Propellerads

Friday, April 15, 2016

Kenangan di Kudus

Smartphone bergetar pukul 20.00, pemberitahuan dari Line. Sepupu beri kabar agar saya ikut truknya. Saya lalu telpon kantor untuk pastikan truk berangkat. Eh gak nyangka jam delapan tadi truk sampai Kudus. Saya bergegas menemuinya ke Kudus. Mampir bentar, minum es jeruk di angkringan langganan. Segelas es jeruk cukup mengisi kerongkongan.

Selesai minum saya menyetop bus di pinggir jalan. Tak lama pukul 20.38 saya dapat bus. Naik bus dengan ongkos Rp. 7.000 (sewaktu SMA di kudus, sampai 2009, ongkos Rp. 3000).

Pelan bus merambat di jalan. Tak terasa setengah jam saya berdiri diantara penumpang lain. Agak pegal. Karena Dua puluh kilometer lebih saya berdiri.

Sesampai di Kudus. Saya minta turun di RS Mardi Rahayu. Depan RS. Mardi Rahayu, biasanya truk kami, parkir untuk isi es batu. Belum sampai mardi rahayu, bus yang saya tumpang berbelok arah kanan menuju lingkar tanjung dari Lampu merah perempatan PT. Pura Barutama, Jati.

Sial. Kondektur memaki supir yang tak memberitahu akan lewati situ. Sayapun bergerak turun diantara sesaknya penumpang bus. Gantian saya mengumpat : "Sial!! Kenapa harus diturunkan di sini."

Sayapun harus berjalan kaki dari lampu merah ini menuju pabrik es yang berjarak hampir 2km. Agak cepat saya jalan. Sembari mengingat masa silam di Kudus. Sepanjang jalan beberapa bangunan nampak baru. Tak seperti saat saya sekolah, dulu.

Jika jalan kaki seperti ini. Saya akan Flasback masa di sekolah. Dulu, tiap pagi, saya juga harus jalan kaki hampir dua kilometer, di pinggir jalan menuju sekolah, tanpa rasa capek. Dan Sekarang terulang. Tapi lumayan pegal untuk berjalan kaki.

Hampir 15 menit kaki melangkah. Saya melihat truk kami, terparkir di Pabrik es.
Karena kebetulan supir baru, saya sempat salah menyapa orang. Orang yang kusapa bukan supir truk tersebut. Tetapi, pegawai pabrik es. Agak canggung. Saya pura-pura kenal saja dan mengobrol.

Banyak cerita yang diungkapnya. Satu persatu memori muncul, sembari ingat beberapa tempat. Dia agak kaget, ketika saya tahu nama-nama tempat di kota ini. Djarum, Pabrik Gula Rendeng dan nama lain. Desa dengan hasil panen tebunya. Letak strategis pabrik rokok berdiri hingga nama sekolahku.

Kudus, 15-04-2016
Mampir kesini ya.

Related Posts:

  • Sedekah, Doa dan Serangga Kecil Tadi pagi, aku berkunjung ke desa bapakku. Lebih kurang 15 km dari tempat tinggalku. Sebetulnya aku enggan berkunjung, karena semalam, aku tak tidur. Teriakan kakak membangunkan … Read More
  • Supir Jamaah "Supirnya telah datang" teriakku, sesaat iqamat dari surau, mushala dan masjid sekitarku. Seseorang berpeci, baju koko dan sajadah di salah satu pundaknya naik ke lantai 3 asrama… Read More
  • Cara Submit Blogmu di StumbleUpon Untuk para blogger yang tengah melakukan link building Traffic, dapat memanfaatkan situs ini untuk membookmark laman artikel anda. Namun sebelumnya anda harus mendaftar terlebih … Read More
  • Tadabur Selfie Maiyah Gambang Syafaat 25 April 2016 Hawa segar sejak siang lebih tampak baik sejak dari hari sebelumnya. Hingga malam pun tak ada awan mendung yang menyelimuti langit Semar… Read More
  • Kenikmatan Keenam (Merokok!) Ahli hisap tak pernah meninggalkan asapnya setelah makan. Sudah selayaknya merokok setelah makan adalah nikmat dunia yang tersaji di atas meja makan. Bagi kaum tak merokok itu bu… Read More

0 komentar: