yakinkah ku berdiri
di lembah tanpa tepi
bolehkah aku mendengarmu
terkubur dalam emosi
dan tak bisa bersembunyi
aku dan nafasku merindukanmu
terpuruk ku disini teraniaya sepi
dan kutahu pasti kau menemani
dalam hidupku kesendirianku...
teringat ku teringat
pada janjiMu kuterikat
hanya sekejap kuberdiri
kulakukan sepenuh hati
peduli kupeduli
siang dan malam yang berganti
sedihku ini, jika kaulah sandaran hati
kaulah sandaran hati
inikah yang kau mau
benarkah ini jalanMu
hanyalah engkau yang kutuju
pegang erat tanganku
bimbing langkah kakiku
aku hilang arah tanpa hadirmu
dalam gelapnya malam hariku
teringat ku teringat
pada janjiMu kuterikat
hanya sekejap kuberdiri
kulakukan sepenuh hati
peduli kupeduli
siang dan malam yang berganti
sedihku ini, jika kaulah sandaran hati
kaulah sandaran hati
masih ingat dengan lirik lagu ini?. Lagu dari Letto yang pernah lahir sekitar tahun 2007 ini punya arti mendalam. Jika dilihat dari prespektif saya, Ini ada hubungan vertikal antara penulis dan Pencipta. entah benar atau tidak, menurut sudut pandangku ini.
Saat lagu ini selalu kuputar tempo dulu, aku anggap lagu ini berisikan tentang cinta antar manusia.Sudah Sewajarnya jika band menciptakan sebuah lagu dalam lirik pasti berkaitan dengan cinta. Namun cinta yang bagaimana? apakah horisontal ataupun vertikal. Inilah misteri sebuah lirik yang hingga saat ini aku terus cari.
Diakui banyak orang ataupun tidak, lirik sederhana terasa kental nuansanya. Jika saya mau menelaah dan mempreteli setiap bait, hasilnya juga (mungkin) hampir sama dengan setiap pendengar lainnya. Setiap bait yang kudengar, setiap dentingan piano dalam lagu ini menceritakan kegelisahan penulisnya. Dialog antara aku dan kamu dalam balutan lirik ini, kental terasa dalam hati masing masing pribadi pendengarnya. inilah kerisauan hati, jika kita mau jernih membersihkan hati maka lirik pada reff "teringat ku teringat pada janjiMu kuterikat hanya sekejap kuberdiri kulakukan sepenuh hati....(dst)" adalah jawaban sang penulis ketika mengalami masa transisi ini. Yakni Kembali kepada sebuah janjimu yang terikat ( kitab, pedoman).
Tulisan yang aku ulas dalam blog ini, akan terus kuperdengarkan dan mencari makna lainnya. sebagaimana beberapa tulisan saya sebelum-sebelumnya. Mengenai lirik band dan bisa anda lihat kemari dan disini
Dan ini adalah inspirasi puisi saya tanggal 30 juni.
saat itulah saya iseng nanya ma penulis lirik diatas
dan dia jawab
sumber
di lembah tanpa tepi
bolehkah aku mendengarmu
terkubur dalam emosi
dan tak bisa bersembunyi
aku dan nafasku merindukanmu
terpuruk ku disini teraniaya sepi
dan kutahu pasti kau menemani
dalam hidupku kesendirianku...
teringat ku teringat
pada janjiMu kuterikat
hanya sekejap kuberdiri
kulakukan sepenuh hati
peduli kupeduli
siang dan malam yang berganti
sedihku ini, jika kaulah sandaran hati
kaulah sandaran hati
inikah yang kau mau
benarkah ini jalanMu
hanyalah engkau yang kutuju
pegang erat tanganku
bimbing langkah kakiku
aku hilang arah tanpa hadirmu
dalam gelapnya malam hariku
teringat ku teringat
pada janjiMu kuterikat
hanya sekejap kuberdiri
kulakukan sepenuh hati
peduli kupeduli
siang dan malam yang berganti
sedihku ini, jika kaulah sandaran hati
kaulah sandaran hati
masih ingat dengan lirik lagu ini?. Lagu dari Letto yang pernah lahir sekitar tahun 2007 ini punya arti mendalam. Jika dilihat dari prespektif saya, Ini ada hubungan vertikal antara penulis dan Pencipta. entah benar atau tidak, menurut sudut pandangku ini.
Saat lagu ini selalu kuputar tempo dulu, aku anggap lagu ini berisikan tentang cinta antar manusia.Sudah Sewajarnya jika band menciptakan sebuah lagu dalam lirik pasti berkaitan dengan cinta. Namun cinta yang bagaimana? apakah horisontal ataupun vertikal. Inilah misteri sebuah lirik yang hingga saat ini aku terus cari.
Diakui banyak orang ataupun tidak, lirik sederhana terasa kental nuansanya. Jika saya mau menelaah dan mempreteli setiap bait, hasilnya juga (mungkin) hampir sama dengan setiap pendengar lainnya. Setiap bait yang kudengar, setiap dentingan piano dalam lagu ini menceritakan kegelisahan penulisnya. Dialog antara aku dan kamu dalam balutan lirik ini, kental terasa dalam hati masing masing pribadi pendengarnya. inilah kerisauan hati, jika kita mau jernih membersihkan hati maka lirik pada reff "teringat ku teringat pada janjiMu kuterikat hanya sekejap kuberdiri kulakukan sepenuh hati....(dst)" adalah jawaban sang penulis ketika mengalami masa transisi ini. Yakni Kembali kepada sebuah janjimu yang terikat ( kitab, pedoman).
Tulisan yang aku ulas dalam blog ini, akan terus kuperdengarkan dan mencari makna lainnya. sebagaimana beberapa tulisan saya sebelum-sebelumnya. Mengenai lirik band dan bisa anda lihat kemari dan disini
Dan ini adalah inspirasi puisi saya tanggal 30 juni.
saat itulah saya iseng nanya ma penulis lirik diatas
dan dia jawab
sumber
0 komentar:
Post a Comment