Propellerads

Sunday, September 2, 2012

Fitnah! Jika Menuduh Fatwa Syiah Sesat Jadi Pemicu Konflik di Sampang.

Sejumlah pihak menuding fatwa MUI Jawa Timur menjadi pemicu terjadinya konflik terhadap aliran sesat Syiah di Sampang.

Ormas Syiah, Ahlul Bait Indonesia (Syiah) misalnya, menuntut fatwa kesesatan Syiah dari MUI Jatim dicabut lantaran dianggap memelihara konflik.

Hal senada juga diungkapkan pengamat sosial politik, Bambang Budiono yang menyatakan fatwa MUI Jatim sebagai pemicu konflik.

Menanggapi tudingan tersebut, Ketua MUI Jawa Timur, KH. Abdusshomad Buchori dengan tegas membantahnya. Menurutnya fatwa kesesatan Syiah yang dikeluarkan MUI Jatim justru menyelamatkan bangsa Indonesia. “Tidak benar, fatwa MUI itu justru menyelamatkan Indonesia, menyelamatkan ‘aqidah dan syari’ah, karena Indonesia dihuni orang Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah). Sampang sebelum ada Tajul itu aman-aman saja, ketika ada Tajul tentu ada reaksi karena ajarannya beda,” ungkapnya saat dihubungi voa-islam.com, Kamis (30/8/2012).

Ia juga menegaskan bahwa menuding fatwa MUI Jatim sebagai pemicu konflik adalah fitnah. “Jadi fitnah itu semua, orang yang ngomong begitu suruh datang ke MUI!” tegasnya.

Akar masalah terjadinya konflik antara umat Islam dan aliran sesat Syiah di Sampang, Madura menurut KH. Abdusshomad Buchori disebabkan oleh Syiah itu sendiri yang merusak masyarakat.

“Karena dia itu salah di tengah-tengah masyarakat, bikin masalah lalu dimusuhi orang. Jadi sebenarnya kekerasan itu karena ada pancingan yang merusak terhadap kultur dan kondisi masyarakat. Jadi orang ngomong seperti tadi itu tidak mengerti tentang ilmu kemasyarakatan, tidak mengerti agama, tidak mengerti perkembangan dalam tatanan masyarakat,” jelasnya. [Ahmed Widad]

sumber