Propellerads

Friday, October 18, 2013

review novel SHUKUFUKU SA RETA JINSEI

Judul Novel: SHUKUFUKU SA RETA JINSEI
Penulis: Kanato Puji
Penerbit: SAVANA
Jumlah Halaman: 180 halaman
 Harga Buku: Rp. 30.000
ketebalan buku : 20X14 CM
ISBN : 978-602-7933-96-5
Cerita yang diambil dengan latar belakang kota jepang sebagai setting pembuatan novel ini menghadirkan tokoh utama sakuragi reina. sebuah konflik yang diawali dengan pernikahan ayahnya dengan keluarga barunya telah memisahkan sebuah ikatan batin dengan kakaknya keichi. kisah cintanya dimulai ketika beranjak dewasa saat duduk di bangku SMA. kisah yang di awali dengan pertemuan yang tidak sengaja dengan Harada Kenta membuat Reina benci awalnya, karena tingkah laku harada yang selalu mebuat kesal. dari benci jadi cinta itulah gambaran yang selalu menarik untuk dibaca. klimaks konflik percintaan itu terjadi ada orang lain jatuh cinta dengan reina dengan nama yang hampir sama, beda kata akhir harada kota. nama cowok yang menjadi konflik cinta lain reina.
 Bagian cerita yang disenangi:
Saat seseorang yang berada dikursi roda itu menyapa dan mendekatinya, Reina pun berusaha untuk pergi. Dia kesal, marah. Apa-apaan semua ini? Tapi Harada menghadangnya. “Aku membencimu. Kau  telah membohongiku.” Ucap Reina saat Harada menghalangnya untuk pergi. Harada terus meminta maaf dan memohon agar dia mendengarkannya dulu. Lalu Harada memperkenalkan diri, Aku Harada Kota disambung dengan orang yang duduk dikursi roda itu, aku Harada Kenta. Ya, mereka kembar. Reina sangat bingung selama ini dia mencintai orang kembar. Lantas siapa yang ia cintai? Reina pun melontarkan beberapa pertanyaan. Namun, saat ia menanyakan “siapa yang waktu itu menyatakan cinta kepadaku?” dan Harada Kenta menjawab “Ore (Aku)”
d)    Kritik membangun (terdiri darikelebihan dan kekurangannya dengan jumlah yang sama)
“Naskah Terbaik #lombanoveljepang 2013”. Tentu itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca, membuat pembaca penasaran tentang isi atau cerita di dalamnya. Lalu untuk pemilihan tema dalam novel ini, juga menjadi salah satu kelebihannya. Cinta segitiga merupakan tema menarik bagi pangsa pasar remaja. Juga pesan moral yang terdapat didalamnya, diantaranya; kita tak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk dapat membahagiakan seseoarang yang kita sayang. Dan jangan dulu menilai orang lain buruk sebelum mengenalnya, seperti tingkah laku yang ditunjukkan Reina terhadap keluarga baru ayahnya saat-saat baru tinggal bersama mereka. 

Novel ini juga memilih Negara Jepang sebagai latar dalam cerita, namun penggambaran suasana Jepangnya masih terasa kurang. Dalam beberapa halaman memang ada catatan kaki untuk mengartikan dialog yang berbahasa Jepang. Namun ketika pengulangan dialog itu ada di halaman selanjutnya catatan kaki nya ditiadakan. Bagi saya yang tidak paham bahasa Jepang tentunya akan mengulang membaca atau mencari arti pada halaman sebelumnya. Tetapi hal itu tidak mengurangi isi cerita dalam novel ini. Dalam novel ini, si penulis memilih alur maju-mundur, dalam awal membangun kisah, alur nya kurang bisa dipahami, namun dalam pertengahan dan akhir bagian dalam novel alurnya sudah bisa dimengerti, bahkan sangat menarik untuk diikuti.