Masih ingat dengan INI.
Setelah beberapa waktu lalu aku ceritakan tentang mahasiswa Thailand melalui blog ini, aku ingin menceritakan kembali alasan mereka datang ke Indonesia ini. cek ini yang sempat aku tulis di salah satu media. Mungkin tak pernah menyangka bagi setiap orang bahwa jadi mahasiswa di negeri orang itu adalah anugerah. Tak jarang ketika merantau di negeri orang ada banyak kendala kendala yang dihadapi.
Alasan Utama Mereka
Konflik selalu menyisakan duka mendalam buat semua orang tanpa terkecuali. Berbagai konflik internal di negara Thailand menjadi alasan utama mereka merantau ke negeri yang "katanya" gemah ripah ini. Mereka sadar bahwasanya Indonesialah "negeri makmur" untuk dikunjungi dengan kesahajaan manusianya. Dengan kepadatan penduduk Muslim terbanyak di dunia. Membuat mereka semakin yakin jika Indonesia menjadi pantas untuk dikunjungi. inilah salah satu alasan mereka. alasan lainnya yaitu Bagaimana Indahnya negeri yang mempunyai banyak ulama. Dengan dibantu melalui sebuah "agen" organisasi besar Indonesia yang mempunyai cabang di Thailand. Membuat mereka sangat yakin untuk ke Indonesia. Melalui Organisasi besar itu mereka akhirnya mau datang ke Indonesia.
Di Indonesia mereka selalu bercerita pada kami tentang negerinya. Bagaimana umat Muslim di bantai oleh petinggi petinggi kaum mayoritas. Mereka sadar jika kembali kenegeranya kaum muslim seperti mereka akan habis dibantai non Muslim. Pemerintah Thailand menginginkan negaranya menjadi negara non muslim. berbagai cara pemerintah di Thailand menginginkan untuk Muslim harus dibumi hanguskan dari Thailand.
keinginan kuat inilah meyakinkan kami untuk membantu mereka selama di Indonesia.
KONFLIK di Indonesia
Ujian memang berat buat kawan kami yang dari Thailand sangat ingin pulang ke negaranya. Namun kami selalu meyakinkan mereka untuk tetap bertahan dengan keadaan mereka. Konflik - Konflik yang pertama terjadi adalah Visa mereka yang telah habis masanya. "Agen" yang menjanjikan mereka untuk membantu segala sesuatunya selama di negeri ini seolah melupakan amanah yang menjadi kebutuhan pokok kawan Thailand. Akibat yang ditimbulkan dari kelalaian "agen" membuat mereka harus kena denda sebesar satu juta rupiah. Bisa dibayangkan bagaimana jika Kita datang ke negeri orang dengan bantuan "agen" yang sedianya membantu malah melupakan amanah utamanya.
Kecewa, marah dan pasti menghujat itulah hal yang merasakan beberapa waktu lalu. Bahkan akibat yang ditimbulkan ini 2 dari 48 kawan telah pulang ke negaranya akibat tidak "kerasan". Sebetunya kami bangga karena Universitas kami kedatangan mahasiswa asing. Artinya kami bisa bercerita dan bangga terhadap negeri kami. sayang hal yang ingin kami banggakan seolah membuat kami malu dengan tindakan "agen" mereka.
musibah yang telah lalu itu membuat kami menelan pil pahit untuk bangga terhadap negeri kami sendiri. Pelayanan dari salah satu "agen" yang mengecewakan membuat mereka untuk hati hati.
Beberapa bulan setelah itu kami masih sering akrab dengan mereka walaupun mereka sedikit khawatir dengan negeri ini. Khawatir jika kejadian itu terulang kembali. Namun untuk meredam kekecewaan itu kami mencoba mengajaknya untuk menapaktilas kota kami. Dengan mengunjungi makam " kyai Sholeh darat dan nyatnyono".
Melalui acara itu kami mengenalkan budaya kami, untuk menghormati pendiri kota kami. Mereka juga tahu jika Ziarah kubur itu boleh. Karena merupakan juga menganut ahlul Sunnah.
kekecewaan demi kecewaan yang terlalu berlarut-larut seolah tak membuat mereka nyaman dan menginginkan mereka pulang ke negerinya. satu persatu kawan Thailand memilih pulang kembali kenegerinya karena tidak "kerasan" di kota kami.
kebanggan kami bisa bertemu dan mengagumi mereka akhirnya pupus sudah dengan pulangnya mereka. siapa yang salah akibat ini?
0 komentar:
Post a Comment