Kunjungan Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja IndonesiA (BNP2TKI) menemui 82 pengungungsi
Muslim asal Rogingya, Myanmar, di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim)
Tanjungpinang, Kepri, Kamis, adalah bersifat pribadi.
"Saya secara pribadi terpanggil sebagai saudara sesama Muslim dan sebagai solidaritas," kata Jumhur.
Meskipun menjadi pejabat negara pertama yang langsung menemui para
pengungsi itu, Jumhur mengatakan kunjungannya di luar agenda dari
kegiatan Safari Ramadhan BNP2TKI 24 Juli - 3 Agustus 2012 ke Sumut, NAD,
Riau, dan Kepri.
Di hadapan para pengungsi, Jumhur menyatakan keprihatinannya dan dia
menyatakan bahwa rakyat Indonesia sangat marah atas tindakan
sewenang-wenang dari pemerintah junta militer Myanmar terhadap penduduk
Muslim Rohingya.
"Sabar, pemerintahan Myanmar pasti akan berubah," kata Jumhur.
Dari 82 pengungsi asal Rohingya yang semuanya pria itu, sembilan
orang di antaranya sedang dalam proses penempatan ke negara yang
menerima pengungsi sebagai penduduk permanen.
"Indonesia bukan negara penerima pengungsi jadi penanganan terhadap
mereka bersifat sementara, menunggu negara yang bersedia menerima
mereka," kata Ohan Suryana, petugas imigrasi yang mendampingi dalam
pertemuan itu.
Sementara para pengungsi sangat berharap pemerintah Indonesia
membantu untuk masa depan mereka dan penduduk Rohingya yang lebih baik.
"Kondisi di Rohingya sangat mengerikan," kata Muhammad Yunus, kepada Jumhur.(rr)
sumber
Thursday, August 2, 2012
Home »
» Kunjungan Jumhur ke Pengungsi Rohingya Bersifat Pribadi