Malam seribu bulan. Orang orang Islam biasa menyebutnya. Bulan yang lebih indah dari bulan lainnya. Bulan ke 9 dalam perhitungan kalender Hijriah. Menurut para ulama di dalam bulan ini ada banyak hikmah terkandung didalamnya.
Tak seperti biasa aku merasakan malam yang paling menyenang dalam tahun tahun sebelumnya. Makna dari sejuta makna, misteri dari jutaan misteri mampu mengobati kerinduan yang ada dalam hatiku. Sadari atau tidak,ada rasa di malam ke 4 ramadlan 1435 H ini. Aku yang biasa rindu rumah, tak terasapun. Shalat tarawih yang didirikan dalam lingkup 'bangunan hijau' berjamaah, akan selalu membuat persatuan kental khas 'penjara suci' ini. Aku biasa acuh terhadap mereka di 'bangunan hijau', mampu memberikan warna inilah kenikmatan yang tak mungkin akan terulang dalam tahun tahun selanjutnya.
Duduk bersilah, sembari mengkaji kehidupan yang tertuang dalam buku. Mampu memberikan romantika dalam kesahajaan. Ada harapan bagiku untuk menuju cahaya bahagia, Ada harapan untuk mengenalNya melalui jemari dingin pengarang kisah kisah lama. Setiap bait dalam kertas warna khas kehidupan, mampu memberikan telaah berbeda.
Syair - syair indah karangannya mampu memberikan ketenangan. Bukan hanya dari negeri 1001 kisah, yang mampu memberiku jalan ketenangan. Bukan hanya dari negeri para Nabi, kisahnya yang menyenangkan. Namun dari Negrinya GajahMada, syair-syair itu mampu meruntuhkan kakunya hatiku. Dari negri antah berantah ini, aku dapatkan syair-syair kehidupan menuju jalan.
Kapankah rinduku menemuimu. Kapankah cintamu padaku yang tak terukur oleh ruang dan waktu bermuara. Jika saja Engkau tak menitipkanku dalam kegelapan untuk menyaksikan keindahanMu, aku mungkin mengingkarimu. Jika saja Engkau tak menitipkanku dalam rahimnya ibu, aku tak akan merasakan betapa banyak nikmat yang kau berikan padaMu. Kelak aku akan kembali dalam Indahnya Negerinya para jutaan kebaikan. kelak aku akan kembali dalam perpisahan Adam Hawa.
terinspirasi dari dalam hati
terinspirasi dari dalam hati
0 komentar:
Post a Comment