Propellerads

Thursday, July 26, 2012

Kutukan Ibra Berhenti di PSG?


Zlatan Ibrahimovic (Getty Images/Marc Piasecki)

Kehadiran Zlatan Ibrahimovic, bomber Swedia ke Paris Saint-Germain disambut suka cita oleh pasukan Les Parisiens. Mungkinkah ‘kutukan’ pemain yang ditransfer 23 juta euro atau Rp 263,3 miliar itu berakhir?

Mantan pemain AC Milan ini selalu lepas dari gelar Liga Champions. Klub yang dibelanya kerap gagal meraih trofi tertinggi antarklub di Benua Eropa itu. Tragisnya, dua mantan klubnya, Internazionale Milan dan FC Barcelona, malah meraih prestasi itu setelah ditinggalkan pemain yang Oktober tahun ini genap berusia 32 tahun.

Fenomena ini menunjukan Ibra seolah menjadi pembawa sial bagi klubnya di Liga Champions. Inter yang tidak pernah berhasil meraih gelar juara Liga Champions selama dibela Ibra, malah mendapat treble pada 2010: Piala Italia, Liga Italia dan Liga Champions setelah dia tinggalkan.

Padahal sebelum itu, Ibra hengkang ke Barcelona pada musim kompetisi 2009/2012 lalu lantaran ingin merasakan juara Liga Champions. "Tim ini sedang membuat sejarah dan aku bahagia menjadi bagian dari tim ini,” puji Ibra untuk klub barunya, yang ketika itu sedang bersiap menghadapi Inter di semi final Liga Champions.

Tak berhasil meraih trofi Liga Champions bersama Barca, Ibra kembali ke Liga Italia untuk bergabung ke AC Milan dengan membawa ambisi yang sama. Ibra kembali gagal, meskipun sukses meraih Scudetto bersama Milan. Rossoneri ditumbangkan Tottenham Hotspurs di babak 16 besar dan justru Klub Catalan yang merupakan mantan klubnya berhasil keluar sebagai juara ketika ditinggal Ibrakadabra – julukan Ibrahimovich.

Menanggapi fenomena Ibra ini, Nil Maizar, pelatih tim nasional Indonesia mengatakan, itu sebenarnya bukan tradisi Ibra. Bagi dia, pemain asal Swedia yang pernah bergabung dengan Ajax itu tetap sebagai pemain luar biasa.”Ibra pemain bagus. Apalagi pada Piala Eropa kemarin berhasil mencetak gol indah. Itu membuktikan kualitasnya,” ujarnya, kepada Vista.

Nil Maizar yakin, kepindahan Ibra ke PSG akan mematahkan ‘kutukannya’ yang selalu gagal di Liga Champions. Apalagi di klub barunya itu, lanjutnya, Ibra didukung Carlo Ancelotti sebagai pelatih dan Leonardo yang menjabat Direktur Olah raga. Karena itu , PSG akan mampu bersaing di kancah sepak bola Eropa.

“PSG saat ini ingin bersaing di kancah sepak bola Eropa dan salah satu tujuannya menjuarai Liga Champions. Ini akan jadi momentum bagi Ibra untuk mematahkan kutukannya yang selalu gagal di Liga Champions,” pungkasnya.
sumber