompos adalah pembuatan kompos yang merupakan bentuk usaha petani dalam memberikan nutrisi pada tanaman secara teratur dengan memanfaatkan limbah. Limbah yang dimaksud dapat berupa kotoran ternak, limbah pertanian atau limbah-limbah lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh petani. Dalam memanfaatkan limbah-limbah tadi tidak terlepas dari berbagai masalah. Misalnya limbah kotoran sapi yang memiliki kandungan air sekitar kurang lebih 60-85 persen dan kandungan air yang tinggi akan dapat mempengaruhi proses pengolahannya. Selain itu juga limbah dari kotoran sapi memiliki C/N ratio yang relatif rendah untuk dapat menghasilkan kompos yang baik.

Teknologi Kompos
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi maka masalah seperti di atas pun dapat terasi dengan cara-cara yang sederhana yaitu limbah dari kotoran sapi tersebut dicampur dengan bahan-bahan seperti serbuk kayu atau serbuk gergaji dan dapat juga memanfaatkan jerami untuk menyerap kelebihan air sekaligus mengatur keseimbangan C/N tadi.
Jadi pemanfaatan dan penggabungan bahan-bahan limbah yang mengandung C/N dengan ratio tinggi sekaligus juga dapat menaikan C/N ratio bahan baku kompos. Limbah-limbah yang berasal dari kotoran ternak merupakan bahan organik yang menarik untuk membuat kompos dalam dunia pertanian, khususnya untuk oengusaha bunga dan sayuran. Misalnya di Amerika telah banyak para petani yang telah memanfaatkan kotoran hewan ternak seperti kuda, ayam dan sapi untuk dijadikan sebagai kompos secara komersil.
Secara garis besar proses kompos dibagi menjadi 2 bagian :
1.    Kompos yang terjadi secara alami dan
2.    Kompos yang dibuat oleh manusia
Kompos secara alami
Kompos secara alami adalah kompos yang terjadi atau proses dengan sendirinya.  Peran manusia disini hanya mengumpulkan bahan-bahan dan menyusun bahan tersebut dan untuk selanjutnya proses kompos berlangsung secara alami tanpa campur tangan manusia. Kompos yang terjadi secara alami akan berlangsung selama kurang lebih 3-4 bulan.
Kompos yang dibuat oleh manusia
Kompos yang dibuat oleh manusia karena mulai dari proses pengumpulan bahan, pemilihan bahan,perlakuan, mengatur temperatur dan kelembaban semua dilkukan oleh manusia. Proses ini biasanya ditambahkan aktivator pengurai bahan baku kompos. Aktivator pengurai terdiri dari berbagai macam merk dan produk, yang terpenting adalah memperhatikan kandungan didalam aktivator tersebut berapa telah diuji coba dan efek pengaruh-pengaruh aktivator tersebut kepada pengguna (manusia) ,tumbuhan, hewan maupun mikroorganisme.
Kelebihan dari kompos yang dibuat oleh manusia dengan menggunakan aktivator  adalah proses pembuatan kompos berlangsung lebih cepat sekitar 2-4 Minggu.

Wednesday, August 17, 2016

Cara Membuat Pupuk Organik Padat dan Cair dari Kulit Pisang

Cara Membuat Pupuk Organik Padat dan Cair dari Kulit PisangKulit pisang selain sebagai sumber penghasil enzim xylanase, kulit pisang juga merupakan bahan organik yang mengandung unsur kimia seperti magnesium, fosfor dan sulfur yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Membuat pupuk organik dari kulit pisang dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu bentuk pada dan bentuk cair.

Cara Membuat Pupuk Organik Padat dan Cair dari Kulit Pisang
Pembuatan Pupuk Organik dari Kulit Pisang dalam bentuk padat :
1.    Potong-potong atau cacah kulit pisang dan basahi
2.    Kulit pisang yang telah dipotong-potong dicampur dengan bekatul atau dedak. Campur kulit pisang dengan bekatul atau dedak dengan perbandingan 20:1
3.    Cairkan gula pasir � kg dengan satu liter air, kemudian pada larutan gula tersebut dimasukan �  liter bakteri dan diaduk hingga merata.
4.    Larutan gula yang telah dicampur dengan bakteri disiramkan ke campuran kulit pisang, aduk hingga rata kemudian ditumpuk hingga ketinggian kurang lebih 15-20 cm dan ditutup rapat. Dalam waktu kurang lebih 4-7 hari pupuk organik dari kulit pisang telah siap digunakan.
Pembuatan Pupuk Organik dari Kulit Pisang dalam bentuk padat :
1.    Kulit pisang diblender atau ditumbuk sampai membentuk cairan. Kulit pisang dicampur dengan air dalam perbandingan 1:1 artinya jika 5 kg kulit pisang maka dicampur dengan 5 liter air
2.    Cairan kulit pisang tersebut kemudian dicampur dengan larutan gula dan bakteri seperti pada pembuatan pupuk organik padat.
3.    Rendam larutan selama kurang lebih 3-4 hari dan pupuk organik cair dari kulit pisang siap digunakan. Setiap 1 liter pupuk organik kulit pisang dicampur dengan 10 liter air.

