Rumput teki tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari pada lapangan rumput, pinggir jalan, tegalan, atau lahan pertanian yang tumbuh sebagai gulma yang sukar diberantas. Rumput ini bisa tumbuh pada bermacam-macam tanah dan terdapat dari 1-1000 meter dpl (Dalimartha, 2009).
Morfologi
Rumput Teki (Cyperus rotundus .L) atau terkadang disebut Teki, Mota, Koreha wai, Rukut Teki, Rukut Wuta adalah rumput palsu (batang segitiga) yang dapat hidup sepanjang tahun dengan ketinggian 10 sampai dengan 75 cm. Beberapa negara memberi nama tanaman ini : Musta, Mustaka, Mutha, Mothan, Nagamothan, Xiang Fu, Nutgrass, Tirirca, Tagernut, HamaSuge, So Ken Chiu, Tage-Tage (Balasoka, 2012). Rumput teki mempunyai tinggi sekitar 15-95 cm, batang segitiga. Daun 4-10 helai terdapat pada pangkal batang membentuk roset akar, dengan pelepah daun tertutup tanah.
Umbi Rumbut Teki (Wasiul,2009) |
Helaian daun bangun pita, pertulangan daun sejajar, tepi daun rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm, dan lebar 2-6 mm. Perbungaan majemuk berbentuk bulir mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul berbentuk payung, berwarna kuning atau cokelat kuning. Umbi menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk, berwarna cokelat, berambut halus berwarna cokelat atau cokelat kehitaman, keras, wangi dan panjang 1,5-4,5 cm dengan diameter 5-10 mm (Dalimartha, 2009).
Tanaman ini biasanya tumbuh liar di kebun, ladang ataupun tempat lain dengan ketinggian sampai 1000 m dari permukaan laut. Ciri khasnya terletak pada buah-buahnya yang berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun(Balasoka, 2012).
Taksonomi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Spesies : Cyperus rotundus L.
Rumput Teki (Cyperus rotundus .L) atau terkadang disebut Teki, Mota, Koreha wai, Rukut Teki, Rukut Wuta adalah rumput palsu (batang segitiga) yang dapat hidup sepanjang tahun dengan ketinggian 10 sampai dengan 75 cm. Beberapa negara memberi nama tanaman ini : Musta, Mustaka, Mutha, Mothan, Nagamothan, Xiang Fu, Nutgrass, Tirirca, Tagernut, HamaSuge, So Ken Chiu, Tage-Tage (Balasoka, 2012).
Rumput teki mempunyai tinggi sekitar 15-95 cm, batang segitiga. Daun 4-10 helai terdapat pada pangkal batang membentuk roset akar, dengan pelepah daun tertutup tanah. Helaian daun bangun pita, pertulangan daun sejajar, tepi daun rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm, dan lebar 2-6 mm. Perbungaan majemuk berbentuk bulir mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul berbentuk payung, berwarna kuning atau cokelat kuning. Umbi menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk, berwarna cokelat, berambut halus berwarna cokelat atau cokelat kehitaman, keras, wangi dan panjang 1,5-4,5 cm dengan diameter 5-10 mm (Dalimartha, 2009).
Tanaman ini biasanya tumbuh liar di kebun, ladang ataupun tempat lain dengan ketinggian sampai 1000 m dari permukaan laut. Ciri khasnya terletak pada buah-buahnya yang berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun (Balasoka, 2012).
Sifat dan Khasiat
Umbi rumput teki memiliki rasa yang pedas, sedikit pahit, dan manis. Umbi rumput teki dapat berkhasiat menormalkan siklus haid, melancarkan vital energi yang tersumbat, tonik pada lever, meredakan nyeri (analgesik), dan antibakteri. Teki merupakan tumbuhan obat penting untuk gangguan vital energi dan penyakit pada organ kandungan wanita (Hariana, 2007).
Manfaat Rumput Teki
Secara tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama memanfaatkan rumput teki sebagai obat (Balasoka, 2012). Bagian yang digunakan untuk pengobatan pada rumput teki adalah bagian umbi. Umbi rumput teki memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sakit dada, sakit kepala, retensi dahak dan cairan seperti bengkak akibat timbunan cairan, nyeri haid, datang haid tidak teratur, tidak datang haid, payudara bengkak dan nyeri, memar, gatal-gatal di kulit, bisul, perdarahan dan keputihan, mual pada kehamilan muda, perdarahan pada kehamilan, hernia disertai kolik di perut, serta gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, nyeri lambung dan perut (Hariana,2007).
Lihat juga : Morfologi Umum Tumbuhan Rumput
Lihat juga : Morfologi Umum Tumbuhan Rumput
0 komentar:
Post a Comment