Lirik Jalang sebagai berikut :
Siapa yang berani bernyanyi
Nanti akan dikebiri
Siapa yang berani menari
Nanti kan dieksekusi
Karena mereka, paling suci
Lalu mereka bilang kami jalang
Karena kami, beda misi
Lalu mereka bilang kami jalang
Aku sempat menyangka jika lirik ini bercerita tentang tragedi 1998 ataupun 1965/66. Jauh lebih dalam aku otak-atik lirik ini. Kutelaah kata demi kata. Dan memang seperi mengarah kesitu.
Tentu kita ingat bahwa tragedi 98 yang menewaskan aktivis, adalah progress kemajuan demokrasi kita. Dan saat itu jenderal-jendral, bersikap seolah pahlawan. Siapapun yang berani bernyanyi pasti akan dikebiri. Dan mati paksa mutlak hukumnya (saat itu). Tentu ingat juga cerita penculikan-penculikan orang seperti Wiji Thukul hingga beberapa aktivitas lain yang bernyanyi, sekarang menghilang kan?.
Yang menari di pentas politik atau birokrasi. Akhirnya dieksekusi kan? Dan dieksekusinya melalui jabatan yang akhirnya dicopot. Atau mati dipenjarakan. Hal itu terjadi saat setelah orba (1965/1966). Ingatkah dengan para mentri-mentri yang dipenjarakan?. Dan founding father pun juga dieksekusi, tanpa mati.
Pada bagian "karena mereka paling suci, lalu mereka bilang kami jalang" dan "karena kami beda misi, lalu mereka bilang kami jalang' adalah ekspresif dari seseorang ketika berbeda sudut pandang.
Makna-makna lirik ini, akan menggelegar ketika masuk kedalam salah satu golongan dan agama.
Kawans tahu bahwa sesama islam yang berbeda madzab atau aliran akan saling mencaci atau menyesatkan. Wahabi, Sunni, Syiah atau apa yang menurut sudut pandang berislam dalam kemantapan bermazhab. Setiap yang beda saling ucapkan "Jalang" (makna luas).
Hanya karena beda misi, paling suci lantas mencaci yang lain "Jalang".
Telaah ini aku diskusikan secara personal dengan kawanku. Thanks Bagas (@bagaspey di twitter).
0 komentar:
Post a Comment