Seperti berita yang sedang heboh beberapa hari yang lalu. Kali ini saat akan mencoba mengingatkan kawan - kawan tentang beberapa konser yang pernah kami alami.
Konser konser yang harus menelan pil pahit memang perlu dicatat dalam jejak rekam. Berita berbagai media telah aku coba rangkum dalam kesempatan ini.
berita berita kemarin dalam silahkan cek http://showbiz.liputan6.com/read/2095553/konser-sheila-on-7-dihentikan-polisi , dan di media lain intinya sama. Polisi tiba-tiba naik panggung saat sheila on 7 menyanyikan lagu ke empat mereka berjudul Pemuja Rahasia. Insiden itu terlihat jelas bagi kami yang menikmati konser tersebut.
akan saya ceritakan sedikit ketika berada di ribuan penonton konser. Konser yang adakan oleh salah satu permen untuk menawarkan produk baru ini, memang dimulai jam 8 malam. Kami para sheilagank memang tidak masuk terlebih dahulu. Karena menurut info dari sheilagank yang menanyakan ke managemen sheila on 7, mereka manggung pukul 10 malam. kami duduk santai di depan pintu masuk acara itu yang jauhnya kurang lebih 100meter sambil menunggu kawan kawan lain datang. Dan baru akan masuk ke tempat dekat konser pukul 21.00 WIB
Waktu terus bergulir dan menunjukkan pukul 21.00, sesuai rencana kami mengajak kawan kawan untuk mendekati panggung. Tempat yang kami tuju bukan langsung didepan panggung, melainkan berpencar di sekitar merchandise sheila on7 yang berada di depan panggung sebelah barat.
Acara yang diisi lomba dance ini, terasa membosankan buat kami. Karena jadwal kemunculan sheila on 7 pukul 22.00 WIB tak kunjung dimulai. Mengingat info dari kawan kami yang mengatakan akan mulai jam 22.00 malam. Kejenuhan itu membuat kami harus terus menunggu hingga pukul 23.05.
Tepat pukul 23.00, Intro Sheila on 7 dinyanyikan ( bagi kawan-kawan mungkin tahu intro mereka saat konser). Sambutan mereka terasa menyenangkan buat kami yang jenuh menunggu. Dimulai dengan lagu BILA KAU TAK DISAMPINGKU, sheila on7 memulai konser. Lagu JAP ikut menyusul pada list penampilan mereka yang kedua. Berikutnya Dan juga ikut andil di list ini. Lagu lagu di masa jaya mereka mengingat suasana kental lingkungan Yogyakarta yang asri ini. Memang begitu banyak kenangan sheila on 7 di setiap lagu bagi para pendengarnya.
Disela-sela lagu JADIKAN AKU PACARMU ke DAN, Duta memberikan statement " besok senin(25 Agustus 2014) mastering lagu Sheila on 7 akan dibawa ke Jakarta, doakan ya semoga tahun ini keluar." Penonton sempat memberi apresiasi akan ucapan itu dengan tepukan tangan.
Lagu keempat Sheila on 7 coba menaikkan semangat para penonton dengan mengajak bernyanyi. Di awali microphone duta mencoba mengajak penonton bernyanyi "kanan...kanan..kiri..kiri..." sambil mengangkat kedua tangan, semangat itu mulai terasa. Jika kawan kawan sering mengikuti konser pasti tahu euforia mereka kayak gimana.
Memasuki bait kedua saat interclude, Eross yang saat itu menuju ke crew untuk mengganti gitarnya. Tiba - tiba dari arah depan panggung pak polisi itu naik begitu saja. Polisi itu mendekati microphone Eross yang sedang mengganti gitarnya, dia sebenarnya ingin mengatakan sesuatu. Di tengah konser itu kami semua tertegun, mendapati hal itu dan mengira ada kericuhan. Entah kenapa microphone gak jadi diambil malah menuju ke arah duta yang sedang bernyanyi. Alhasil beliau langsung saja mengatakan " wes jam setengah rolas lho, meh bar jam piro? (sudah jam setengah dua belas lho, mau selesai jam berapa?)" (sambil menunjukkan jam tangannya). Setelah polisi mengingatkan hal itu, beliau langsung turun begitu saja.
Melihat aksi itu, Duta langsung angkat bicara. Untuk lebih jelas bagaimana sikap Duta bisa cek
Sesudah mengucapkan kata kata yang ada di video itu, Sheila on 7 meminta izin untuk meneruskan sebuah lagu. "oke kita main satu lagu lagi ya? semoga kejadian tadi gak terulang kembali". Penutup konser tersebut ditutup dengan lagu Melompat Lebih Tinggi. Lagu yang harusnya jadi penyemangat ini, ditutup dengan mimik muka yang kurang bersemangat. Ditengah-tengah lagu Eross sempat memberikan kode senyuman agar lagu yang dibawakan selalu ceria. Namun sayang mimik muka itu tak bisa dibohongi, atas kekecewaan mereka setelah insiden itu.