Tuesday, August 16, 2016

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Kotoran Ternak

Manfaat utama pupuk organik cair adalah mudah diserap oleh tanaman dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Tanaman menyerap hara melalui akar dan daun sehingga pupuk cair tidak hanya diberikan tepat di sekitar tanaman tapi juga dapat dilakukan menyiraman pada tanaman. Penggunaan dan pembuatan  pupuk organik cair cukup mudah, dengan membuganakan pupuk organik cair berarti kita telah melakukan proses pemupukan dan penyiraman pada tanaman secara bersamaan.
Berikut cara membuat pupuk organik cair dari kotoran ternak :
1.        Kumpulkan kotoran ternak yang masih segar sekitar 30-50 kg dan masukan kotoran ternak tersebut ke dalam karung dan ikat karung tersebut, dianjurkan menggunakan karung goni agar lebih mudah dalam penyerapan air.
2.        Masukan kotoran ternak tadi kedalam drum yang berisi air sekitar 200 liter dan gerakkan karung keatas dan kebawah pada air agar kotoran ternak tadi cepat larut kedalam air.
3.        Lakukan hal tersebut seperti itu setiap 3 hari sekali selama 2 Minggu agar semua unsur hara yang terdapat pada kotoran ternak dapat larut kedalam air. Cara lain untuk mengetahui kapan larutan akan siap digunakan adalah melalui indra penciuman kita, pada hari pertama bau kotoran ternak pada larutan sangat kuat dan pada waktu sekitar 2 Minggu bau tersebut akan semakin berkurang.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Kotoran Ternak
Jika bau kotoran ternak sudah semakin berkurang dalam waktu kurang lebih 2 Minggu dan larutan telah berwarna coklat tua maka pupuk organik cair telah siap digunakan. Larutan tersebut dapat digunakan pada berbagai macam tanaman.
Untuk memperoleh hasil yang baik pada proses penyerapan tanaman, pupuk tersebut dapat ditambahkan dengan air berdasarkan ukuran wadah. Misalnya jika kita menggunakan 1 ember pupuk organik cair tadi maka dapat dicampur dengan 1 ember air. Hal ini dilakukan agar mempercepat proses penyerapan hara pada pupuk cair oleh tanaman sebab proses penyerapan hara pada tanaman sangat membutuhkan air. Sisa dari pupuk cair organik ini dapat manfaatkan sebagai mulsa pada tanaman atau dijadikan pupuk kompos.

Pengertian Pupuk Organik dan Contoh-Contohnya

Pengertian Pupuk Organik dan Contoh-Contohnya � Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau dan kotoran hewan yang memiliki kandungan unsur hara rendah. Pupuk organik akan tersedia setelah sisa bahan tanaman dan kotoran hewan tersebut mengalami proses pembususkan oleh mikroorganisme. Bukan hanya pupuk anorganik yang diberikan pada tanaman tapi pupuk organik juga dapat diberikan pada tanaman.

Contoh-contoh pupuk organik sebagai berikut :
1.    Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat atau berasal sisa-sisa pembusukan tanaman. Pupuk kompos berfungsi asupan unsur hara dalam proses perbaikan struktur tanah.
2.    Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk hijau memiliki C/N rendah sehingga dapat cepat terurai bagi kebutuhan tanaman. Pupuk hijau termasuk sumber Nitrogen yang cukup baik untuk daerah tropis dan sebagai penambah unsur mikro sekaligus perbaikan struktur tanah.
3.    Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara rata-rata pada pupuk kandang sekitar 55% N, 25% P2O5 dan 5% K2O, hal itu tergantung pada jenis hewan serta bahan makanannya. Semakin lama pupuk kandang ini terjadi pembusukan maka makin rendah perimbangan C/N nya.