Lama tak
menulis di blogger. Apa kabar?
Banyak proses
yang aku kerjakan selama kevakumanku di dunia maya, karena aku tak punya materi
dan memang aku lagi sibuk nulis offline..
Akhirnya bulan
ini aku sempatkan menulis karena jaringan internet mudah dan aku kembali ke
kampus. Well kampus memang punya banyak cerita. Mulai masa liburan hingga
mahasiswanya.
Ngomong-ngomong
soal mahasiswa, juga berarti membicarakan mahasiswa barunya. Mahasiswa yang
biasa di cari itu yang bening - bening,, bener kan? Hahahahaha
Tapi aku punya
cerita lain tak tak biasa dari orang lain. Yah memang inilah waktu mengenalkan
duniaku. Dunia yang sempit. Mahasiswa baru yang hadir di kampusku adalah
mahasiswa luar negeri yang berasal dari thailand sama dengan judul diatas.
Thailand negara dengan mayoritas umat budha dan gajah ini adalah kunjungan
pertama mahasiswa di kampusku. 48 orang mereka hadir di kota semarang ini.
Dengan jumlah 32 wanita, 16 pria. Dan masalah utama mereka, kendala bahasa
adalah hal yang sulit untuk berkomunikasi. Komunikasi hal yang biasa dilakukan
sehari hari mereka yang tak bisa mengerti bahasa indonesia. Satu sisi mereka
mempunyai bahasa lokal dengan bahasa melayu yang sebenarnya sedikit berbeda dengan malaysia ataupun melayunya
orang Indonesia.
Cukup susah
sebenarnya ketika aku harus berkomunikasi dengan mereka untuk pertama kalinya
.secara perlahan - lahan aku dan kawan kawan harus menyesuaikan mereka untuk
bisa berbahasa indonesia. Melalui bahasa melayu kami mengajari mereka bahasa
indonesia, padahal kami sendiri tak pintar berbahasa melayu.
Hal paling aneh
yang pernah kami tahu dari mereka. Ketika kami kesulitan mengartikan bahasa
indonesia ke bahasa melayu. Kami mencoba mengajari mereka dengan bahasa
inggris. Namun ketika kami mengucapkan bahasa inggris mereka malah sama sekali
tak mengerti. Alhasil kami menyerah ketika tak mengerti 1 kata bahasa indonesia
- melayu.
Perlu di
ketahui bahwa bahasa inggris di thailand, dianggap paling hebat. Karena
mayoritas penduduk thailand tidak memakai bahasa inggris sebagai bahasa
internasional. Mereka cukup salut dengan kami, karena kamilah orang - orang
yang "dianggap" cerdas karena bisa memakai bahasa inggris sebagai
bahasa internasionalnya.
Artinya babar
blass ora mudeng. Kami menyadari mereka. Karena mereka baru beberapa hari ini
tinggal di semarang, dan harus mulai mengenal budaya budaya semarang. Kami
ajari mereka hidup tak boros, namun mereka tak bisa melakukan hal yang kami
lakukan. Hidup hemat. Kami baru tahu kalau mereka biasa menghabiskan 1.111 baht
dalam seminggu atau dalam 333333 rupiah. Gila pikirku pertama kali. Uang segitu
aku pakai buat 1 bulan. Mereka selalu mengatakan bahwa mereka tak bisa hemat
karena kebiasaan hidup mereka di thailand yang dituntut untuk selalu
"boros".
Cukup segitu
ya. Perkenalan penulisan saya tentang masyarakat Thailand di semarang. Aku
sedang memahami kehidupan mereka dan adat mereka di sini. Next time aku tulis
kembali tentang mereka.