Berita inipun sampai ke Yahoo Indonesia https://id.celebrity.yahoo.com/news/konser-dihentikan-polisi-panitia-pengundang-sheila-7-minta-010049701.html
Bagi saya pribadi. Kisah - kisah itu jangan terlalu diambil pusing oleh banyak pihak. Sekali saya tekankan bagi siapapun yang pernah mengikuti konser sheila on 7, pasti tak melupakan hal hal ini.
"Tragedi itu terjadi Selasa malam tanggal 19 Desember 2006 lalu di Pekalongan, Jawa Tengah. Para korban yang tewas maupun yang selamat langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekalongan.
Ke 10 orang yang tewas seluruhnya masih remaja dan malam itu baru 8 orang yang berhasil diidentifikasi. Mungkin sulit diurai dengan kata-kata, bagaimana kepedihan pihak keluarga menghadapi kematian korban yang rata-rata masih belia itu.
Kaget, sedih, binggung dan tak percaya. Semua perasaan bercampur aduk. Sebetulnya ketika konser berlangsung, suasana tergolong tertib, walau jumlah penonton membludak. Tapi begitu konser selesai, ribuan penonton langsung bergegas keluar. Karena pintu keluar hanya dua, terjadi saling dorong. Akibatnya banyak yang jatuh dan terinjak-injak penonton lain.
Selain menewaskan 10 orang, tercatat sedikitnya 6 orang harus dirawat akibat insiden di Stadion Widya Manggala Krida tersebut. Lutfi dan kekasihnya itu beruntung bisa mengambil jalan menepi sehingga tidak terhimpit dan jatuh terinjak seperti korban tewas lainnya. Kebanyakan korban yang dirawat merasa dadanya sesak kekurangan oksigen.
Sementara itu Stadion Widya Manggala Krida tempat terjadinya tragedi itu terlihat muram. Banyak alas kaki para penonton masih bertebaran. Diperkirakan saat konser jumlah penonton ada sekitar 10 ribuan, sementara kapasitas stadion hanya 6 ribu. Musibah pun terjadi saat konser bubar. Mengakibatkan 10 orang tewas sia-sia."
" Dunia hiburan musik Tanah Air kembali tercoreng. Konser grup musik Sheila on 7 (SO7) di anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (22/2) berlangsung ricuh. Peristiwa anarkis dipicu beberapa penonton yang melempar botol plastik air mineral dan sandal ke arah sembarang dan tanpa sebab. Merasa terusik, sejumlah penonton lain tersulut emosi dan membalas.
Keadaan memanas. Belakangan mereka tak cuma melempar, tapi juga saling dorong. Akhirnya perkelahian pun tak terhindarkan. Sekelompok remaja yang diduga ikut terlibat adu jotos sempat mengelabui polisi. Mereka berpura-pura joget saat polisi menghampiri. Namun, saat polisi lengah, pukulan demi pukulan berbalasan kembali.
Di atas panggung, para personel SO7 mengimbau penonton berperilaku tertib dan tidak berbuat onar. Sayang, seruan tak digubris. Keributan tetap saja terjadi. Tiga pemuda yang diduga provokator kericuhan ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut di Markas Polisi Resor Tanah Makassar Barat "
Beberapa berita itu sebagai contoh yang kita sendiri tidak pernah tahu bagaimana kondisi lapangan saat itu. Bisa jadi sheila on 7 adalah korban dari sebuah kecerobohan. Atau memang nasib yang menginginkan kisah itu harus terukir dalam sejarah Sheila on 7.
Bagi Saya yang terpenting bukan kawan kawan yang harus membesarkan cerita cerita ini. Tetapi sikap para kawan kawan yang mampu memberikan apresiasi album ke delapan mereka yang akan masih menjadi kisah menarik buat kami. Hingga kini album yang sebenarnya penutup dari kontrak mereka masih belum begitu jelas kapan launchingnya.
ditulis saatsela-sela dini hari.
SAMPANGAN SEMARANG
Beberapa berita itu sebagai contoh yang kita sendiri tidak pernah tahu bagaimana kondisi lapangan saat itu. Bisa jadi sheila on 7 adalah korban dari sebuah kecerobohan. Atau memang nasib yang menginginkan kisah itu harus terukir dalam sejarah Sheila on 7.
Bagi Saya yang terpenting bukan kawan kawan yang harus membesarkan cerita cerita ini. Tetapi sikap para kawan kawan yang mampu memberikan apresiasi album ke delapan mereka yang akan masih menjadi kisah menarik buat kami. Hingga kini album yang sebenarnya penutup dari kontrak mereka masih belum begitu jelas kapan launchingnya.
ditulis saatsela-sela dini hari.
SAMPANGAN SEMARANG
0 komentar:
Post a Comment