Propellerads

Friday, September 27, 2013

Mahasiswa Thailand #1

Lama tak menulis di blogger. Apa kabar?
Banyak proses yang aku kerjakan selama kevakumanku di dunia maya, karena aku tak punya materi dan memang aku lagi sibuk nulis offline..

Akhirnya bulan ini aku sempatkan menulis karena jaringan internet mudah dan aku kembali ke kampus. Well kampus memang punya banyak cerita. Mulai masa liburan hingga mahasiswanya.

Ngomong-ngomong soal mahasiswa, juga berarti membicarakan mahasiswa barunya. Mahasiswa yang biasa di cari itu yang bening - bening,, bener kan? Hahahahaha

Tapi aku punya cerita lain tak tak biasa dari orang lain. Yah memang inilah waktu mengenalkan duniaku. Dunia yang sempit. Mahasiswa baru yang hadir di kampusku adalah mahasiswa luar negeri yang berasal dari thailand sama dengan judul diatas. Thailand negara dengan mayoritas umat budha dan gajah ini adalah kunjungan pertama mahasiswa di kampusku. 48 orang mereka hadir di kota semarang ini. Dengan jumlah 32 wanita, 16 pria. Dan masalah utama mereka, kendala bahasa adalah hal yang sulit untuk berkomunikasi. Komunikasi hal yang biasa dilakukan sehari hari mereka yang tak bisa mengerti bahasa indonesia. Satu sisi mereka mempunyai bahasa lokal dengan bahasa melayu yang sebenarnya sedikit  berbeda dengan malaysia ataupun melayunya orang Indonesia.

Cukup susah sebenarnya ketika aku harus berkomunikasi dengan mereka untuk pertama kalinya .secara perlahan - lahan aku dan kawan kawan harus menyesuaikan mereka untuk bisa berbahasa indonesia. Melalui bahasa melayu kami mengajari mereka bahasa indonesia, padahal kami sendiri tak pintar berbahasa melayu.
Hal paling aneh yang pernah kami tahu dari mereka. Ketika kami kesulitan mengartikan bahasa indonesia ke bahasa melayu. Kami mencoba mengajari mereka dengan bahasa inggris. Namun ketika kami mengucapkan bahasa inggris mereka malah sama sekali tak mengerti. Alhasil kami menyerah ketika tak mengerti 1 kata bahasa indonesia - melayu.
Perlu di ketahui bahwa bahasa inggris di thailand, dianggap paling hebat. Karena mayoritas penduduk thailand tidak memakai bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Mereka cukup salut dengan kami, karena kamilah orang - orang yang "dianggap" cerdas karena bisa memakai bahasa inggris sebagai bahasa internasionalnya.

Artinya babar blass ora mudeng. Kami menyadari mereka. Karena mereka baru beberapa hari ini tinggal di semarang, dan harus mulai mengenal budaya budaya semarang. Kami ajari mereka hidup tak boros, namun mereka tak bisa melakukan hal yang kami lakukan. Hidup hemat. Kami baru tahu kalau mereka biasa menghabiskan 1.111 baht dalam seminggu atau dalam 333333 rupiah. Gila pikirku pertama kali. Uang segitu aku pakai buat 1 bulan. Mereka selalu mengatakan bahwa mereka tak bisa hemat karena kebiasaan hidup mereka di thailand yang dituntut untuk selalu "boros".


Cukup segitu ya. Perkenalan penulisan saya tentang masyarakat Thailand di semarang. Aku sedang memahami kehidupan mereka dan adat mereka di sini. Next time aku tulis kembali tentang mereka.